Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Efek Diet Tinggi Protein yang Merugikan Kesehatan

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi telur sebagai sumber protein yang meningkatkan massa otot (pixabay.com)
Ilustrasi telur sebagai sumber protein yang meningkatkan massa otot (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Protein membantu pertumbuhan otot, menangkal rasa lapar, dan membantu penurunan berat badan, jadi nutrisi ini tampaknya baik untuk kesehatan. Tapi ternyata terlalu banyak mengonsumsi protein atau diet tinggi protein dapat menimbulkan efek serius bagi lingkar pinggang dan kesehatan.

Aturan praktisnya adalah memakannya 0,45 gram protein per pon (sekitar 0,45 kilogram) berat badan untuk pria dan 0,35 gram protein per pon untuk wanita, tapi rekomendasi asupan protein bervariasi menurut tingkat aktivitas. Jadi, jika seorang wanita dengan berat badan 150 pon atau 68 kilogram, tidak boleh mengonsumsi lebih dari 52,5 gram protein dalam sehari.

Inilah efek yang merugikan dari diet tinggi protein

1. Haus
Nitrogen dalam protein tidak hanya dapat menimbulkan efek bagi ginjal, tetapi juga dapat membuat merasa kering. "Nitrogen dalam jumlah tinggi bersifat racun. Jadi, agar tetap aman, tubuh menggunakan cairan dan air untuk mengeluarkannya, yang dapat membuat merasa haus," kata ahli diet terdaftar Cassie Bjork, RD, LD dari Healthy Simple Life. Menambah asupan air dapat melawan efeknya.

2. Napas bau
Umumnya orang yang mengonsumsi banyak protein untuk mengurangi karbohidrat. Saat menjalani diet rendah karbohidrat, tubuh mengubah lemak yang disimpan untuk energi. Ini hal baik untuk mengikis lemak perut,  tapi tidak terlalu bagus untuk napas. "Bila tidak makan cukup karbohidrat, tubuh membakar lemak dan protein untuk bahan bakar. Proses ini disebut ketosis. Sayangnya, keton memiliki bau yang tidak sedap yang tidak dapat ditutupi dengan menyikat gigi atau flossing," kata ahli diet terdaftar Isabel Smith.

3. Berat badan bertambah
Diet tinggi protein dan rendah karbohidrat dapat membantu menurunkan berat badan pada awalnya, tetapi sebenarnya dapat menyebabkan penambahan berat badan dalam jangka panjang, menurut sebuah penelitian di Spanyol. Tambahan berat badan dalam penelitian itu adalah sepuluh persen dari berat badan awal.

4. Membebani ginjal
Saat menyantap steak, dada ayam, atau sumber pembentuk otot lainnya, berarti juga mengonsumsi nitrogen yang secara alami terdapat dalam asam amino yang membentuk protein. Protein dalam jumlah normal, nitrogen akan keluar. Tetapi ketika makan banyak, ginjal harus bekerja keras untuk membuang semua nitrogen ekstra, jelas Bjork. "Dalam jangka pendek, ini tidak berbahaya bagi kebanyakan orang. Tetapi jika menjalani diet tinggi protein untuk waktu yang lama, Anda dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal," dia memperingatkan.

5. Menambah lemak perut
Ketika mengonsumsi lebih banyak protein daripada yang dibutuhkan tubuh, protein ekstra kemungkinan akan disimpan sebagai lemak, sedangkan kelebihan asam amino akan dibuang begitu saja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

6. Memperpendek umur
Menurut sebuah penelitian di Cell Metabolism yang diikuti ribuan orang dewasa selama hampir 20 tahun, mereka yang makan makanan kaya protein hewani empat kali lebih mungkin meninggal karena kanker daripada mereka yang mengikuti diet rendah protein. Dan temuan lain yang mendukung temuan tersebut. Dalam studi lain yang dikutip oleh WebMD terhadap ribuan orang, peneliti menemukan bahwa pelaku diet tinggi protein memiliki risiko kematian 66 persen lebih besar selama masa studi dibandingkan mereka yang makan lebih sedikit protein.

7. Mual
Diet tinggi protein seperti terlalu banyak mengonsumsi dada ayam, protein shake, dan telur, enzim pencernaan tidak dapat mengimbangi semua protein yang dikonsumsi, kata Bjork. "Hal ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan mual. Mengurangi asupan protein akan meredakan perut yang tidak nyaman," kata dia.

