TEMPO.CO, Jakarta - Bulan lalu, Hailey Bieber mengalami serakan mini stroke yang membuat dia harus dirawat di instalasi gawat darurat. Dia merasa perlu membagikan pengalamannya itu kepada pengikutnya untuk meningkatkan kesadaran bahwa siapa pun bisa mengalaminya, bahkan orang berusia muda seperti dia.
"Sulit bagi saya untuk menceritakan kisah ini, tetapi saya merasa penting bagi saya untuk membagikan ini," kata Bieber, 25, kepada 43 juta penggemarnya dalam sebuah video di Instagram pekan lalu.
Penyebab paling umum dari stroke adalah bekuan darah, juga dikenal sebagai tromboemboli vena, atau VTE. Kebanyakan orang menganggap stroke dan serangan jantung hanya dialami sebagian besar orang tua, tapi penyakit ini dapat terjadi pada siapa saja, pada usia berapa pun.
Menurut penelitian terbaru, stroke pada kelompok usia yang lebih muda meningkat. Antara 10 dan 15 persen stroke terjadi pada orang berusia 18 hingga 50 tahun, menurut sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Stroke.
Salah satu alasannya mungkin karena faktor risiko yang terkait erat dengan populasi yang lebih tua sekarang lebih banyak terjadi pada orang muda: obesitas, jarang berolahraga, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes, jelas Chi-Joan How, Associate Physician di Brigham dan Women's Hospital and Instructor in Medicine at Harvard Medical School.
Dan di antara orang muda, wanita biasanya berisiko lebih tinggi, karena estrogen meningkatkan kemungkinan pembentukan gumpalan. Wanita memiliki lebih banyak estrogen daripada pria, jelas Nicolas Gendron, seorang peneliti kardiovaskular untuk Hematology Department of Georges Pompidou Hospital di Paris. Dan karena pengikut Bieber sebagian besar terdiri dari wanita muda, pesannya sangat penting.
Menurut pengakuan Bieber, dia memiliki beberapa faktor risiko yang meningkatkan serangan strokenya.
Dokter memeriksa kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti penyakit autoimun dan gangguan pembekuan darah, yang dapat menjadi penyebab utama stroke. Dia berbagi bahwa mereka juga ingin mencari potensi lubang di jantung atau PFO skala lima, yang tertinggi. Ketika gumpalan darah mengalir ke jantung, biasanya disaring melalui paru-paru sehingga dapat diserap, tetapi karena ukuran PFO Bieber, gumpalan itu lolos melalui pembukaan jantung dan berjalan ke otaknya.
Bieber mengatakan dokternya menyimpulkan salah satu faktor yang mungkin berkontribusi adalah pengendalian kelahiran hormonal atau pil KB, yang dapat meningkatkan risiko pembekuan darah. "Saya baru saja memulai pil KB, yang seharusnya tidak pernah saya konsumsi karena saya adalah seseorang yang menderita migrain. Dan saya tidak membicarakan hal ini dengan dokter saya,” kata Bieber.
Penelitian menunjukkan hubungan antara bercak darah dan kontrasepsi oral yang mengandung estrogen, karena kelebihan estrogen bisa meningkatkan risiko penyakit tromboemboli vena, infark miokard, dan stroke trombotik. Tapi, Amy Roskin, ob-gyn dan Favor's Chief Medical Officer, mengingatkan bahwa risiko mengalami stroke saat menggunakan kontrasepsi hormonal relatif kecil.
Bieber diberitahu bahwa faktor tambahan yang berkontribusi bisa jadi adalah fakta bahwa dia baru saja terbang ke Paris dan kembali dalam waktu yang sangat singkat, tidur di kedua penerbangan tanpa bangun untuk berjalan. CDC merekomendasikan untuk berjalan naik dan turun di lorong setiap beberapa jam untuk menghindari pembentukan gumpalan di kaki. Semakin lama duduk dalam posisi yang sama tanpa bergerak, semakin besar risiko terjadinya pembekuan darah.
Faktor lain, Hailey Bieber baru-baru ini sembuh dari Covid-19. Dokter sempat percaya keadaan darurat medisnya terkait dengan COVID, karena dia dan suaminya baru-baru ini dinyatakan positif. Ditambah lagi, Guzik mengatakan bahwa Covid bisa meningkatkan risiko pembekuan darah tidak hanya selama periode infeksi, tetapi kadang-kadang beberapa minggu kemudian.
INSTYLE
Baca juga: Hailey Bieber Ungkap Detail Perawatan Stroke, Ada Lubang Kecil di Jantungnya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.