TEMPO.CO, Jakarta - Anda mungkin terkejut mengetahui bahwa survei tahun 2017 dari National Sleep Foundation menemukan bahwa satu dari empat pasangan tidur di ranjang terpisah. Dulu kebiasaan pasangan lanjut usia, sekarang ini lebih umum di kalangan pasangan muda.
Ada banyak alasan pasangan tidur terpisah. Beberapa yang paling umum adalah mendengkur, gelisah, sering pergi ke kamar mandi, perselisihan suhu, dan jadwal tidur yang tidak sesuai.
Sementara hampir setiap masalah tidur memiliki solusi yang tidak melibatkan tempat tidur atau kamar terpisah, tidak setiap pasangan lebih suka tidur bersama karena, penelitian menunjukkan bahwa kita umumnya tidur lebih buruk dengan pasangan. Misalnya satu penelitian menemukan bahwa tidur dengan seseorang yang mendengkur dapat berdampak negatif pada kualitas tidur Anda sendiri.
Dan kurang tidur dapat berdampak buruk pada kualitas hubungan romantis. Sebuah studi tidur yang meneliti kualitas hubungan pada pasangan heteroseksual menemukan bahwa ketika pria kurang tidur, mereka melaporkan kualitas hubungan mereka menurun pada hari berikutnya. Dan ketika wanita tidak senang dengan hubungan mereka, baik dia maupun suaminya tidak tidur nyenyak malam itu.
Terapis pernikahan dan keluarga, Jean Mann mengatakan, pasangan yang lebih sinkron dengan tidurnya memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi, lebih sedikit konflik, dan lebih banyak aktivitas seksual. "Tetapi tidak setiap pasangan cocok untuk tidur. Ingatlah bahwa kompatibilitas tidur sangat berbeda dari kompatibilitas hubungan," ujarnya, seperti dilansir dari laman Instyle.
Baca juga:
Sebelum Anda memasang dinding harfiah antara Anda dan pasangan pada waktu tidur, penting untuk mengeksplorasi semua opsi untuk membantu Anda berdua tidur bersama lebih baik. Anda mungkin ingin berkonsultasi dengan dokter Anda dan atau spesialis tidur untuk meninjau pilihan Anda bersama-sama. Setelah melakukan itu, jika Anda masih ingin tidur terpisah dengan pasangan, Jean Mann merekomendasikan beberapa hal berikut ini.
1. Bicarakan masalah tidur terpisah dengan hati-hati
Sebelum memberi tahu pasangan Anda bahwa Anda ingin memiliki kamar tidur terpisah, Anda mungkin ingin menjelajahi konsep tersebut secara filosofis untuk melihat bagaimana perasaan mereka tentang hal itu. Perlu diingat bahwa bagi banyak orang, ide untuk melakukan ini mungkin terasa seperti penolakan dan bisa membuat kesal. Penting untuk disampaikan bahwa perasaan dan cinta Anda kepada pasangan sangat terpisah dari keinginan Anda untuk mendapatkan tidur malam yang nyenyak — yang sedang Anda perjuangkan saat Anda tidur bersama.
Jelas, kedua pasangan harus sepemahaman agar ini berhasil. Kedua orang perlu merasa nyaman untuk bereksperimen dengannya, agar tidak merusak hubungan.
2. Luangkan waktu untuk keintiman
Hal pertama yang dikhawatirkan kebanyakan pasangan adalah mereka akan berhenti berhubungan seks atau momen-momen mesra bersama. Hanya karena Anda tidak tidur bersama, bukan berarti Anda tidak tidur bersama. Anda hanya perlu melakukan lebih banyak upaya sadar untuk berhubungan seks. Bagi sebagian orang, tidur di kamar terpisah setelah berhubungan intim mungkin tidak terasa enak, jadi bersiaplah untuk membuat rencana yang cocok untuk Anda berdua.
"Saya juga menyarankan untuk merencanakan waktu berpelukan setiap malam. Jika Anda adalah pasangan yang tumbuh subur dengan kasih sayang fisik, Anda pasti ingin memastikan bahwa Anda tidak kehilangan itu dalam perpisahan fisik Anda di malam hari," tambah Jean Mann
3. Bersikaplah terbuka untuk meninjau rencana tersebut
Beri diri Anda waktu untuk menyesuaikan diri dengan pengaturan baru. Mungkin perlu membiasakan diri untuk salah satu atau Anda berdua. Tetapi juga, bersedialah untuk menyesuaikan jadwal sesuai kebutuhan. Misalnya, hanya karena Anda memiliki kamar tidur terpisah, bukan berarti Anda harus tidur di dalamnya tujuh malam seminggu! Anda mungkin ingin mencoba bereksperimen dengan kamar tidur terpisah seminggu sekali dan lihat bagaimana rasanya.
"Saya juga menyarankan untuk mengevaluasi ulang sebulan sekali. Terkadang orang takut untuk angkat bicara dan meminta apa yang mereka inginkan jika rencananya tidak berhasil," ujar Jean Mann. Pastikan Anda menciptakan tempat terbuka yang aman untuk berkomunikasi sebagai pasangan dan mendiskusikan bagaimana rasanya pengaturan baru secara teratur. Pada akhirnya, pasangan perlu melakukan yang terbaik untuk mereka.
Baca juga: 7 Tips agar Tidak Dianggap Clingy oleh Pasangan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.