TEMPO.CO, Jakarta - Centers for Disease Control (CDC) mengharuskan orang yang terinfeksi Covid-19 harus menjalani isolasi minimal 5 hari. Jika hasil tes berikutnya hasilnya negatif, isolasi boleh dihentikan. Tapi jika masih positif maka isolasi harus ditambah lima hari lagi.
Selama menjalani isolasi, orang yang tidak mengalami gejala mungkin tergoda untuk olahraga. Faktanya, orang yang mengalami gejala saat terinfeksi Covid-19 harus istirahat dari berolahraga, kata Rami Hashish, dokter terapi fisik, dikutip dari Shape, Selasa, 11 Januari 2022. Lamanya tidak berolahraga tergantung pada riwayat kesehatan pribadi dan jumlah gejala yang dialami, katanya.
Tapi, jika tidak mengalami gejala Covid-19 dan ingin berolahraga, dia menyarankan berkonsultasi dulu dengan dokter. Dokter akan memeriksa riwayat kesehatan dan menyarankan olahraga yang bisa dijalani.
Ada beberapa saran umum yang dapat dipatuhi. Orang yang mengalami gejala tapi berisiko rendah tanpa penyakit penyerta harus beristirahat setidaknya selama 10 hari, kata Hashish. "Namun, jumlah istirahat akan sangat tergantung pada tingkat keparahan gejala, serta tingkat kesehatan dan kebugaran fisik secara umum," ia menekankan.
Adapun orang yang tidak mengalami gejala bisa menjalani tujuh hari istirahat sebelum kembali ke rutinitas normal, kata Hashish. "Saat kembali berolahraga, disarankan agar tidak langsung seperti biasa, tetapi mulai sekitar 50 persen dari intensitas dan volume latihan normal," tambahnya.
Selama tujuh hari isolasi pun tak harus selalu berbaring di tempat tidur. Jika tidak menunjukkan gejala, melakukan pekerjaan rumah dan berjalan-jalan ringan akan baik-baik saja. “Aturan parktisnya adalah menghindari apa pun yang membebani yang dapat menyebabkan kelelahan atau nyeri dada dalam jumlah berapa pun," katanya.
Meski diperbolehkan jika tidak mengalami gejala, olahraga bisa menjadi kontraproduktif untuk proses pemulihan.
"Jika berolahraga saat terkena Covid, atau berolahraga terlalu cepat atau terlalu keras setelah pulih, itu tidak hanya dapat menyebabkan komplikasi serius, tetapi juga berpotensi kambuh, dan menunda jumlah waktu yang diperlukan untuk kembali ke tingkat kebugaran normal," jelas Hashish.
Selain itu, karena tubuh mengalami dekondisi, olahraga membuat tubuh berisiko lebih tinggi mengalami cedera.
Jadi, jika tertular Covid-19, pastikan memulihkan tubuh dengan tepat meski tidak mengalami gejala. Rutinitas latihan tidak akan rusak jika cuti beberapa hari selama isolasi, jadi sebaiknya istirahat dan kembali berolahraga santai saat sudah pulih.
Baca juga: Konsumsi Protein Meminimalisir Risiko Terinfeksi Covid-19
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.