TEMPO.CO, Jakarta - Minyak kelapa sering digunakan untuk memasak, melembapkan kulit dan merawat tambut. Meskipun minyak kelapa memiliki umur simpan yang cukup lama, minyak ini mudah rusak. Secara umum, jika minyak kelapa Anda telah bertahan selama lebih dari dua tahun, yang terbaik adalah membuangnya. Aturan dua tahun bukanlah satu-satunya hal yang perlu dipertimbangkan.
Pakar kesehatan Umair Syed, mengatakan penyebab utama minyak kelapa rusak adalah paparan udara. Jadi disarankan untuk segera menutupnya setelah setiap kali digunakan.Kontaminasi dari makanan juga penyebab umum pembusukan dini. Karena itu, ia menyarankan untuk selalu menggunakan peralatan yang bersih saat memasak dengan minyak kelapa.
Syed mengatakan bahwa ada beberapa indikator pembusukan langsung yang dapat Anda cari. Minyak kelapa segar harus memiliki warna putih pucat; jika Anda terlihat kuning, hijau atau berubah warna, ada kemungkinan besar itu sudah tengik. Minyak kelapa yang menunjukkan tanda-tanda jamur yang berkembang harus dibuang juga.
Jika sudah lolos uji warna, saatnya mengendusnya. “Minyak kelapa memiliki aroma kelapa atau netral yang secara alami menyenangkan, [tetapi] aroma minyak kelapa tengik sangat asam atau keras,” kata Syed, seperti dilansir dari laman Purewow.
Selanjutnya, lihat teksturnya. Minyak kelapa yang terlihat kental atau mengental kemungkinan besar sudah melewati masa terbaiknya. Terakhir, jangan ragu untuk mencobanya—asalkan Anda belum menemukan tanda bahaya yang disebutkan di atas, yaitu, selama minyak kelapa tidak terasa asam atau pahit, Anda bebas menggunakannya.
Tanggal kedaluwarsa pada minyak kelapa Anda tidak terlalu berarti. Memang, tanggal kedaluwarsa bukanlah indikator kesegaran yang dapat diandalkan. Jadi jawaban singkatnya adalah, ya, minyak kelapa yang melewati tanggal kedaluwarsa yang tercetak di toples mungkin sangat aman untuk digunakan.
Namun, jika Anda telah mengkonfirmasi secara independen bahwa minyak kelapa Anda tengik, Anda harus menghindarinya. Pakar memperingatkan agar tidak mengoleskan atau mengonsumsi minyak kelapa tengik, karena hal itu dapat meningkatkan jumlah radikal bebas dalam tubuh, yang terkait dengan penyakit inflamasi dan kardiovaskular. Studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam Journal of Food and Nutrition Sciences ini menyimpulkan bahwa semua jenis minyak tengik dapat berkontribusi pada pembentukan radikal bebas berbahaya yang merusak sel di dalam tubuh.
Oksidasi yaitu, paparan udara dan panas akan menyebabkan minyak kelapa memburuk lebih cepat, jadi yang terbaik adalah selalu menyimpannya dalam wadah kedap udara di tempat yang sejuk dan gelap. Sebagai catatan, pendinginan tidak diperlukan, tetapi itu akan memperpanjang umur simpan dan merupakan taruhan terbaik Anda jika Anda kehabisan ruang di dapur.
Baca juga: Cara Membuat Minyak Kelapa dengan Mudah
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.