TEMPO.CO, Jakarta - Intrauterine devices (perangkat intrauterine) atau IUD merupakan salah satu alat kontrasepsi yang paling efektif, menurut Planned Parenthood. Untuk pemakaian jangka panjang, IUD atau KB spiral tampaknya jadi pilihan yang baik. Namun, banyak pertamyaan tentang alat ini, salah satunya adalah seberapa cepat bisa hamil setelah melepas IUD.
Ada dua jenis IUD yang dapat dipilih, tembaga dan hormonal. Tembaga bertindak sebagai spermisida, menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS (HHS), dan dapat mencegah kehamilan hingga 12 tahun. Sementara IUD hormonal melepaskan hormon progestin untuk mencegah kehamilan. Progestin menyebabkan lendir serviks menebal dan lapisan rahim menipis. Karena itu, sperma tidak dapat mencapai dan membuahi sel telur.
Namun, jika berencana punya anak, seberapa cepat bisa hamil setelah alat ini dilepas? Dokter obstetri dan ginekologi Leah Millheiser dan direktur program pengobatan seksual wanita di Stanford Health Care mengatakan bisa secepatnya. Baik IUD hormonal atau IUD tembaga, keduanya tidak mencegah ovulasi.
"Pada dasarnya, Anda bisa mengeluarkannya dan hamil dengan sangat cepat," tambahnya. Jika memilih IUD hormonal yang dimasukkan, kesuburan akan kembali dalam waktu satu bulan, menurut Millheiser. "Kami [ob-gyns] memberi tahu pasien bahwa sebagian besar, itu mengembalikan segera ke kesuburan. Jadi, ketika akan berovulasi, Anda akan tetap berovulasi."
Seorang wanita bisa cepat hamil lagi karena metode utama IUD adalah mencegah sperma dan sel telur bertemu dan membuahi di tuba fallopi, Millheiser menjelaskan. Jika sel telur dibuahi, IUD mencegahnya menempel pada dinding rahim, katanya. Setelah melepas IUD, proses itu tidak lagi terjadi sehingga memungkinkan untuk hamil.
Pertanyaan lain yang seringm uncul adalah, bisakah hamil saat memakai IUD? Jika dipasang dengan benar, itu hampir tidak mungkin karena alat ini 99 persen efektif. Tapi, efektivitas berkurang jika tidak dipasang dengan benar.
"Jika IUD tidak berfungsi dengan baik atau belum dipasang dengan benar, kemungkinannya bisa meningkat," Jennifer Wider, dokter spesialis kesehatan wanita dan penulis, kepada Popsugar.
Meskipun IUD adalah bentuk pengendalian kelahiran yang paling efektif, alat ini juga perlu diperiksa secara rutin dengan memastikan dua benang yang menggantung ke saluran vagina untuk mencegah kehamilan. Jika tidak dapat merasakan benang itu, perlu menggunakan alat kontrasepsi cadangan atau segera ke dokter untuk memastikan alat itu tidak jatuh dari rahim.
POPSUGAR | YAHOO! LIFE
Baca juga: Efek Samping Alat Kontrasepsi IUD Menurut Dokter
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.