TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak jalan menuju umur panjang, termasuk gerakan, manajemen stres, dan pilihan makanan. Meskipun mengoptimalkan diet Anda terkadang terasa berlebihan, beberapa kebiasan seharu juga dapat membantu mencapai tujuan itu. Sebagai contoh, sebuah penelitian baru-baru ini yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology menemukan bahwa hanya dengan makan lebih banyak minyak zaitun—terutama sebagai pengganti lemak lain—dapat menghasilkan umur yang lebih panjang.
Para peneliti mengambil data dari Nurses' Health Study dan Health Professionals Follow-up Study, yang mengamati lebih dari 60 ribu wanita dan lebih dari 31 ribu pria dengan jantung yang sehat. Para peserta ditanya tentang pilihan makanan mereka setiap empat tahun, selama 28 tahun.
Baca Juga:
Ketika membandingkan jenis lemak memasak yang digunakan setiap peserta, serta frekuensi penggunaannya, para peneliti menyimpulkan bahwa makan lebih dari setengah sendok makan minyak zaitun per hari mendukung hasil kesehatan kardiovaskular (19%), fungsi kognitif (29%), pernapasan kesehatan (18%), dan umur panjang. Selain itu, mereka yang mengganti margarin, mentega, mayones, dan lemak susu dengan minyak zaitun memiliki hasil kesehatan yang lebih baik.
Penting untuk dicatat: peserta dengan asupan minyak zaitun tertinggi juga aktif secara fisik, menghindari merokok, dan makan banyak buah dan sayuran. “Ada kemungkinan bahwa konsumsi minyak zaitun yang lebih tinggi adalah penanda pola makan yang lebih sehat secara keseluruhan dan status sosial ekonomi yang lebih tinggi,” kata penulis studi Marta Guasch-Ferré, dalam rilis berita, seperti dilansir dari laman Well and Good. “Namun, bahkan setelah menyesuaikan ini dan faktor status ekonomi sosial lainnya, hasil kami sebagian besar tetap sama.”
Jadi, sementara hasilnya menunjukkan efek positif pada minyak zaitun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya hubungan antara konsumsi minyak zaitun, kesehatan secara keseluruhan, dan umur panjang.
Seiring dengan temuan dalam penelitian ini, minyak zaitun dianggap sebagai lemak sehat karena tinggi lemak tak jenuh tunggal dan rendah lemak tak jenuh ganda. Ini juga mengandung sejumlah besar antioksidan, pitosterol, dan vitamin, menurut ahli diet terdaftar Titilayo Ayanwola.
Dan seperti yang dicatat oleh psikiater nutrisi Drew Ramsey, minyak zaitun juga merupakan landasan diet Mediterania, yang sering dianggap sebagai salah satu diet paling sehat untuk diikuti, dan berfokus pada buah-buahan dan sayuran, makanan laut kaya omega-3, dan biji-bijian kuno.
Supaya meningkatkan kesadaran untuk mengkonsumsi minyak zaitun, Guasch-Ferré mengatakan para dokter harus menasihati pasien untuk mengganti lemak tertentu, seperti margarin dan mentega, dengan minyak zaitun untuk meningkatkan kesehatan mereka. "Studi kami membantu membuat rekomendasi yang lebih spesifik yang akan lebih mudah dipahami oleh pasien dan mudah-mudahan diterapkan ke dalam makanan mereka," ujarnya.
Menurut laporan, konsumsi minyak zaitun digunakan untuk saus salad, memanggang dan menggoreng, atau ditambahkan ke makanan atau roti (pikirkan: gerimis atau celupkan!). Ini adalah cara yang relatif sederhana untuk meningkatkan konsumsi minyak zaitun Anda.
Baca juga: Selain Minyak Zaitun, Ini Makanan Sumber Lemak yang Baik untuk Kesehatan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.