TEMPO.CO, Jakarta - Menyusui merupakan suatu hal yang alami bagi ibu dan bayi. Namun, kadang-kadang itu tidak mudah dilakukan. Meski air susu ibu atau ASI mengalir lancar, ibu belum tentu bisa menyusui dengan tenang dan nyaman alias tanpa drama. Butuh ilmu, kesabaran, dan kemauan yang kuat untuk bisa melakukannya.
Dokter yang juga konselor laktasi Ayudya Soemawinata menyarankan, pengetahuan menyusui sebaiknya mulai diketahui sejak masa kehamilan sehingga tidak kaget ataupun tidak panik saat mengalami tantangan.
"Agar menyusui berhasil, bukan hanya ibu yang perlu mempunyai ilmu dan kesiapan mental. Ibu perlu didukung oleh seluruh support system dalam keluarga, mulai dari suami, baby sitter, orang tua atau mertua," kata dia, dikutip dari siaran pers Good Doctor Indonesia, Jumat, 25 Maret 2022.
Dia menjelaskan beberapa hal penting yang harus dipahami ibu dan keluarga dalam mempersiapkan ibu untuk menyusui, yakni: hampir seluruh wanita memiliki kelenjar susu dan bisa memproduksi ASI (kecuali memiliki kondisi medis tertentu dan itu pun jarang terjadi).
Hal lain yang perlu diketahui ialah payudara sudah siap untuk memproduksi ASI sejak minggu ke-16 masa kehamilan. ASI diproduksi secara bertahap sehingga wajar apabila pada empat hari pertama ASI yang keluar hanya sedikit.
Baca Juga:
"Hal ini juga berhubungan dengan kapasitas lambung bayi yang baru 10 ml. Jika selama 2—3 hari pertama setelah bayi lahir, ibu tidak dapat menyusui, ibu tidak perlu khawatir karena bayi masih memiliki cadangan makanan di dalam tubuhnya," tutur Ayudya.