Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Cara Mengubah Kecemasan Menjadi Produktivitas

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi wanita. Freepik.com/Wayhomestudio
Ilustrasi wanita. Freepik.com/Wayhomestudio
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKecemasan adalah respons alami tubuh Anda terhadap situasi stres. Emosi yang menakutkan disertai dengan perasaan takut, stres, dan khawatir. Setiap orang mengalami sedikit kecemasan tetapi, bagi banyak orang, itu bisa menjadi kondisi yang melemahkan yang dapat menyerang kapan saja.

Misalnya, kecemasan mungkin muncul tepat sebelum Anda akan menyampaikan presentasi penting, atau ketika Anda bersiap untuk meminta kenaikan gaji, atau menyiapkan diri Anda untuk berbicara sebelum pertemuan sosial yang besar. Padahal, kecemasan bisa dimanfaatkan dan dimanfaatkan sebagai emosi positif.

Bagi banyak orang, kegugupan dan ketakutan yang berlebihan menahan mereka untuk tidak muncul dalam aktivitas sehari-hari, mengekspresikan diri, atau mengambil tindakan yang diperlukan untuk memajukan karier, kesuksesan, dan kepuasan hidup pribadi mereka. Dengan menerima kecemasan sebagai emosi alami, seseorang dapat mempelajari cara-cara konstruktif untuk mengelolanya secara efektif dan mengubah perasaan panik dan tertekan menjadi alat untuk meningkatkan produktivitas.

Berikut adalah 5 cara untuk menyalurkan kecemasan Anda ke dalam produktivitas

  1. Ubah kecemasan Anda menjadi kegembiraan
    Reaksi umum orang yang menghadapi kecemasan adalah mencoba untuk tenang. Namun, strategi terbaik untuk menyalurkan kecemasan ke dalam produktivitas adalah dengan menganggapnya sebagai emosi yang lebih positif: kegembiraan.

    Menurut sebuah laporan dari Harvard Business School, individu yang mengubah pikiran mereka tentang ketakutan dan kegelisahan menjadi kegembiraan lebih produktif dan kompeten dan berkinerja lebih baik daripada mereka yang mencoba untuk tetap tenang dalam situasi sebelum pertunjukan.

    Karena kegembiraan dan kecemasan menimbulkan perasaan gairah yang sama, membingkai ulang emosi negatif menjadi emosi yang lebih positif dapat membantu Anda menang dalam situasi seperti itu. Ini dapat dilakukan dengan proses sederhana dengan menegaskan kembali dan mengatakan dengan lantang "Saya senang" ketika merasa cemas. Strategi langsung ini akan mengubah pola pikir Anda dari mencari ancaman menjadi fokus dan meraih peluang.

  2. Masukkan meditasi pribadi ke dalam rutinitas harian Anda
    Meditasi adalah praktik melatih pikiran Anda untuk tetap damai, fokus, dan bebas stres. Hal ini juga terbukti mengurangi gejala depresi dan kecemasan. Latihan meditasi secara teratur diyakini memberikan hasil yang sebanding dengan antidepresan. Dengan kesadaran diri Anda yang baru, Anda akan dapat mendorong batas-batas zona nyaman Anda dan mendapatkan kembali pikiran Anda dalam permainan.

    Dari semua teknik meditasi, teknik mindfulness terbukti paling bermanfaat untuk mengatasi kecemasan. Teknik ini, dikombinasikan dengan pernapasan diafragma, merangsang sistem saraf parasimpatis, membantu mengenali emosi Anda daripada diliputi olehnya, dan menonaktifkan respons "lawan atau lari" tubuh.

  3. Buat mantra dan afirmasi
    Anda dapat membuat mantra Anda sendiri. Mulai dari apa pikiran dominan Anda ketika Anda merasa cemas? Perhatikan baik-baik dan catat. Sekarang, buat mantra atau afirmasi kontra-narasi yang lebih logis untuk melawan pikiran negatif yang dominan ini. Misalnya, ubah "Saya tidak layak" menjadi "Saya telah melangkah sejauh ini dalam hidup saya. Saya layak atas semua peluang, kelimpahan, dan pengalaman luar biasa yang saya inginkan." Ucapkan mantra ini berulang kali dengan keyakinan setiap hari dan ketika Anda merasa cemas.

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

  4. Jadwalkan waktu untuk mengakui kekhawatiran Anda
    Ada rasa takut terus-menerus tertinggal atau ketinggalan, yang memicu kecemasan dan stres. Alih-alih mengacaukan tugas Anda saat ini, tetapkan satu jam atau beberapa menit di kalender Anda untuk mengakui kekhawatiran Anda. Solusi sederhana ini menghemat waktu Anda, membuat Anda lebih efisien, dan meningkatkan produktivitas. Ketika Anda mengakui kekhawatiran Anda dengan pikiran bebas, kemungkinan besar Anda akan menemukan solusi terbaik.