EATTHIS.COM

Baca juga: Berapa Banyak Protein yang Dibutuhkan Tubuh Setiap Hari?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

 
 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jangan Berlebihan, Simak Kebutuhan Protein Sesuai Usia dan Aktivitas

7 hari lalu

Ilustrasi telur sebagai sumber protein yang meningkatkan massa otot (pixabay.com)
Jangan Berlebihan, Simak Kebutuhan Protein Sesuai Usia dan Aktivitas

Kebutuhan protein setiap orang berbeda-beda sesuai dengan usia, tingkat aktivitas, serta kondisi kesehatan yang bersangkutan. Ini kata ahli.


Makanan dan Minuman yang Dapat Memicu Gula Darah Tinggi

12 hari lalu

Gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Lalu, berapa kadar gula darah yang normal? Ini informasinya.  Foto: Canva
Makanan dan Minuman yang Dapat Memicu Gula Darah Tinggi

Penting untuk menerapkan pola hidup sehat dan membatasi konsumsi makanan yang dapat memicu diabetes.


Pahami 7 Kesalahan Intermittent Fasting agar Diet Tidak Gagal

14 hari lalu

Ilustrasi pria diet. Shutterstock
Pahami 7 Kesalahan Intermittent Fasting agar Diet Tidak Gagal

Jika Anda melakukan intermittent fasting, namun berat badan tidak kunjung turun, mungkin Anda melakukan kesalahan intermittent fasting berikut ini.


4 Tanda Tubuh Harus Diet, Salah Satunya Suasana Hati Mudah Terganggu

14 hari lalu

Tanda harus diet. Foto: Canva
4 Tanda Tubuh Harus Diet, Salah Satunya Suasana Hati Mudah Terganggu

Saat mengalami hal ini, menjadi tanda Anda harus diet. Sebaiknya jangan ditunda dan segera atur pola makan.


Makanan Mengandung Gula, Garam, dan Lemak akan Dikenai Cukai, GAPMMI: Tidak Ada Gunanya

21 hari lalu

Karyawan menyusun minuman kemasan di salah satu gerai Alfamart di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 20 Februari 2020. Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyetujui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengenakan cukai terhadap produk plastik. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Makanan Mengandung Gula, Garam, dan Lemak akan Dikenai Cukai, GAPMMI: Tidak Ada Gunanya

Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) meminta pemerintah berhati-hati dalam pengenaan cukai untuk makanan yang mengandung gula, garam, dan lemak (GGL).


Pakar Ungkap Alasan Kita Perlu Makan Ubi Jalar

27 hari lalu

Ilustrasi ubi panggang. shutterstock.com
Pakar Ungkap Alasan Kita Perlu Makan Ubi Jalar

Ubi jalar diklaim sehat karena indeks glikemik yang lebih rendah dibanding kentang. Apa lagi kelebihan lainnya sehingga kita perlu mengonsumsinya?


8 Minuman yang Efektif Membantu Membakar Lemak Tubuh

30 hari lalu

Ilustrasi bubuk teh hijau. Foto: Pixabay.com/Matcha & CO
8 Minuman yang Efektif Membantu Membakar Lemak Tubuh

Selain menjaga pola makan dan rutin berolahraga, beberapa minuman juga dapat membantu menghilangkan lemak dalam tubuh.


8 Cara Menguatkan Tulang Kaki, Salah Satunya Hindari Merokok

32 hari lalu

Cara menguatkan tulang kaki. Foto: Canva
8 Cara Menguatkan Tulang Kaki, Salah Satunya Hindari Merokok

Sebelum terlambat, ketahui cara menguatkan tulang kaki berikut ini. Pastikan Anda rutin berjalan dan menjaga berat badan ideal.


Benarkah Jagung Manis Bisa Mengganggu Diet?

35 hari lalu

Jagung gigi kuda. Shutterstock
Benarkah Jagung Manis Bisa Mengganggu Diet?

Jagung manis sering dianggap sebagai makanan yang bisa membuat gemuk dan mengganggu diet.


Diet Tanpa Obat, Demi Ginjal Sehat

35 hari lalu

Foto kombinasi Dewi Rina dan Gilang Rahadian pada 2021 saat sebelum jalankan diet (kiri). dan setelah diet pada 2024. Dok. Pribadi
Diet Tanpa Obat, Demi Ginjal Sehat

Dewi Rina ceritakan perjalannya melakukan diet sehat tanpa obat. Ia berhasil menurunkan berat badan 18 kilogram dalam 2 tahun dengan atur pola makan.