TEMPO.CO, Jakarta - Standar kecantikan yang diberlakukan di tengah masyarakat bisa memberikan dampak buruk pada harga diri seseorang. Tapi di sisi lain, rutinitas kecantikan yang dilakukan seseorang ternyata bisa mendukung kesehatan mental, menurut psikolog.
Dikutip dari Mind Body Green, psikolog Chloe Carmichael mengatakan bahwa sebagai bagian dari perawatan menyeluruh, praktisi kesehatan mental menyarankan pasien menjalani rutinitas kecantikan yang biasa dilakukan. Alasannya, rutinitas itu meningkatkan suasana hati atau mood dan masa pemulihan para pasien secara signifikan.
“Secara pribadi, saya pikir ritual kecantikan adalah hal yang luar biasa, dan kita tidak perlu izin untuk mengeksplorasi, eksperimen, dan menikmati tren kecantikan yang kita inginkan,” kata Carmichael.
Carmichael membagikan tiga rutinitas kecantikan yang dia lakukan untuk membantu menjaga kesehatan mentalnya secara keseluruhan.
1. Rutinitas kecantikan untuk siapa?
Kecantikan dapat menjadi alat yang sangat mendukung mencintai diri sendiri. Namun, juga sangat mudah untuk jatuh pada kebiasaan buruk dan malah mengubah diri seseorang.
“Kita juga harus benar-benar sadar untuk bertanya pada diri sendiri, ‘apakah ini benar-benar untuk saya?’ atau ini muncul dari sebuah ruang negatif di mana saya merasa saya harus memperbaiki diri bukannya meningkatkan atau merayakan diri sendiri?” ungkap Carmichael.
2. Jangan membandingkan diri dengan orang lain
Carmichael mengatakan kebanyakan orang, terutama wanita, membandingkan diri mereka dengan para selebritas yang tampak tidak menua. Padahal, para selebritas tersebut tampil awet muda karena memiliki akses yang sangat mudah ke dokter kulit, ahli kecantikan, dan juga Photoshop.
Daripada membandingkan diri dengan orang lain yang memiliki kelebihan mereka sendiri, lebih baik carilah publik figur yang membiarkan diri mereka menua secara alami. Ingatkan kembali ke diri sendiri bahwa penuaan merupakan sebuah kekuatan. “Rangkullah proses penuaan dan temukan keindahan di dalamnya,” ujarnya.
3. Hindari keinginan untuk sempurna
Carmichael mengatakan bahwa kesempurnaan merupakan hal naluriah yang sangat manusiawi. Ingin menjadi sempurna tidak selalu buruk, tapi dia mengatakan jangan sampai keinginan untuk sempurna tersebut membuat diri menderita karena tak bisa tercapai.
“Masalahnya datang ketika kita mulai benar-benar menyiksa diri sendiri untuk setiap hal kecil yang tidak 100 persen sempurna. Itu menjadi masalah ketika kita tidak bisa lagi menikmati diri sendiri,” jelasnya.
Mulai sekarang, jadikan rutinitas kecantikan sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan mental. Jangan lupa mengikuti tiga tips di atas.
BERNADETTE JEANE WIDJAJA | MIND BODY GREEN
Baca juga: 5 Langkah Penting dalam Rutinitas Kecantikan ala Wanita Korea
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.