Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mentega Sering Dianggap Buruk untuk Kesehatan, Dokter Ungkap Faktanya

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi mentega (Pixabay.com)
Ilustrasi mentega (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mentega mendapatkan reputasi yang buruk selama beberapa dekade terakhir. Mentega sering dikaitkan dengan lemak jenuh, jenis lemak tidak sehat yang terkait dengan penyakit jantung dan kondisi kronis lainnya.

Namun, ada banyak kesalahpahaman seputar lemak yang menyebabkan mentega dianggap tidak sehat. "Mentega memiliki reputasi buruk tetapi lemak belum tentu buruk,” kata jelas dokter Zoe William di This Morning ITV.

Seperti yang ditunjukkan oleh dokter Zoe, mentega mengandung lemak. Tapi jika ingin mengonsumsinya dengan cara yang lebih sehat, hindari makanan tertentu yang membuatnya tambah buruk. Itulah yang membentuk pola makan seseorang secara keseluruhan, kata dia.

"Hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah mengurangi makanan bergula dan diproses tinggi, seperti kue kering, manisan, dan keripik. Jika bisa mengurangi makanan-makanan itu, tidak perlu mengurangi mentega,” dia menjelaskan.

Mentega mengandung campuran lemak jenuh dan lemak tak jenuh, kata dokter Zoe. Dia mengatakan, perbedaan antara lemak jenuh dan lemak tak jenuh telah membagi orang ke dalam kubu yang bertentangan.

"Kita cenderung berpikir lemak jenuh itu buruk dan lemak tak jenuh itu baik, tetapi sebagian besar makanan seperti mentega mengandung keduanya," katanya.

Pembahasan mentega dapat ditelusuri kembali sejak era 50-an, di mana penelitian pertama kali menemukan hubungan antara lemak jenuh dan penyakit jantung, jelas dokter Zoe. Kesimpulannya saat itu adalah bahwa diet tinggi lemak jenuh meningkatkan kolesterol tinggi.

Secara umum, lemak jenuh terutama berasal dari sumber hewani dan lemak tak jenuh berasal dari lebih banyak produk nabati. Lemak jenuh ditemukan dalam banyak makanan, baik yang manis maupun yang gurih. Sebagian besar berasal lemak ini dari sumber hewani, termasuk daging dan produk susu, serta beberapa makanan nabati, seperti minyak kelapa sawit dan minyak kelapa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi antara lain daging berlemak, olahan daging, keju, biskuit, permen cokelat, minyak kelapa sawit dan minyak kelapa, serta sebagian tumbuhan dan hewan.

Lemak tak jenuh dapat berupa tak jenuh tunggal atau tak jenuh ganda. Menurut NHS, lemak tak jenuh tunggal membantu melindungi jantung dengan mempertahankan kadar kolesterol baik atau HDL sekaligus mengurangi kadar kolesterol jahat atau LDL.

Meningkatkan kadar kolesterol HDL dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, adapun kadar LDL yang tinggi meningkatkan risikonya.

Lemak tak jenuh tunggal ditemukan pada minyak zaitun, minyak lobak, dan olesan yang dibuat dari minyak ini, alpukat, dan kacang-kacangan.

Lemak tak jenuh ganda juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL jahat dalam darah darah. Sumber makanannya antara lain jagung, bunga matahari, dan beberapa jenis kacang.

Baca juga: Margarin Belum Tentu Lebih Sehat daripada Mentega, Ini Alasannya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

6 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.


Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

12 hari lalu

Ilustrasi opor ayam. shutterstock.com
Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

Konsumsi opor dan gulai yang identik dengan hidangan Lebaran perlu diseimbangkan dengan makanan sumber serat seperti sayur dan buah.


Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

15 hari lalu

Ilustrasi semur daging. Shutterstock
Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.


Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

15 hari lalu

Ilustrasi makanan khas Lebaran. Shutterstock
Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

Sajian makanan kaya lemak saat Lebaran aman dikonsumsi asal tahu batasannya. Simak penuturan ahli gizi dari Unair berikut ini.


10 Tips Menyimpan Makanan Berbahan Santan

25 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
10 Tips Menyimpan Makanan Berbahan Santan

Masakan dengan kuah santan selalu menjadi favorit banyak orang. Begini menyimpan makanan bersantan agar awet.


Tinggi Lemak dan Kalori, Waspadai Efek Makan Kue Kering Berlebihan

33 hari lalu

Pekerja mencetak kue di pabrik kue kering J & C Cookies di Bandung, Jawa Barat, 30 Maret 2023. Pabrik kue kering ternama ini memproduksi 500 lusin kue kering per hari untuk memenuhi pemesanan kue selama Ramadan dan lebaran dari berbagai daerah. TEMPO/Prima Mulia
Tinggi Lemak dan Kalori, Waspadai Efek Makan Kue Kering Berlebihan

Kue kering seperti nastar yang sering disajikan saat lebaran sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu banyak karena mengundang dampak negatif bagi tubuh.


Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

35 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

Sebagai bahan makanan yang mengandung lemak, santan memang dapat memicu gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh orang yang memiliki sensitivitas pencernaan tertentu.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

35 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

42 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


Mengenal Apple Cheeks dan Kiat Membentuknya

19 Februari 2024

Ilustrasi wanita memegang pipi. Unsplash.com/James Resly
Mengenal Apple Cheeks dan Kiat Membentuknya

Apple cheeks adalah istilah untuk menyebut tulang pipi yang tampak bulat dan sintal layaknya apel.