TEMPO.CO, Jakarta - Kemarahan dan agresi salah satu perasaan paling umum yang dialami seorang anak. Sebab itu, orang tua perlu menemukan alasan di balik sifat lekas marah yang ditunjukkan anak.
Dr. Manpreet Kaur, seorang psikolog anak, mengatakan bahwa lingkungan juga memainkan peran yang sama dalam mengontrol dan memahami masalah kemarahan pada anak-anak. Dia menyarankan penting bagi orang tua untuk memahami diri mereka sendiri dan gaya pengasuhan mereka.
Menurut Dr. Manpreet Kaur anak-anak memiliki kekuatan pengamatan yang tajam; dan bagaimana mereka cenderung menyesuaikan gaya perilaku orang-orang di sekitar mereka. Mereka terbawa oleh orang tua, teman-teman atau bahkan hal-hal yang mereka lihat di televisi atau situs sosial. Orang tua bertanggung jawab atas perkembangan dan pertumbuhan anak mereka secara keseluruhan; mereka harus memastikan untuk berbicara di depan anak mereka dengan cara yang hati-hati dan halus. Orang tua harus mencoba untuk menyelidiki penyebab di balik kemarahan mereka, ini adalah cara yang logis untuk mengatasi agresi.
Sesuai saran yang diberikan oleh Dr. Kaur, penting bagi orang tua membentuk koneksi dengan anak-anak untuk memahami mereka. Komunikasi dan penyelesaian argumen dengan anak-anak terbukti cukup efektif. Selalu merasionalkan tuntutan yang dibuat anak-anak dengan mengingat latar belakang Anda, menahan diri dari memenuhi tuntutan duniawi yang tidak valid.
Jika anak menggunakan agresi sebagai media untuk memenuhi tuntutannya
Seringkali anak-anak menggunakan kekerasan sebagai metode untuk memenuhi tuntutan mereka, ini sangat umum di kalangan anak laki-laki. Dalam situasi seperti itu, Dr Kaur menyarankan orang tua untuk mencoba menunjukkan kasih sayang dan perhatian fisik atau memahami jika keinginan anak itu sah dan masuk akal. Sebagian besar anak-anak sangat responsif terhadap tindakan yang terjadi di sekitar mereka, dalam kasus seperti itu Anda dapat membuat anak Anda berlatih latihan pernapasan untuk menenangkan amarahnya.
Selain itu, anak Anda mungkin memiliki genetika kemarahan di otak bawah sadarnya, namun jika Anda telah membawa perkembangan besar dalam mengendalikan amarah Anda, anak Anda tidak akan langsung mendapatkan pengaruh kekesalan.
Cara mengalihkan kemarahan anak
Sesuai saran psikolog, mainan adalah media terbaik untuk mengalihkan perhatian anak Anda. Bola lunak, pemintal gelisah, dan pertanyaan tak terhingga adalah alat efektif yang dapat digunakan untuk melakukan proses ini dengan sukses. Perkembangan otak terjadi pada tahun-tahun primitif, oleh karena itu penting untuk mengatasi masalah kemarahan anak kpada tahap awal hidupnya.
Duduk diam juga dapat bermanfaat bagi beberapa anak karena dapat melemaskan proses berpikir mereka.
Jika anak Anda melakukan kekerasan dengan anak lain, Dr. Manpreet Kaur membagikan metode memperkenalkan anak Anda pada konsep membaca dalam 6 bulan pertama hidupnya untuk menyelesaikan masalah terkait kekerasan. Anak menjadi terbiasa menghafal, dan itu juga memperkaya pengetahuannya. Anda dapat melacak jenis konten yang dikonsumsi anak Anda karena buku adalah bentuk hiburan yang disensor. Selain itu, berhati-hatilah dengan metode Anda untuk membuat anak memahami sudut pandang Anda. Jangan melakukan kekerasan dengan anak Anda saat menjelaskan sesuatu kepadanya.
TIME OF INDIA
Baca juga: Nadine Chandrawinata Asuh Anak Tanpa Baby Sitter, Dibantu Keluarga
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.