Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dampak Sering Berteriak kepada Anak

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi orang tua menasehati anak. howng.com
Ilustrasi orang tua menasehati anak. howng.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang dengan cepat menjawab dengan "ya" atau "tidak" ketika ditanya apakah boleh meneriaki anak-anak untuk mendisiplinkan mereka. Namun, situasi yang dihadapi orang tua sering kali membuat sulit untuk mematuhi aturan seperti "Saya tidak akan pernah berteriak" atau "Saya akan berteriak karena anak-anak tidak akan belajar sebaliknya."

Ketika anak-anak berperilaku tidak baik atau melakukan sesuatu yang berisiko atau melakukan lelucon, berteriak bisa terasa seperti respons alami. Orang tua sering membentak atau meneriaki anak-anak mereka untuk mendisiplinkan mereka dan sepertinya itu satu-satunya cara untuk mendapatkan perhatian anak Anda, terutama ketika Anda sedang stres.

Jika Anda tidak ingin meneriaki anak-anak Anda secara umum tetapi sering berakhir melakukannya saat Anda kehilangan ketenangan, Anda mungkin akan dibebani dengan rasa bersalah nantinya. Ketahuilah bahwa berteriak tidak membuat Anda menjadi orang tua yang buruk. Namun, berteriak adalah "teknik" pengasuhan yang bisa kita lakukan tanpanya.

Orang tua mungkin merasa seperti mereka merendahkan dan memberikan disiplin yang memadai ketika meneriaki anak-anak mereka. Perbedaan antara teriakan berbahaya dan teriakan tidak berbahaya adalah soal isi, niat, dan frekuensi. "Jangan lari di jalan" bisa menjadi hal yang sangat baik untuk diteriakkan, tetapi menyebut anak "bodoh" sambil berteriak, ini yang dilarang.

Penting untuk mengetahui apakah Anda dapat meninggikan suara Anda, berdasarkan usia anak Anda. Balita tidak mungkin memahami logika teriakan dan hanya akan menyerap amarah. Ketika orang tua meneriaki balita, mereka menciptakan ketakutan, yang mencegah anak-anak mengenali bahwa orang tua mereka berusaha melindungi mereka.

Amati bagaimana anak Anda merespons teriakan dan sesudah berteriak. Anda harus mengendalikan diri jika teriakan Anda memicu konsekuensi negatif. Bagi beberapa anak, teriakan hanyalah orang tua yang keras sementara yang lain dapat menganggapnya sangat pribadi dan merasa terluka.

Ada kalanya bagus dan bahkan perlu untuk meninggikan suara Anda. Ini bisa terjadi ketika Anda memiliki anak-anak yang saling memukul atau mencoba sesuatu yang berbahaya yang dapat melukai mereka atau orang lain di sekitarnya. Ini adalah contoh ketika mengejutkan mereka dengan berteriak berhasil, tetapi begitu Anda mendapatkan perhatian anak-anak, Anda harus memodulasi suara Anda. Pada dasarnya, berteriak untuk memperingatkan, tetapi berbicaralah untuk menjelaskan.

Jika Anda mendapati diri Anda berteriak sepanjang waktu dan sepanjang hari, Anda memiliki masalah yang perlu dikendalikan. Gagal melakukannya setiap hari dan terus-menerus berteriak dan membentak mungkin merupakan strategi pengasuhan jangka panjang yang kurang produktif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada beberapa tips untuk membantu Anda tetap tenang. Langkah pertama adalah mengetahui kapan Anda akan kehilangan ketenangan. Anda mungkin merasa mudah tersinggung, cemas, atau di luar kendali. Menyadari seperti apa rasanya tubuh Anda adalah kuncinya. Cari isyarat fisik seperti rahang terkatup, dada sesak, detak jantung meningkat, dan kulit Anda semakin hangat.

Ketika Anda melihat tanda-tanda ini, cobalah strategi cepat ini untuk membalikkan keadaan. Ambil napas dalam-dalam dan buang napas dan ulangi beberapa kali. Perhatikan lima hal di lingkungan terdekat Anda. Trik-trik ini menempatkan Anda pada saat ini yang menurunkan kecemasan Anda dan menenangkan saraf Anda.

Cobalah untuk menentukan pemicu yang membuat Anda berteriak di tempat pertama, terutama jika itu adalah faktor lain selain dari situasi seperti tenggat waktu kerja, stres dari tugas atau kesehatan. Cukup mengetahui pemicu Anda sebelumnya mengurangi kemungkinan bahwa Anda akan membiarkannya memicu Anda di lain waktu. Strategi-strategi ini efektif dan halus sehingga juga berhasil saat Anda berada di depan umum.

TIMES OF INDIA

Baca juga: 5 Tanda Anak Menunjukkan Perilaku Manipulatif

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus Anak Nikita Mirzani, Polisi Tunggu Hasil Visum untuk Tetapkan Tersangka

22 jam lalu

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi saat ditemui di kantornya, Senin, 3 Oktober 2022. Tempo/M. Faiz Zaki
Kasus Anak Nikita Mirzani, Polisi Tunggu Hasil Visum untuk Tetapkan Tersangka

Visum tambahan terhadap LM adalah permintaan dari penyidik untuk mendapatkan barang bukti mengungkap kasus asusila yang dilaporkan Nikita Mirzani.


