Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sophia Loren Bugar di Usia 87, Jalani Diet Mediterania dan Suka Makan Pasta

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Sophia Loren. AP/Felipe Dana
Sophia Loren. AP/Felipe Dana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sophia Loren dianggap sebagai salah satu bintang wanita terbesar Hollywood Klasik oleh American Film Institute. Aktris Italia itu berkarier untuk industri film selama lebih dari 60 tahun. Di usianya yang kini 87 tahun, dia masih terlihat anggun dan tenang. 

Untuk tampil bugar di usia ini, dietnya memiliki peran besar dalam gaya hidupnya secara keseluruhan dan sepanjang kariernya. Menurut Elle Australia, Sophia Loren mengikuti diet Mediterania klasik. Dietnya mengandung sayuran segar, pasta, dan anggur merah.

Menurut Mayo Clinic, diet Mediterania adalah cara makan yang didasarkan pada masakan tradisional Yunani, Italia, dan negara-negara lain yang berbatasan dengan Laut Mediterania. Makanan seperti biji-bijian, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, dan rempah-rempah membentuk pola makan nabati. Diet ini berfokus pada lemak sehat, dengan minyak zaitun sebagai sumber utama lemak tambahan. Diet ini juga menggabungkan rasa tradisional dan metode memasak daerah tersebut. Wine, dalam jumlah sedang, dikaitkan dengan diet juga.

Diet Mediterania telah dikaitkan beberapa manfaat kesehatan yang dapat membantu memiliki umur panjang dan sehat. Pola makan ini telah dikenal membantu pencegahan penyakit kardiovaskular, meningkatkan umur, dan penuaan yang sehat.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh PREDIMED, para peneliti menyimpulkan bahwa diet Mediterania adalah cara yang terjangkau, menarik, dan mudah dicapai untuk melindungi dari penyakit kardiovaskular. Temuan menunjukkan bahwa dibandingkan dengan diet rendah lemak, diet yang kaya lemak tak jenuh tinggi dari sumber nabati alami lebih baik untuk kesehatan jantung.

Penelitian juga menjelaskan bahwa tidak ada kata terlambat untuk memulai diet Mediterania. Mengubah kebiasaan makan kapan pun dapat membantu meningkatkan kesehatan kardiovaskular. Manfaat lain dari diet ini adalah dapat membantu dalam penurunan berat badan jangka panjang. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sophia Loren juga terkenal sebagai penyuka spageti. Dia pernah mengakui bahwa dia lebih suka makan pasta dan minum anggur daripada harus diet ketat agar bisa memiliki tubuh ukuran nol.

EATTHIS.COM | ELLE

Baca juga: Usia 86, Sophia Loren Merasa Masih 20 Tahun Berkat Mematuhi Aturan Hidup Ini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

 
 
Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

1 hari lalu

Ilustrasi alpukat (Pixabay.com)
Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?


4 Tips Tingkatkan Kolesterol Baik dalam Tubuh

10 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
4 Tips Tingkatkan Kolesterol Baik dalam Tubuh

Kolesterol baik membantu dalam menyerap kolesterol dalam darah dan membawanya ke hati. Ini 4 Tips tingkatkan kolesterol baik dalam tubuh.


6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

16 hari lalu

Ilustrasi puasa ramadan. TEMPO/Subekti
6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

Selain manfaat rohani, puasa Ramadan yang juga dapat mendukung upaya diet dan kesehatan seseorang.


Cegah Batu Ginjal dengan Diet Mediterania dan Perbanyak Makan Jeruk

18 hari lalu

Batu ginjal.
Cegah Batu Ginjal dengan Diet Mediterania dan Perbanyak Makan Jeruk

Batu ginjal merupakan akumulasi mineral dan garam yang terbentuk di ginjal. Mengubah pola makan bisa mencegah terbentuknya batu ginjal.


Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

23 hari lalu

Ilustrasi makanan diet. shutterstock.com
Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

Diet Atlantik dan Mediterania sebenarnya punya banyak kemiripan tapi ada juga bedanya. Berikut penjelasannya.


Apa Itu Diet Flexitarian?

29 hari lalu

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
Apa Itu Diet Flexitarian?

Diet flexitarian dikaitkan dengan risiko kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan pola makan omnivora.


Mengenal Apa Itu Diet Atlantik

32 hari lalu

Ilustrasi diet (pixabay.com)
Mengenal Apa Itu Diet Atlantik

Diet Atlantik adalah pola makan tradisional orang-orang dari Portugal Utara dan Galicia di Spanyol Barat Laut. Sebuah studi baru menyoroti manfaatnya.


Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

34 hari lalu

Ilustrasi wanita menikmati makanan di restoran. Unsplash/Pablo Merchan
Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

Berikut tips dan teknik memesan makanan di restoran saat Anda tengah diet dan berpegang teguh pada rencana makan sehat.


Plus Minus Pola Makan Vegan bagi Jantung, Lebih Baik Mana Dibanding Diet Mediterania?

39 hari lalu

ilustrasi vegan atau sayur (pixabay.com)
Plus Minus Pola Makan Vegan bagi Jantung, Lebih Baik Mana Dibanding Diet Mediterania?

Apakah diet vegan lebih baik dari diet Mediterania bagi kesehatan jantung? Untuk mendapat jawabannya, simak penjelasan para kardiolog berikut ini.


Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

47 hari lalu

Ilustrasi pria diet. Shutterstock
Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

Para peneliti menemukan bahwa Diet Atlantik yang menjadi pola diet tradisional di Portugal dan Galisia dapat mengurangi risiko sindrom metabolik.