TEMPO.CO, Jakarta - Manusia termasuk diurnal atau makhluk yang aktif di siang hari. Itu berarti sinar matahari sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental. Paparan sinar matahari alami setiap hari bermanfaat lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan vitamin D.
Jumlah paparan sinar matahari yang tepat tergantung pada jenis kulit, usia, riwayat kesehatan, diet, dan tentu saja, tempat tinggal. Namun, secara umum 5-15 menit menjadi durasi yang bagus untuk menuai banyak manfaat. Jangan lupa untuk memakai tabir surya dan memakai kacamata hitam sebelum berjemur.
Dilansir dari Indian Express, Minggu, 16 Januari 2022, inilah beberapa manfaat terkena sinar matahari.
1. Tidur lebih baik
Sebuah studi pada 2014 oleh National Library of Medicine berjudul Optimal Schedules of Light Exposure for Rapidly Correcting Circadian Misalignment menemukan cara terbaik untuk menyesuaikan diri dengan zona waktu baru adalah dengan memaparkan diri pada sinar matahari di pagi hari. Ini membantu menjaga ritme sirkadian selaras karena cahaya alami memberi sinyal pada tubuh untuk bangun dan mengatur jam internal untuk bergerak. Pada akhirnya ini membantu tidur di malam hari karena melatonin, yang dipicu oleh kegelapan, dilepaskan.
2. Penurunan berat badan
Paparan sinar matahari di pagi hari juga telah dikaitkan dengan indeks massa tubuh yang lebih rendah, menurut sebuah studi 2014 yang diterbitkan dalam jurnal Plos One, berjudul “Timing and Intensity of Light Correlate with Body Weight in Adults”. Indeks massa adalah ukuran yang memperhitungkan berat dan tinggi badan. Ini juga dikaitkan dengan siklus tidur yang lebih baik yang penting dalam penurunan berat badan dan perjalanan manajemen seseorang. Salah satu cara terbaik untuk membakar kalori serta mendapatkan sinar matahari adalah dengan berolahraga di luar ruangan di pagi hari, atau berjalan cepat.
3. Kesejahteraan emosional
Salah satu contoh bahwa sinar matahari merupakan faktor penting yang mempengaruhi kesejahteraan emosional adalah gangguan afektif musiman (SAD) selama musim dingin yang panjang. Serotonin, hormon yang terkait dengan peningkatan suasana hati, dipicu oleh sinar matahari membantu tetap fokus dan berenergi. Inilah salah satu alasan mengapa fototerapi, atau terapi cahaya, dianggap sebagai salah satu pengobatan utama untuk depresi dengan pola musiman.
4. Kesehatan mata
Paparan cahaya dalam jumlah sedang selama masa remaja dan dewasa muda telah terbukti mengurangi risiko rabun jauh, kata sebuah studi 2016 yang diterbitkan oleh Michigan State University berjudul The Benefit of Daylight for Our Eyesight.
5. Perlindungan terhadap kanker tertentu
Paparan sinar matahari yang berlebihan tanpa perlindungan tabir surya dapat menyebabkan kanker kulit, tapi jika jumlahnya pas, ini justru memiliki manfaat pencegahan kanker tertentu. Sebuah studi 2008 yang diterbitkan dalam Clinical Journal of the American Study of Nephrology berjudul Vitamin D and Sunlight: Strategies for Cancer Prevention and Other Health Benefit menyatakan bahwa orang yang tinggal di daerah dengan lebih banyak sinar matahari sepanjang hari cenderung tidak terkena kanker usus besar, limfoma Hodgkin, kanker ovarium, kanker pancreas, dan kanker prostat.
6. Masalah kulit
Dokter mengaitkan paparan sinar matahari yang berlebihan dengan tiga jenis utama kanker kulit, melanoma, karsinoma sel basal, dan karsinoma sel skuamosa. Namun, menurut WHO, paparan sinar matahari direkomendasikan oleh dokter untuk perawatan masalah kulit tertentu seperti psoriasis, eksim, penyakit kuning, jerawat, dan vitiligo. Kuncinya jangan berlebihan dan gunakan perlindungan.
Baca juga: 5 Area Tubuh yang Sering Diabaikan saat Menggunakan Tabir Surya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.