Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Kanker Serviks, Ini Usia yang Disarankan Melakukan Vaksinasi HPV

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi kanker serviks. shutterstock.com
Ilustrasi kanker serviks. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker serviks merupakan jenis tumor kedua paling banyak dialami perempuan di Indonesia setelah kanker payudara. 

Niti Raizada, Direktur – Onkologi Medis dan Hemato-Onkologi, Rumah Sakit Fortis, Bangalore, India, mengatakan bahwa kanker ini disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). "Infeksi terjadi sangat awal dalam kehidupan – ketika anak mulai mendapatkan kematangan reproduksi. Jika vaksin HPV diberikan, itu memberikan perlindungan terhadap infeksi," kata dia, dikutip dari Indian Express. 

Karena infeksi sering terjadi saat anak mulai memasuki masa kematangan reproduksi maka vaksinasi HPV pun sebaiknya dilakukan di usia tersebut.

Sandeep Nayak P, Direktur Department of Surgical Oncology and Robotic and Laparoscopic Surgery, Fortis Hospitals, Bengaluru, India, mengatakan, usia terbaik untuk mendapatkan vaksin HPV adalah 11-12 tahun, baik untuk anak laki-laki maupun perempuan. Vaksinasi dapat dilakukan hingga usia 26 tahun. "Namun, di atas usia tersebut (hingga 46 tahun), manfaatnya minimal dan hanya diberikan dalam kondisi tertentu. Saya pribadi akan menyarankannya untuk remaja saja," kata dia. 

Raizada menambahkan, vaksinasi memang memberikan perlindungan juga pada usia yang lebih tua, tetapi efektivitasnya jauh lebih sedikit. "Idealnya, usia untuk vaksinasi HPV adalah 9 hingga 25 tahun. Setelah itu, itu opsional.”

Shweta Goswami, Ginekolog dan ahli IVF di India, menjelaskan perbedaan kemanjuran vaksin berdasarkan usia. “Jika vaksin diambil antara 9 hingga 14 tahun, itu 90 persen efektif dalam mencegah infeksi HPV 16 dan 18. Kemanjuran untuk mencegah infeksi HPV turun menjadi sekitar 60 hingga 70 persen jika vaksin diambil pada usia yang lebih tua, katakanlah setelah 25 tahun," kata dia. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal ini terutama karena vaksin bekerja paling baik ketika orang tersebut belum terpapar HPV. “Karena kebanyakan orang yang aktif secara seksual terpapar HPV, manfaatnya terbatas. Vaksin HPV tidak menghilangkan infeksi HPV jika sudah ada; itu hanya membantu mencegahnya. Untuk alasan ini, penting agar vaksin diberikan pada usia yang lebih muda," Nayak berbagi. 

Goswami setuju dan berkata bahwa vaksin bekerja lebih baik ketika tidak ada paparan seksual. Jadi, jika vaksinasi dilakukan antara 9 hingga 14 tahun, kemungkinan terkena infeksi virus HPV atau kanker serviks akan jauh lebih kecil. Oleh karena itu, vaksin menawarkan perlindungan yang lebih tinggi terhadap infeksi atau virus HPV. "Jika perempuan mengambil vaksin pada usia yang lebih tua, maka ada kemungkinan dia telah terkena infeksi atau virus HPV, dalam kasus seperti itu, efektivitas vaksin turun ke tingkat tertentu.”

Baca juga: Selain Keputihan Tak Wajar, Ini Gejala Lain Kanker Serviks yang Perlu Diwaspadai

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

1 hari lalu

Tangkap layar Presiden Joko Widodo meresmikan gedung Rumah Sakit (RS) Kementerian Kesehatan Surabaya di Provinsi Jawa Timur, melalui akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Jumat (6/9/2024). ANTARA/Mentari Dwi Gayati
Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan RS Kemenkes di Surabaya, Jawa Timur, ini dapat menambah perbaikan layanan kesehatan publik.


