TEMPO.CO, Jakarta - Istilah unboxing di telinga sebagian besar orang kini sudah tidak asing lagi. Biasanya, istilah ini banyak digunakan di dunia jual-beli online atau e-commerce. Unboxing dilakukan oleh customer atau pembeli yang membeli sebuah produk pada toko online sembari memberi penilaian terhadap produk yang dijual.
Melansir dari berbagai sumber, unboxing sejatinya terdiri atas dua kata, yaitu un dan boxing. Kedua kata ini bisa dipadankan menjadi membongkar suatu kotak. Namun, dalam dunia belanja online, unboxing seringkali dimaknai sebagai pembongkaran suatu produk. Unboxing juga dilakukan oleh para reviewer suatu produk dari berbagai media sosial.
Secara umum, dijelaskan dalam repository.unej.ac.id, unboxing berfungsi memeriksa fitur dari suatu produk yang baru dibeli di toko online. Meskipun terlihat sepele, unboxing berperan sangat penting, khususnya bagi para penjual dan pembeli di e-commerce. Tidak sedikit para penjual di toko online meminta para pembeli untuk mereview barang jualannya melalui unboxing produknya.
Tak hanya itu, unboxing juga digunakan sebagai jaminan atau klaim garansi ganti rugi apabila barang yang dibeli tidak sesuai dengan pesanan konsumen atau terjadi kerusakan. Dengan kata lain, video unboxing digunakan sebagai barang bukti untuk memeroleh garansi kerusakan atau ketidaksesuaian produk dengan pesanan.
Caranya untuk memeroleh garansi melalui unboxing pun terbilang mudah. Pembeli hanya perlu merekam video ketika membuka atau meng-unboxing produk yang dikemas.
Kemudian, pembeli mengunggahnya di lapak e-commerce atau toko online penjual bersangkutan disertai penilaian terhadap produk. Apabila ditemukan kerusakan produk saat proses unboxing, maka penjual dapat memberikan garansi atau ganti rugi kepada pembeli.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca: Serunya Stormi Webster dan Kylie Jenner Unboxing Sepatu Balenciaga Rp 46 Juta