TEMPO.CO, Jakarta - Seperti kebanyakan masalah kulit, rosacea rumit dan kompleks. Kondisi ini seolah muncul semaunya saja, tanpa alasan atau sebab. Tapi sebenarnya rosacea muncul dengan alasan tertentu.
Rosacea merupakan gangguan kulit wajah yang ditandai dengan kulit kemerahan dan bintik yang menyerupai jerawat. Dokter kulit bersertifikat Estee Williams, membahas berbagai penyebab dan pemicunya, tiga berikut ini mengejutkan bagi sebagian orang.
1. Perubahan hormonal
Hubungan hormon dan kulit sangat erat. Kortisol, hormon stres, terkenal memecah kolagen. Melatonin, hormon yang dilepaskan saat tidur, membantu perbaikan dan peremajaan kulit. Estrogen, progesteron, dan testosteron, hormon umum yang berhubungan dengan seks, dapat memengaruhi berbagai atribut kulit.
Meskipun belum jelas bagaimana cara hormon memengaruhi rosacea, menurut Williams hubungannya tidak salah lagi. "Ketika kita melihat demografi rosacea, lebih banyak wanita di usia paruh baya mereka, terlihat adanya hubungan dengan hormon dan perubahan hormonal," katanya. "Meskipun belum didefinisikan dengan baik, kita tahu bahwa ada komponen hormonal pada rosacea. Dan inilah mengapa pasien dengan rosacea cenderung melaporkan flare selama kehamilan atau selama perimenopause, misalnya."
Baca Juga:
2. Mikrobioma kulit
Mikrobioma kulit adalah bagian penting dari fungsi dan tampilan kulit, memberikan berbagai peran mulai dari mengurangi stres oksidatif hingga menjaga kulit tetap terhidrasi dan tenang. Jadi ketidakseimbangan mikrobioma kulit tentu saja dapat menyebabkan masalah kulit, rosacea contohnya.
"Diperkirakan ada banyak tungau Demodex, tungau kecil yang ditemukan di kulit semua orang tetapi dalam jumlah yang sedikit lebih besar pada pasien rosacea," katanya. "Semua mikroba kecil yang hidup pada kita, apakah itu bakteri atau jamur atau dalam kasus ini, tungau, terus-menerus berperan dalam fungsi kulit, baik itu pada kulit normal atau dalam keadaan sakit. Tinggal kita yang mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi."
3. Makanan
Diet tidak menyebabkan rosacea; namun apa yang dimakan dapat memengaruhi seberapa baik pengelolaannya. Secara khusus, beberapa makanan dapat memicu gejolak, baik yang belum terbukti melalui penelitian atau yang sudah.
"National Rosacea Society memiliki daftar pemicu yang biasanya dilaporkan oleh pasien rosacea, dan makanan di luar grafik," katanya. Makanan dan minuman seperti kopi, teh, anggur merah, alpukat, jeruk, kacang-kacangan, bayam, kedelai, dan bumbu pedas adalah di antaranya. "Daftarnya sangat panjang, jadi tidak mungkin untuk menghindari semua yang ada di dalamnya, terutama karena banyak di antaranya adalah makanan sehat. Bukan hanya kue dan kue kering."
Jadi, cukup mengidentifikasi makanan apa saja yang menyebabkan rosacea atau masalah kulit lain, perhatikan saja efeknya dan jangan mengonsumsinya secara berlebihan.
MIND BODY GREEN
Baca juga: 6 Cara Merawat Kulit dengan Rosacea, Ruam Kemerahan pada Wajah
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.