Kajian di Bawah WHO: Tak Ada Hubungan antara Ponsel dan Kanker Otak

3 hari lalu

Ilustrasi ponsel dapat meningkatkan kanker. media.mercola.com
Kajian di Bawah WHO: Tak Ada Hubungan antara Ponsel dan Kanker Otak

Kajian komprehensif yang dilakukan di bawah WHO menegaskan kalau penggunaan ponsel aman dari risiko peningkatan kanker otak atau kanker lain di kepala


Pakar Sebut Perlunya Peran Kelompok untuk Bantu Pasien Kanker Anak

4 hari lalu

Dua orang guru mengajarkan sambil bermain bersama anak penderita kangker di Yayasan Kasih Kangker Anak Indonesia (YKAKAI) di Salemba, Jakarta, 15 Februari 2016. Selain belajar bermain, anak-anak penderita Kanker juga melakukan pengobatan. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Pakar Sebut Perlunya Peran Kelompok untuk Bantu Pasien Kanker Anak

Dukungan dan kehadiran kumpulan anak penyintas kanker bisa membantu mempertahankan kualitas hidup pasien kanker anak agar menjalani hidup sehat.


Guru Besar FKUI Ungkap Bahaya Makanan Cepat Saji pada Anak, Berisiko Kanker

4 hari lalu

ilustrasi makanan cepat saji (pixabay.com)
Guru Besar FKUI Ungkap Bahaya Makanan Cepat Saji pada Anak, Berisiko Kanker

Pakar mengatakan makanan cepat saji sebaiknya tidak dimakan secara berlebihan karena berefek tidak baik pada kesehatan secara umum.


60 Tahun Keanu Reeves, Pemeran John Wick Peduli Anak-anak Penderita Kanker

5 hari lalu

Actor Keanu Reeves speaks during his hand and foot print ceremony, in the forecourt of TCL Chinese theatre in Los Angeles, California, U.S. May 14, 2019. REUTERS/Mario Anzuoni
60 Tahun Keanu Reeves, Pemeran John Wick Peduli Anak-anak Penderita Kanker

Banyak catatan Keanu Reeves di usia 60 tahun ini, bukan hanya karir gemilang di Hollywood, tapi kepedulian sosialnya banyak dipuji.


Jokowi Resmikan Gedung Pelayanan Kanker RS Dharmais: Serasa Masuk Hotel Bintang Lima

8 hari lalu

Presiden Jokowi ditemui usai acara di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur pada Jumat, 30 Agustus 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Resmikan Gedung Pelayanan Kanker RS Dharmais: Serasa Masuk Hotel Bintang Lima

Presiden Joko Widodo atau Jokowi kagum dengan gedung pelayanan kanker RS Dharmais. Menurutnya seperti hotel bintang lima.


Kelenjar Air Liur Juga Bisa Terserang Kanker, Pakar Ungkap Pemicu dan Gejalanya

9 hari lalu

Ilustrasi wanita memegang leher / leher sakit. loyolamedicine.org
Kelenjar Air Liur Juga Bisa Terserang Kanker, Pakar Ungkap Pemicu dan Gejalanya

Dokter meminta memeriksa bagian wajah dan leher untuk mengecek gejala kanker kelenjar air liur yang sering muncul di area tersebut.


Ragam Masalah Kesehatan karena Sering Bekerja Malam Hari, Fisik dan Psikologis

10 hari lalu

Ilustrasi bekerja malam. Shutterstock
Ragam Masalah Kesehatan karena Sering Bekerja Malam Hari, Fisik dan Psikologis

Bekerja di malam hari butuh penyesuaian jam tidur dan makan, yang merupakan dua faktor kontributor pada masalah kesehatan yang terkait begadang.


Tanda Kanker Kulit yang Biasa Muncul di Wajah

11 hari lalu

Ilustrasi wajah perempuan. Foto : bodyvie
Tanda Kanker Kulit yang Biasa Muncul di Wajah

Kanker kulit bisa muncul di bagian wajah mana pun, tapi paling umum di area tertentu seperti hidung dan telinga. Waspadalah bila ada bercak tak biasa.


Memahami Kanker Pankreas seperti yang Dialami Sven-Goran Eriksson

12 hari lalu

Sven-Goran Eriksson. AP/Armando Franca
Memahami Kanker Pankreas seperti yang Dialami Sven-Goran Eriksson

Berikut penyebab kanker pankreas dan gejalanya seperti yang diderita mantan pelatih sepakbola Sven-Goran Eriksson, yang wafat 26 Agustus 2024.