TEMPO.CO, Jakarta - Daging kambing sering dikonsumsi dalam masakan Asia, Karibia, dan Timur Tengah. Daging ini dianggap sebagai salah satu daging merah paling sehat, lebih rendah lemak jenuh dan kolesterol, dan lebih tinggi zat besi daripada daging merah atau putih lainnya. Daging kambing memiliki rasa yang kuat, lebih manis dari daging domba tetapi kurang manis dari daging sapi. Memasaknya dengan banyak rasa dan rempah-rempah membantu melengkapi rasa uniknya.
Daging kambing merupakan sumber nutrisi yang baik, termasuk protein, zat besi, vitamin B12, seng, dan kalium. Ini juga rendah lemak total dan lemak jenuh dibandingkan dengan bentuk daging merah lainnya. Daging kambing juga merupakan sumber protein yang bagus, yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan dan otot
Manfaat daging kambing untuk kesehatan
Daging kambing menawarkan berbagai khasiat nutrisi yang dapat menjadi bagian dari diet sehat. Meskipun lemak mungkin tidak menjadi masalah, makan terlalu banyak dapat mengakibatkan konsumsi energi total lebih banyak dari yang dibutuhkan. Karena daging kambing tidak berlemak, ini merupakan sumber protein yang bagus dengan kalori lebih sedikit. Ini mungkin bermanfaat bagi orang yang ingin menurunkan berat badan.
Daging kambing memiliki sekitar 1 gram lemak jenuh per 3 ons (85g), yang lebih rendah dari beberapa daging lainnya. Namun ingat, mengkonsumi lemak jenuh dikaitkan dengan peningkatan kolesterol "jahat", atau low-density lipoprotein (LDL), dalam darah. Tingkat LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan timbunan lemak di pembuluh darah yang dapat terus tumbuh dan berpotensi putus, menghalangi aliran darah dan menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Penelitian baru menantang klaim bahwa lemak jenuh berkontribusi terhadap risiko penyakit jantung. Namun, American Heart Association masih merekomendasikan untuk membatasi asupan lemak jenuh.
Selain itu, daging kambing mengandung sekitar 3,2 mg zat besi per 3 ons (85 gram). Ini hampir dua kali lipat jumlah zat besi yang ditemukan dalam daging sapi tanpa lemak (1,8 mg), dan dada ayam (0,42 mg). Zat besi merupakan mineral penting yang dikonsumsi dalam makanan yang kita makan. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tidak dapat membuat hemoglobin, protein yang ditemukan dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Zat besi bermanfaat untuk pengaturan suhu tubuh, dukungan kekebalan, dan produksi energi.
Daging kambing juga merupakan sumber vitamin B12. Vitamin B12 (juga dikenal sebagai cobalamin) adalah nutrisi penting yang memainkan banyak peran dalam tubuh, termasuk produksi energi dalam sel, sintesis DNA, fungsi sel saraf, pembentukan sel darah merah. Tak hanya itu, daging kambing tinggi kalium, mengandung sekitar 344 mg per 3 ons (85 gram). Kalium adalah nutrisi dan elektrolit yang membantu mengatur tekanan darah dan menjaga fungsi sel, terutama sel saraf dan otot.
Efek negatif konsumsi daging kambing
Sementara komposisi nutrisi daging kambing tampaknya lebih unggul dari beberapa jenis daging merah lainnya, makan terlalu banyak daging merah diduga meningkatkan risiko kanker. Namun, ini sebagian besar didasarkan pada studi observasional pada manusia. Penelitian hanya menunjukkan korelasi dan bukan penyebab antara daging merah dan kanker. Peningkatan risiko mungkin terkait dengan kebiasaan tidak sehat selain terlalu banyak mengonsumsi daging merah, bukan semata-mata karena asupan daging merah yang tinggi.
Ketika daging merah hangus atau dimasak "matang" pada suhu yang sangat tinggi, ini dapat menyebabkan pembentukan amina heterosiklik (HCA) dan amina polisiklik (PAH). HCA dan PAH adalah bahan kimia yang diduga meningkatkan risiko kanker pada manusia. Namun, pembentukan HAA dan PAH mungkin terkait dengan proses memasak daripada jenis daging yang dimasak. Untungnya, daging kambing sering dimasak perlahan dan pada suhu yang lebih rendah.
Daging kambing memiliki aroma yang kuat. Beberapa orang menganggap ini sebagai kerugian. Juga, karena ini adalah daging tanpa lemak, jika tidak dimasak dengan baik, itu bisa menjadi sangat keras dan tidak diinginkan untuk dimakan. Memasaknya pada suhu rendah untuk waktu yang lebih lama membantu mengeluarkan rasa dan kelembutan daging kambing.
HEALTHLINE
Baca juga: Begini Cara Menghilangkan Bau Prengus Daging Kambing
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.