TEMPO.CO, Jakarta - Selamat karena Anda berhasil melewati satu dekade bersama pasangan. Konon, kepuasan diri telah menjadi kejatuhan banyak hubungan jangka panjang, jadi jika tujuan Anda adalah merayakan sepuluh tahun bersama, percakapan jujur dengan pasangan Anda mungkin perlu dilakukan.
Psikolog klinis Dr. Bethany Cook memaparkan untuk mempertimbangkan lima pertanyaan paling penting, meskipun tidak nyaman, yang perlu ditanyakan setiap pasangan setelah menjalin hubungan selama satu dekade.
Daftar pertanyaan untuk pasangan yang telah menjalin hubungan satu dekade
1. Apakah Anda bahagia dengan kehidupan yang telah kita bangun bersama?
“Pertanyaan ini penting untuk ditanyakan karena membutuhkan pasangan untuk merenungkan keadaan kehidupan mereka saat ini, bagaimana mereka sampai di sana dan apakah mereka ingin terus bergerak maju,” kata Dr. Cook, seperti dilansir dari laman Purewow.
Tentu saja, respons di sini tidak perlu berupa jenis kesepakatan yang disukai atau tidak; sebenarnya, pertanyaan ini harus menjadi pembuka percakapan terbuka yang menunjukkan bahwa perubahan dapat terjadi jika salah satu dari mereka tidak senang dengan apa yang telah dibangun. Percakapan berikutnya yang berfokus pada pemecahan masalah dapat membantu Anda berdua menentukan sifat perubahan itu.
2. Apakah Anda terkadang berharap kita punya/tidak punya anak?
Memiliki anak—atau tidak—adalah pilihan yang mengubah hidup yang dapat berdampak signifikan pada hubungan intim, baik atau buruk. Kabar baiknya adalah menanyakan pasangan Anda pertanyaan yang tampaknya sarat ini dapat meningkatkan prognosis hubungan.
Bagi orang tua, pengakuan penyesalan apa pun ketika menyangkut keputusan untuk menghasilkan keturunan dapat membuat Anda merasa seperti paria sosial. Namun, Dr. Cook mengatakan bahwa kekhawatiran tentang menjadi orang tua ini tidak sepenuhnya jarang, dan menekankan bahwa orang tua yang merasa seperti ini, sama sekali bukan orang jahat.
Ada banyak orang tua di dunia yang tidak pernah benar-benar ingin menjadi orang tua dan sejujurnya masih tidak menikmati peran sebagai orang tua bahkan setelah anak-anak mereka dewasa. Namun, ini adalah topik yang layak untuk dijelajahi karena perasaan seperti ini tentang anak-anak pasti akan menjadi faktor dalam hubungan 10 tahun.
Dr. Cook mengatakan bahwa orang tua yang tidak puas tetap dapat mengambil manfaat dari berbicara secara bebas dengan pasangan mereka tentang frustrasi atau ketidaksukaan mereka terhadap pengasuhan karena ini membantu mengurangi stres, dan berpotensi meningkatkan kedekatan dengan pasangannya, asalkan pihak yang dirugikan merasa didukung.
Dan pertanyaan ini bisa menjadi pengubah permainan bagi mereka yang masih menemui jalan buntu dengan pasangannya juga. Dr. Cook mengatakan bahwa ada baiknya untuk membuka dialog tentang masalah ini karena, tanpa memandang usia, pasangan dapat menambahkan anak ke unit keluarga mereka dengan memiliki, mengasuh, atau mengadopsi anak kapan saja. Bahkan jika Anda pikir Anda dan pasangan memiliki pemahaman, sepuluh tahun adalah banyak waktu untuk mengubah perspektif seseorang, jadi tidak ada salahnya untuk memeriksa kembali.
3. Apakah kamu masih mencintai/merasa tertarik padaku?
Jika Anda telah bersama pasangan Anda selama sepuluh tahun, ada kemungkinan besar Anda mengetahui kebiasaannya dengan sangat baik. Ini adalah perangkap umum, dan yang membutuhkan perhatian Anda karena merasa tidak dicintai dan tidak menarik tidak sepenuhnya kondusif untuk kepuasan hubungan jangka panjang.
Memang, pasangan pada tahap ini mungkin menemukan bahwa mereka bahkan tidak benar-benar mengenal satu sama lain lagi, terutama jika dinamika mereka telah berubah menjadi hubungan teman sekamar/pengasuhan bersama/bisnis. Tentu saja, sangat tidak nyaman, bahkan sangat menakutkan, untuk menanyakan pasangan Anda apakah mereka masih mencintai dan tertarik kepada Anda, karena jawabannya dapat memiliki implikasi serius bagi masa depan hubungan.
4. Apa tujuan Anda untuk 10 tahun ke depan?
Hubungan Anda telah bertahan selama sepuluh tahun—dan itu bukan prestasi kecil. Kemungkinan Anda berhasil sejauh ini berkat dinamika sehat yang melibatkan penetapan tujuan bersama selama waktu itu dan membuat keputusan baik besar maupun kecil sebagai pasangan. Nah, ahli mengatakan sangat penting untuk tidak menerima begitu saja semangat kolaborasi, jangan sampai mulai memudar hingga merugikan hubungan Anda.
“Kadang-kadang pasangan hanya menganggap orang lain merasakan hal yang sama seperti mereka dan berhenti memeriksa tentang pilihan besar dan kecil yang berdampak pada unit keluarga (anak-anak atau tidak ada anak),” jelas Dr. Cook. Tetapi ini adalah kesalahan, karena “dapat duduk bersama pasangan Anda dan berbicara tentang bagaimana Anda ingin masa depan terlihat memengaruhi pilihan yang Anda berdua buat hari ini.” Dengan kata lain, mengajukan pertanyaan tentang masa depan dapat membantu memastikan bahwa Anda benar-benar memilikinya bersama.
5. Apakah Anda puas dengan kualitas hidup Anda secara keseluruhan?
Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk menentukan bagaimana perasaan pasangan Anda tentang diri mereka sendiri, berlawanan dengan perasaan mereka tentang Anda sebagai pasangan. Menurut Dr. Cook, masalah dapat muncul ketika pasangan berbicara tentang mengorbankan impian atau keinginan mereka, baik untuk pasangan mereka atau kebaikan pasangan secara keseluruhan. Pada akhirnya, sang ahli memberi tahu kita bahwa dinamika ini dapat menyebabkan satu orang “merasa tidak puas atau terputus dalam hidup, bahkan ketika segala sesuatunya berjalan 'hebat' dengan pasangannya."
Hubungan yang paling bahagia dan paling kuat adalah hubungan di mana kedua individu merasa puas secara pribadi, dan pertanyaan kualitas hidup ini memberi kedua belah pihak dan kesempatan untuk menyuarakan keinginan dan kebutuhan mereka sendiri.
Baca juga: Punya Bisnis Bareng Pasangan Ini 3 Tips Jaga Hubungan Tetap Sehat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
