Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Alasan Mengapa Tidak Disarankan Menghitung Kalori saat Diet

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Orang sering kali menghitung kalori yang dikonsumsi saat sedang diet. Namun, melacak energi yang diasup dari makanan dan minuman mungkin lebih besar bahayanya daripada manfaatnya. Sebab, penurunan berat badan yang sehat lebih dari sekadar mencatat kalori, tapi juga mencakup olahraga, kualitas tidur, tingkat stres, dan masalah kesehatan.

Perhitungan kalori yang cermat pun tidak selalu memberikan hasil yang akurat. "Gagasan tentang 'kalori masuk dan kalori keluar' dalam hal penurunan berat badan tidak hanya kuno, tetapi salah," kata Fatima Cody Stanford, spesialis obesitas dan asisten profesor kedokteran dan pediatri di Harvard Medical School. Dua orang dapat memakan jumlah kalori yang sama persis, dampaknya terhadap berat badan bisa sangat berbeda.

Ahli gizi India, Rujuta Diwekar, juga menganjurkan untuk memeriksa kontrol porsi makanan, bukan jumlah kalori. "Penghitungan kalori tidak ilmiah tetapi mengurangi kesehatan menjadi angka bermanfaat untuk industri farmasi-makanan-penurunan berat badan, begitulah cara kerja bisnis. Ini tidak terkait dengan kesehatan masyarakat yang multidisiplin," tulisnya dalam tweet.

Inilah kerugian menghitung jumlah kalori makanan yang dilansir dari Times of India.

1. Bikin stres

Menghitung kalori seringkali menambah stres seseorang. Studi menunjukkan bahwa membatasi asupan makanan dengan melacak kalori dapat meningkatkan stres psikologis. Tidaklah sehat untuk mengkhawatirkan setiap potongan makanan yang konsumsi.

Orang yang memiliki riwayat makan yang tidak teratur harus menghindari penghitungan kalori untuk menurunkan berat badan. Bagi mereka yang sudah memiliki atau pulih dari gangguan makan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum melacak kalori.

2. Mengabaikan isyarat lapar

Tubuh tahu apa yang dibutuhkannya lebih dari yang bisa diketahui teknologi. Ketika makan berdasarkan jumlah kalori, kita menggunakan isyarat eksternal untuk memandu makan kita daripada isyarat alami yang membantu kita makan secara intuitif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berfokus sepenuhnya pada kalori dapat mengganggu isyarat lapar yang dibawa sejak lahir. Akhirnya, orang bisa makan meski tidak perlu baik karena merasa memiliki jatah kalori yang tersisa, atau mengabaikan rasa lapar mereka karena mereka telah mencapai batas alokasi kalori untuk hari itu. Belajar kembali untuk mengikuti isyarat internal mengarah pada diet yang lebih seimbang dan perjalanan penurunan berat badan yang lebih sehat.

3. Bisa makan berlebihan

Sebuah studi tahun 2014 di British Journal of Sports Medicine menekankan bahwa tubuh mengatur penyimpanan kalori, apakah  menyimpannya sebagai lemak, menggunakannya untuk energi, atau menerapkannya ke beberapa mekanisme lain. Aplikasi penghitung kalori memberi kesan bahwa orang dapat melatih diri sendiri kembali ke lingkungan hijau. Namun, tubuh tidak membakar kalori makanan seperti itu.

Jika makan berlebihan dan kemudian mencoba mengatasinya, orang akan berolahraga dalam waktu yang sangat lama, tergantung pada ukuran junk food yang dikonsumsi. Tubuh menjadi lebih lapar dan makan lebih banyak.

4. Tidak menikmati makanan

Makan adalah pengalaman yang dapat memberi kegembiraan dan kepuasan yang luar biasa, jika melihat makanan apa adanya daripada jumlah kalori yang dikandungnya. Jika memiliki sepiring makanan favorit tapi menghitung kalori, maka orang tidak akan menikmati makanan dan menikmati setiap gigitan. Di sisi lain, jika menghargai makanan dan merasa bersyukur atas potongan itu, maka orang akan mendapatkan pengalaman yang lebih kaya dengan makanan. Pengalaman itu akan membantu perjalanan penurunan berat badan.

Baca juga: Orang yang Tidak Sarapan Cenderung Makan Lebih Banyak Kalori, Menurut Studi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

 
 
Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

9 jam lalu

Ilustrasi push up. Freepik.com
5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental


Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

3 hari lalu

Ilustrasi sakit punggung. Freepik.com/Gpointstudio
Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

4 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

5 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

6 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

6 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

6 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

7 hari lalu

Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

Tindakan ini dipandang sebagai cara untuk meluapkan rasa sakit dan stres psikologis hingga mengembalikan rasa tenang.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

8 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

9 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.