TEMPO.CO, Jakarta - Terlepas dari siapa pelaku intimidasi itu, intimidasi dalam segala bentuknya adalah salah. Beberapa orang tua tanpa disadari melakukan intimidasi kepada anak. Ini Sering diabaikan atau disembunyikan dengan kedok cinta dan perhatian.
Mereka yang tidak memiliki keterampilan mengasuh anak yang efektif mungkin sering menggunakan taktik agresif untuk membentuk perilaku anak-anak mereka. Sebab itu, jika Anda mendapati diri Anda menggunakan agresi atau bahasa kasar untuk mendisiplinkan anak Anda, Anda bisa menjadi pelaku bullying pertama mereka dan bahkan tidak menyadarinya.
Berikut ini adalah beberapa hal-yang perlu diingat tentang sikap intimidasi kepada anak
1. Jangan menggunakan kata-kata kasar
Ada saatnya kehilangan ketenangan dan mengatakan hal-hal yang tidak dimaksudkan. Namun dalam menangani anak, orang tua harus bersabar dan menghindari penggunaan kata-kata yang kasar. Kata-kata terkadang memiliki kekuatan lebih daripada tindakan dan anak-anak dapat merasa sangat terluka oleh komentar agresif yang Anda buat terhadap mereka. Orang tua menjadi contoh anak-anak, jika Anda memanggil mereka dan bersikap tidak baik kepada mereka, mereka akan berada dalam banyak rasa sakit emosional.
2. Penghinaan dapat merusak harga diri anak Anda
Terkadang, orang tua lebih mudah mempermalukan anak-anak untuk mendorong mereka bekerja lebih keras, daripada membimbing mereka dan menjelaskan semuanya selangkah demi selangkah. Itu sangat berbahaya bagi anak-anak dalam jangka panjang. Seiring waktu, sementara mereka mungkin memaksakan diri, merasa terhina hanya akan merusak kepercayaan diri dan harga diri. Mereka mungkin tidak pernah merasa pantas atau layak untuk apa pun. Bullying semacam ini biasa terjadi dalam pengasuhan anak dan yang lebih parah adalah orang tua tidak menyadarinya.
3. Membandingkan anak-anak akan memperburuk keadaan
Pada satu titik Anda tentu pernah merasa dibandingkan dengan seseorang yang lebi baik dari Anda, Jika menggunakan taktik yang sama pada anak-anak, untuk menguatkan mereka agar bekerja lebih keras, apakah itu benar-benar membantu? Atau hanya memperburuk keadaan? Kemungkinan yang terakhir bisa jadi lebih besar, karena perbandingan hanya memberikan sedikit persaingan dan kecemburuan yang tidak produktif. Ketika orang tua membandingkan anak-anak dengan anak-anak lain, mereka hanya memberi tahu anak-anak apa yang tidak mereka kuasai. Alih-alih membuat perbandingan, beri tahu anak Anda bagaimana mereka dapat berkembang, apa yang dapat mereka lakukan untuk tumbuh.
4. Memukul dan berteriak bukanlah jawabannya
Kekerasan fisik dan verbal dapat sangat merugikan anak. Terlepas dari seberapa buruk perilaku anak Anda, jangan memukul atau meneriaki mereka, karena itu tidak akan mengubah apa pun tetapi dapat memperburuk keadaan. Mengangkat tangan dan menegur anak hanyalah bentuk lain dari bullying, di mana Anda hanya mencoba menanamkan rasa takut agar mereka patuh atau tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi.
5. Jangan paksakan mimpimu pada anakmu
Salah satu bentuk intimidasi orang tua yang terburuk adalah ketika Anda mencoba memaksakan impian Anda pada anak-anak. Anda membuat mereka bekerja keras sehingga mereka dapat hidup memenuhi tujuan dan aspirasi Anda. Anak-anak memiliki bakat, keterampilan, dan kemampuan mereka sendiri dan hanya karena Anda kehilangan sumber daya dan peluang, Anda tidak dapat menekan anak-anak Anda untuk percaya betapa beruntungnya mereka. Biarkan mereka bebas dari belenggu seperti itu dan biarkan mereka mengejar impian mereka sendiri.
TIMES OF INDIA
Baca juga: Dampak Sering Berteriak kepada Anak
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.