TEMPO.CO, Jakarta - Infertilitas atau ketidaksuburan pada wanita dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk usia dan masalah medis. Berbicara tentang usia, kesuburan wanita biasanya mulai menurun sejak usia 30 tahun. Namun, selain penuaan yang tidak dapat dikendalikan, ada faktor gaya hidup tertentu yang dapat dipantau untuk mengurangi kemungkinan infertilitas.
1. Kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan
Berat badan seorang wanita dapat mempengaruhi peluangnya untuk hamil. Usahakan berat badan ideal, sesuai dengan usia dan tinggi badan. Terlalu kurus atau kelebihan berat badan dapat mempengaruhi kesuburan wanita secara negatif.
Kelebihan berat badan (indeks massa tubuh 30 atau lebih) juga terkait dengan kemungkinan keguguran dan komplikasi yang lebih tinggi selama kehamilan dan persalinan. Sementara, terlalu kurus dikaitkan dengan disfungsi ovarium dan infertilitas. Risiko meningkat pada wanita dengan BMI di bawah 17. Sebuah meta-analisis dari 78 penelitian termasuk 1.025.794 wanita menemukan bahwa wanita dengan berat badan kurang memiliki peningkatan risiko kelahiran prematur.
2. Terlalu banyak atau kurang olahraga
Bagi wanita gemuk, aktivitas fisik memiliki efek perlindungan pada kesuburan bila dibarengi dengan penurunan berat badan. Namun, olahraga berlebihan dapat menyebabkan masalah kesuburan bagi wanita. Kehilangan terlalu banyak lemak tubuh dari olahraga yang berlebihan dapat mempengaruhi ovulasi dan menstruasi. Terlalu banyak aktivitas fisik berat juga mengurangi produksi hormon progesteron.
3. Merokok atau menggunakan narkoba
Merokok dan mengonsumsi obat-obatan terlarang diketahui berdampak negatif terhadap peluang wanita untuk hamil. Merokok secara teratur menurunkan fungsi ovarium dan mengurangi cadangan ovarium dengan menghabiskan sel telur sebelum waktunya. Obat-obatan terlarang bahkan dapat menyebabkan bayi lahir mati. Hal yang sama berlaku untuk kesuburan pria, karena merokok dan mengonsumsi obat-obatan dapat menurunkan kualitas sperma.
4. Konsumsi alkohol berlebihan
Wanita yang minum alkohol dalam jumlah banyak memiliki peluang lebih tinggi mengalami infertilitas daripada mereka yang minum dalam jumlah yang lebih sedikit. Minum berlebihan dapat menyebabkan gangguan ovulasi. Jika mencoba untuk hamil, hindari minum alkohol sama sekali. Saat pembuahan dan selama kehamilan juga dilarang untuk janin yang sehat.
5. Stres dan kesehatan mental
Stres juga dapat mempengaruhi kesuburan wanita. Penelitian menemukan bahwa wanita yang memiliki pekerjaan dan bekerja lebih dari 32 jam seminggu lebih sulit untuk hamil dibandingkan dengan wanita yang bekerja kurang dari (16 hingga 32) jam seminggu. Penelitian lain menemukan bahwa gangguan kecemasan atau depresi mempengaruhi 30 persen wanita yang menghadiri klinik infertilitas, tetapi juga dapat terjadi sebagian karena diagnosis dan perawatan infertilitas.
TIMES OF INDIA
Baca juga: Dokter Jelaskan Pengaruh Endometriosis terhadap Kesuburan Wanita
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.