TEMPO.CO, Jakarta - Taylor Swift menerima gelar doktor kehormatan seni rupa dari Universitas New York, Rabu 18 Mei 2022. Dia juga memberikan pidato khusus di upacara kelulusan yang digelar di Yankee Stadium, Bronx, New York, Amerika Serikat.
Sebelum menghadiri acara itu dia mengunggah video dirinya mempersiapkan diri menuju acara itu mengenakan toga dan jubah pertamanya melalui Instagram dan TikTok. Dalam pidatonya kepada para wisudawan dia menujukkan kehangatan, humor, dan kebijaksanaan. Dengan tampilan makeup lipstik merah khasnya, dia merenungkan harga menjadi panutan remaja, kemuliaan merangkul rasa ngeri, dan beberapa keputusan gaya pakaian masa lalunya.
Taylor Swift sempat bercanda bahwa toga dan jubahnya jauh lebih nyaman daripada pakaian yang biasanya ia kenakan saat tampil di depan penonton dengan ukuran yang sama di panggung yang sama. “Terakhir kali saya berada di stadion sebesar ini, saya menari dengan sepatu hak tinggi dan mengenakan triko yang berkilauan. Pakaian ini jauh lebih nyaman," ujarnya, seperti dikutip dari laman Today Online.
Pemenang Grammy juga menyindir bahwa dia hanya ada di sana karena lagu hits-nya 2012-nya '22', yang cocok dengan tahun kalender saat ini. "Saya 90 persen yakin alasan saya di sini adalah karena saya memiliki lagu berjudul '22'," lanjut Swift.
Ekspresi penyanyi Taylor Swift saat berbicara setelah menerima Gelar Doktor Kehormatan Seni Rupa dalam upacara kelulusan Universitas New York (NYU) di Yankee Stadium di wilayah Bronx, New York, 18 Mei 2022. Taylor Swift mendapatkan gelar doktor kehormatan ini berkat lembaga pendidikan dan museum yang didirikannya, Taylor Swift Education Center di Country Music Hall of Fame and Museum di Nashville, Tennessee. REUTERS/Shannon Stapleton
Pelantun 'I Bet You Think About Me' itu mendesak wisudawan yang lulus agar belajar untuk hidup berdampingan dengan perasaan mengerikan, karena itu adalah bagian hidup yang tidak dapat dihindari, merujuk pada pilihan fashion-nya dari satu dekade lalu.
“Anda akan melihat kembali kehidupan Anda dan merasa ngeri secara retrospektif. Rasa ngeri tidak bisa dihindari sepanjang hidup... Anda tidak bisa menghindarinya jadi jangan coba-coba – sepanjang tahun 2012 saya berpakaian seperti ibu rumah tangga tahun 1950-an," katanya.
Swift juga berbicara tentang tantangan menjadi berkarir di usia muda dalam industri musik, seperti terus-menerus diberi peringatan dan bagaimana dia merasa perlu menjadi model peran wanita muda yang sempurna. Terutama saat Kanye West dan istrinya saat itu Kim Kardashian menuduh bahwa dia berbohong tentang menyetujui lirik di lagu 2016-nya 'Famous'.
Sebelum Taylor Swift, Universitas New York juga memberikan gelar doktor seni rupa kepada Aretha Franklin pada tahun 2014. Selain itu, pada tahun 2011, Clive Davis, maestro Sony Music dan senama dari NYU's Clive Davis Institute of Recorded Music, menerima gelar kehormatan dari sekolah bersama dengan mantan Presiden Bill Clinton.
TODAY ONLINE | BILLBOARD | GLAMOUR
Baca juga: Berkat Album Baru Taylor Swift Pencarian Syal dan Lipstik Merah Melonjak
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.