Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Dampak Negatif yang Jarang Diketahui ketika Menurunkan Berat Badan

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi wanita depresi. shutterstock.com
Ilustrasi wanita depresi. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi medis sering kali menjadi alasan untuk menurunkan berat badan. Tapi tak bisa dimungkiri bahwa banyak juga orang yang melakukannya untuk mencapai ukuran tubuh yang sesuai dengan standar sosial. Ini tak selalu berdampak baik untuk tubuh. Meski penampilan terlihat lebih menarik, sulit mengetahui apa saja yang berubah di dalam.

Proses penurunan berat badan kadang-kadang terasa berat dan tubuh melalui banyak hal untuk mencapainya. Jadi, tubuh bisa saja mengalami lima dampak negatif yang jarang diketahui berikut ini.

1. Kulit kendur

Menurunkan berat badan akan membuat kulit tidak beruah sementara lemak bagian dalam hilang. Jadi, kulit pun terlihat kendur. Kondisi ini sering terlihat pada mereka yang menurunkan berat badan lebih cepat dari kecepatan normal. Karena kulit kendur, orang melakukan operasi dan akhirnya memiliki bekas luka di tubuh.

Ahli diet menyarankan orang untuk fokus pada penurunan berat badan yang lambat dan stabil sehingga kulit memiliki waktu untuk menyusut dengan normal.

2. Pola tidur terganggu

Sebagian besar karena teknik penurunan berat badan yang agresif, banyak orang mengalami gangguan pola tidur. Tidur sebagian besar tergantung pada makanan yang kita konsumsi. Jumlah makanan mengatur hormon dalam tubuh. Dalam kasus kalori rendah, keseimbangan hormonal berubah dan membuat tubuh sulit tertidur. Fluktuasi besar dalam asupan makanan dan berat badan pasti akan mempengaruhi pola tidur individu dan perlahan-lahan mempengaruhi kehidupan sosial seseorang.

3. Dapat menyebabkan depresi

Penurunan berat badan adalah proses yang lambat. Bertentangan dengan apa yang diharapkan, proses penurunan berat badan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk dicapai. Selain butuh waktu, orang yang menjalaninya juga perlu selalubersemangat yang kadang-kadang tidak miliki. Akhirnya, banyak yang menyerah di awal. Ketika upaya yang dilakukan tidak membuahkan hasil, itu mengarah pada ketidakpuasan dan secara bertahap dapat membuat orang tersebut mengalami depresi.

Depresi juga mungkin terjadi pada orang yang menghitung fluktuasi berat badan setiap hari, kemajuan yang terhenti kemungkinan akan membuat marah. Jadi sebelum melakukan penurunan berat badan, perlu membangun mentalitas yang kuat. Selalu ingat, ini adalah perjalanan yang panjang; tidak ada yang akan terjadi dalam semalam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Mempengaruhi kehidupan sosial

Menurunkan berat badan berarti membatasi dan memilih makanan. Jika teman mengadakan pesta tapi sedang menjalani diet ketat maka kemungkinan malas menghadirinya. Perlahan-lahan itu akan mengisolasi orang tersebut dari pergaulan. Penurunan berat badan adalah komitmen pribadi. Tidak ada yang akan memahami tujuan lebih baik dari orang yang menjalaninya.

5. Mengubah cita rasa

Para ahli mengatakan bahwa setelah penurunan berat badan, orang dapat mengalami perubahan rasa. Menurut Time, hampir 87 persen pasien yang menjalani operasi bariatrik untuk menurunkan berat badan melaporkan perubahan rasa setelah operasi, dan hampir 50 persen dari mereka mengatakan makanan tidak enak.

Menurut para ahli, ini karena saat menurunkan berat badan maka akan terjadi fluktuasi fungsi hormon. Dampaknya adalah reseptor rasa tidak menyampaikan informasi ke otak dengan benar.

TIMES OF INDIA

Baca juga: Ingin Menurunkan Berat Badan tapi Tetap Bisa Makan Enak, Ini Kiatnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

1 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

4 hari lalu

Aurelie Moeremans saat melakukan upacara melukat. Foto: Instagram.
Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

Aurelie Moeremans mengungkapkan dirinya saat ini tengah menepi dari media sosial untuk penyembuhan dari depresi yang dirasakannya.


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

4 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

4 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

6 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.


Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

10 hari lalu

Sebuah potret Kim Jong-hyun, yang lebih dikenal dengan nama panggung Jonghyun SHINee, terlihat di sebuah rumah sakit di Seoul, Korea Selatan,  19 Desember 2017. Penyanyi utama dari boy band ini mati diduga bunuh diri. AP
Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

Kematian tragis Jonghyun SHINee telah memunculkan perbincangan baru di Korea Selatan tentang tekanan yang berat yang diberikan oleh industri hiburan.


Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

10 hari lalu

Kim Jonghyun, personel grup SHINee ditemukan tewas tak bernyawa di apartemennya di kawasan Cheongdamdong. Jonghyun memutuskan mengakhiri hidupnya dengan menghirup gas kriket batubara. Instagram/@kjonghyun.018
Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

Salah satu anggota SHINee, Kim Jonghyun ditemukan tewas di apartemennya pada 18 Desember 2017 karena menghirup karbonmonoksida


Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

11 hari lalu

Ilustrasi wanita berlatih yoga. shutterstock.com
Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?


Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

12 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa memegang poster memprotes eutanasia di depan gedung parlemen di Lisbon, Portugal, 29 Mei 2018.[REUTERS/Rafael Marchante]
Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

Frustasi dengan masalah kesehatan mentalnya yang tak ada perbaikan, wanita muda di Belanda ini akan mengakhiri hidupnya lewat eutanasia.


3 Jenis Tes Kesehatan Mental

12 hari lalu

Ilustrasi pria konsultasi dengan Psikolog. shutterstock.com
3 Jenis Tes Kesehatan Mental

Jika kesehatan mental terganggu mempengaruhi kemampuan berpikir dan suasana hati yang berdampak terhadap perilaku