Polisi Masih Buru Yandi Supriyadi Tersangka Pencabulan Anak-anak Panti Asuhan Darussalam An-nur

1 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi (kanan) bersama Kapolres Metro Tangeang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho (kiri) menunjukan foto tersangka yang masuk dalam DPO saat menggelar keterangan pers terkait penetapan tersangka kasus dugaan pelecehan seksual (rudapaksa) terhadap puluhan anak Panti Asuhan Darussalam An Nur di Mapolres Metro Tangerang Kota, Tangerang, Banten, Selasa, 8 Oktober 2024. Dalam kasus tersebut polisi menetapkan 3 tersangka yakni Sudirman selaku ketua yayasan, Yusuf Bachtiar selaku pengasuh dan 1 tersangka yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Yandi Supriyadi. ANTARA/Muhammad Iqbal
Polisi Masih Buru Yandi Supriyadi Tersangka Pencabulan Anak-anak Panti Asuhan Darussalam An-nur

Polisi masih memburu pengurus yayasan panti asuhan Darussalam An'nur Yandi Supriyadi, 29 tahun.


Anak Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Palembang Dituntut Hukuman Mati Dinilai Langgar Undang-Undang

1 hari lalu

Terdakwa IS (16 tahun), otak pembunuhan dan pemerkosaan Siswi SMP di Palembang yaitu AA (13 tahun), saat dilakukan pembacaan vonis di Ruang Sidang Candra, Pengadilan Negeri Kelas I Kota Palembang. Kamis, 10 Oktober 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Anak Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Palembang Dituntut Hukuman Mati Dinilai Langgar Undang-Undang

UU Perlindungan Anak mengatur anak berhak untuk tidak dijatuhkan hukuman mati atau pidana seumur hidup.


RS Gaza Desak Israel Hentikan Perintah Evakuasi di Tengah Gempuran Militer

1 hari lalu

Petugas membawa korban tewas dari rumah sakit Kamal Adwan menyusul serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Beit Lahia di Jalur Gaza utara, 21 Mei 2024. REUTERS/Rami Zohod
RS Gaza Desak Israel Hentikan Perintah Evakuasi di Tengah Gempuran Militer

Tentara Israel memerintahkan pasien dan staf medis di tiga rumah sakit di Gaza utara untuk untuk mengosongkan fasilitas tersebut dalam waktu 24 jam.


Menteri PPPA Minta Pemda Mamuju Penuhi Hak Pemulihan Psikologis dan Pendidikan untuk 5 Anak Korban Kekerasan Seksual

2 hari lalu

Plt Menteri Sosial Muhadjir Effendy (kiri), dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga berbincang dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 11 September 2024. Rapat tersebut membahas penyesuaian rencana kerja dan anggaran Kementerian Negara/Lembaga tahun anggaran 2025 sesuai hasil pembahasan Badan Anggaran DPR RI. TEMPO/M Taufan Rengganis
Menteri PPPA Minta Pemda Mamuju Penuhi Hak Pemulihan Psikologis dan Pendidikan untuk 5 Anak Korban Kekerasan Seksual

Pendampingan psikologis membantu memulihkan diri korban kekerasan seksual dari trauma yang mendalam.


Kasus Pencabulan di Panti Asuhan Tangerang, Jumlah Korban Anak Bertambah

2 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi (kanan) bersama Kapolres Metro Tangeang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho (kiri) menunjukan foto tersangka yang masuk dalam DPO saat menggelar keterangan pers terkait penetapan tersangka kasus dugaan pelecehan seksual (rudapaksa) terhadap puluhan anak Panti Asuhan Darussalam An Nur di Mapolres Metro Tangerang Kota, Tangerang, Banten, Selasa, 8 Oktober 2024. Dalam kasus tersebut polisi menetapkan 3 tersangka yakni Sudirman selaku ketua yayasan, Yusuf Bachtiar selaku pengasuh dan 1 tersangka yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Yandi Supriyadi. ANTARA/Muhammad Iqbal
Kasus Pencabulan di Panti Asuhan Tangerang, Jumlah Korban Anak Bertambah

Polisi menyebut jumlah korban pencabulan di Panti Asuhan Darussalam An'Nur, Tangerang, bertambah menjadi delapan orang, mayoritas anak-anak.


Kurang Sreg dengan Pasangan Pilihan Anak? Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

2 hari lalu

Ilustrasi bertemu mertua. Shutterstock
Kurang Sreg dengan Pasangan Pilihan Anak? Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

Ketika anak menemukan pasangan cintanya, tak semua orang tua merasa sreg dengan pilihan anak. Apa yang harus dilakukan agar hubungan baik-baik saja?


5 Tips Meningkatkan IQ Anak

3 hari lalu

Ilustrasi Tes IQ. shutterstock.com
5 Tips Meningkatkan IQ Anak

Orang tua dapat membantu meningkatkan IQ anak melalui berbagai cara. Adapun waktu terbaik untuk meningkatkan kecerdasaan anak adalah antara usia 1 hingga 5 tahun.


4 Cara Ajarkan Anak Mandiri dan Tidak Manja

3 hari lalu

Ilustrasi anak membersihkan rumah. homeforher.com
4 Cara Ajarkan Anak Mandiri dan Tidak Manja

Mengajarkan anak untuk mandiri memang tak mudah pada awalnya. Orang tua bisa membantu anak lebih mandiri dengan cara-cara berikut.


4 Destinasi Liburan Keluarga di Thailand

4 hari lalu

Wat Arun, Bangkok, Thailand. Unsplash.com/Nino Steffen
4 Destinasi Liburan Keluarga di Thailand

Thailand menawarkan beragam aktivitas menyenangkan bersama keluarga