  5. Gunakan terapi suara yang dipersonalisasi
    Terapi suara adalah salah satu cara paling menenangkan untuk mengarahkan emosi negatif Anda menjadi emosi positif. Diberdayakan dengan binaural beats, musik yang menenangkan merangsang koneksi telinga-otak dan mengurangi gejala kecemasan. Dengan demikian, memperkenalkan Anda pada rasa percaya diri.

Bergantung pada pola perilaku dan pemicu kecemasan Anda, sesi ini dapat membantu Anda menganalisis kembali emosi negatif Anda dan mengubahnya menjadi lebih positif. Dan seperti yang kita semua tahu, pola pikir yang bahagia, puas, dan energik mendukung produktivitas.

YOUR TANGO

Baca juga: 6 Gejala Fisik Gangguan Kecemasan yang Mempengaruhi Kehidupan Sehari-hari

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Redakan Kecemasan dan Stres di Masa Perimenopause

15 jam lalu

Ilustrasi wanita lansia. Pexels/Marcus Aurelius
Tips Redakan Kecemasan dan Stres di Masa Perimenopause

Berikut macam kebiasaan yang bisa membantu meredakan kecemasan dan stres di masa perimenopause, tetap aktif sepanjang hari.


Kaitan Stres Bisa Membuat Rambut Beruban

3 hari lalu

Ilustrasi rambut beruban. Shutterstock
Kaitan Stres Bisa Membuat Rambut Beruban

Masih terlalu dini untuk mengetahui apakah mengurangi stres dapat memperlambat atau membalikkan munculnya uban prematur.


Saran Psikolog agar Anak Terhindar dari Pemikiran Kriminal

5 hari lalu

Ilustrasi perisakan/bullying atau pengeroyokan. Shutterstock
Saran Psikolog agar Anak Terhindar dari Pemikiran Kriminal

Psikolog membagi tips menghindarkan anak dari pemikiran dan tindakan kriminal, yaitu dengan berfokus pada perkembangan otak anak.


Tips Sehat Bermedia Sosial agar Tidak FOMO dan Bermasalah dengan Mental

6 hari lalu

Ilustrasi video viral atau media sosial. Shutterstock
Tips Sehat Bermedia Sosial agar Tidak FOMO dan Bermasalah dengan Mental

Pentingnya mengelola stres dengan mempelajari cara membangun hubungan lebih sehat di ruang digital menjadi solusi bijak bagi pengguna media sosial.


Fenomena Doom Spending, Psikolog: Belanja Impulsif karena Stres Akibat Beban Ekonomi

7 hari lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
Fenomena Doom Spending, Psikolog: Belanja Impulsif karena Stres Akibat Beban Ekonomi

Psikolog Samanta Elsener menjelaskan bahwa fenomena doom spending yang sedang jamak dibicarakan akhir-akhir ini merupakan bagian dari kebiasaan belanja impulsif atau impulsive buying.


Benarkah Stres Bisa Bikin Gemuk?

7 hari lalu

Ilustrasi perempuan makan Burger (junk food). TEMPO/Subekti
Benarkah Stres Bisa Bikin Gemuk?

Stres bisa menyebabkan berkurangnya oksidasi lemak, proses pembakaran lemak menjadi tenaga. Artinya, Anda tak usah makan banyak untuk menjadi gemuk.


Cara Mempertahankan Gula Darah Normal

8 hari lalu

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Cara Mempertahankan Gula Darah Normal

Gula darah yang normal bisa mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berikut adalah pentingnya menjaga gula darah agar tetap dalam batas normal.


Benarkah Stres Bisa Tingkatkan Gula Darah?

8 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Benarkah Stres Bisa Tingkatkan Gula Darah?

Stres ternyata berpengaruh kepada tingkat gula darah dan kesehatan mental.


Tidak Sakit tapi Sering Lesu, Penyebabnya dari Stres sampai Kegemukan

10 hari lalu

Ilustrasi wanita lesu. shutterstock.com
Tidak Sakit tapi Sering Lesu, Penyebabnya dari Stres sampai Kegemukan

Banyak hal yang bisa menguras energi meski seringnya kombinasi faktor tertentu yang membuat kita merasa lesu, termasuk stres dan kegemukan.


Jelang Pilkada Serentak, Kematangan Berpikir Kunci Hadapi Perbedaan Pandangan Politik

12 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Jelang Pilkada Serentak, Kematangan Berpikir Kunci Hadapi Perbedaan Pandangan Politik

Menjelang Pilkada Serentak, psikolog mengatakan dalam berpolitik kematangan berpikir menjadi hal yang sangat penting.