Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Efek Buruk Mengonsumsi Protein Berlebihan, Awas Kerusakan Ginjal

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Apa pun yang dikonsumsi berlebihan berdampak tidak baik bagi tubuh, begitu juga dengan protein. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, orang dewasa membutuhkan sekitar 0,83 gram protein per kilo berat badan per hari. 

Eileen Canday, pakar diet dan nutrisi Sir HN Reliance Foundation Hospital, Mumbai, India, mengatakan mengonsumsi lebih dari dua kali lipat kebutuhan protein untuk jangka waktu yang lama dapat menimbulkan risiko bagi organ vital karena masalah memetabolisme limbah dari sistem tubuh.

Dokter menambahkan bahwa risiko yang terkait dengan konsumsi protein berlebihan kronis yang sudah memiliki fungsi organ yang terganggu, antara lain penyakit kardiovaskular, gangguan pembuluh darah, cedera hati dan ginjal.

Kerusakan lebih lanjut pada organ-organ ini bisa berakibat fatal. Dampaknya seperti peningkatan risiko komplikasi pada orang dengan diabetes tipe-2, risiko kanker lebih tinggi bagi mereka yang mengonsumsi daging olahan secara berlebihan, dan osteoporosis dan osteopenia jika mengonsumsi protein tanpa mineral esensial

Dokter menjelaskan beberapa efek samping berbahaya yang dapat diakibatkan oleh konsumsi protein yang berlebihan

1. Berat badan bertambah

Meskipun diet tinggi protein dapat membantu  menurunkan berat badan, jika mengonsumsi melebihi kebutuhan kalori total, maka itu disimpan sebagai cadangan energi yang dapat menyebabkan peningkatan simpanan lemak. Ini bisa mengganggu usaha penurunan berat badan. 

2. Kerusakan ginjal

Kelebihan protein dapat membahayakan pasien yang sudah memiliki penyakit ginjal. Nitrogen berlimpah yang terkandung dalam asam amino yang membentuk protein adalah alasan di balik ini. Ginjal yang telah rusak harus bekerja lebih keras untuk menghilangkan kelebihan nitrogen dan produk limbah dari metabolisme protein.

3. Peningkatan risiko kanker

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diet tinggi protein tertentu, terutama yang kelebihan protein berbasis daging merah, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa masalah kesehatan, termasuk kanker, menurut penelitian. Kanker kolorektal, payudara, dan prostat semuanya terkait dengan makan lebih banyak daging merah dan/atau daging olahan. Namun, makan protein dari sumber lain telah dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih rendah.

4. Penyakit jantung

Diet tinggi protein yang mencakup banyak daging merah dengan lemak jenuh dan produk susu penuh lemak dapat menyebabkan penyakit jantung. Ini mungkin terkait dengan konsumsi lemak dan kolesterol yang lebih besar. Menurut sebuah penelitian 2010, wanita yang banyak mengonsumsi daging merah dan produk susu tinggi lemak memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner. Unggas, ikan, dan kacang-kacangan terbukti mengurangi risiko. Makan daging merah dalam jangka panjang juga dapat meningkatkan trimetilamina N-oksida (TMAO), molekul yang diproduksi usus yang terkait dengan penyakit jantung, menurut sebuah penelitian 2018.

5. Kekurangan kalsium

Mengonsumsi makanan berprotein tinggi berbasis daging dikaitkan dengan kemungkinan kehilangan kalsium. Sebuah tinjauan data yang diterbitkan pada 2013 menunjukkan hubungan antara konsumsi protein yang berlebihan dan kesehatan tulang yang buruk. Namun, temuan terbaru menunjukkan efek protein pada kesehatan tulang masih belum terbukti. Asupan protein yang cukup, terutama dari sumber susu sangat penting untuk mendukung pertumbuhan tulang.

INDIAN EXPRESS

Baca juga: 5 Pilihan Makanan Sumber Protein untuk Vegetarian

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

2 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

2 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

3 hari lalu

Ikan sarden. Pixabay.com/Dana Tentis
Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

Mengganti daging merah dengan ikan seperti ikan sarden, herring, hingga ikan teri dapat mencegah 750 ribu kematian setiap tahun pada 2050.


Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

8 hari lalu

Ilustrasi semur daging. Shutterstock
Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

10 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

10 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.


Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

10 hari lalu

Fatin Shidqia. Dok. Istimewa
Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.


Inilah Faktor Risiko dan Pencegahan Penyakit Batu Ginjal

16 hari lalu

Batu ginjal.
Inilah Faktor Risiko dan Pencegahan Penyakit Batu Ginjal

Dengan pengetahuan yang tepat dan tindakan pencegahan yang sesuai, risiko terjadinya batu ginjal dapat diminimalkan.


4 Jenis Batu Ginjal dan Cara Terbentuknya

16 hari lalu

Batu ginjal.
4 Jenis Batu Ginjal dan Cara Terbentuknya

Dalam kebanyakan kasus, batu ginjal terbentuk karena penurunan volume urine atau peningkatan mineral pembentuk batu dalam urine.


Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

16 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

Dua kondisi umum yang terjadi pada ginjal adalah penyakit gagal ginjal dan batu ginjal. Meskipun melibatkan gangguan pada ginjal, ada perbedaan signifikan dari dua jenis penyakit ini.