Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Faktor Penyebab Mata Bengkak dan Cara Mengatasinya Menurut Dokter

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi wanita menggunakan timun untuk mata. Freepik.com/Cookie Studio
Ilustrasi wanita menggunakan timun untuk mata. Freepik.com/Cookie Studio
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu perubahan kulit yang sering terjadi seiring bertambahnya usia adalah fenomena mata bengkak. Ada beberapa wujud mata bengkak, termasuk bengkak di atas kelopak mata yang disebabkan oleh kulit dan lemak ekstra, bisa juga kantong besar di bawah mata memanjang sampai ke pipi. Ini paling sering terjadi pada perokok dan orang dengan kerusakan kulit.

Mengutip dari Real Simple, Ahli bedah okuloplastik di New York, Brian Brazzo, mengayakan, jenis mata bengkak yang paling umum adalah kantung tepat di bawah bulu mata yang tidak kunjung hilang. Mata bengkak memang tidak menimbulkan risiko kesehatan, tetapi bisa mengganggu.

Apa faktor yang menyebabkan mata bengkak?

1. Genetik

Menurut Brazzo, kebanyakan orang yang memiliki mata bengkak terjadi secara genetik. Jadi, tak banyak yang bisa dilakukan untuk mencegahnya. "Sederhananya, mereka disebabkan oleh lemak," jelasnya. "Ini semakin buruk seiring bertambahnya usia. Seiring berjalannya waktu, bantalan lemak itu menjadi sedikit lebih besar dan tenggelam sedikit lebih rendah karena kulit kehilangan elastisitasnya, sehingga menjadi lebih terlihat."

2. Kurang tidur

Bukan hanya pada kesehatan, kurang tidur juga dapat berdampak negatif pada kulit, termasuk menyebabkan mata bengkak. "Jika sudah memiliki mata bengkak, Anda hampir pasti akan mengalami pagi hari setelah tidak tidur nyenyak," kata Brazo.

3. Minum alkohol

Mengkonsumsi koktail secara berlebihan juga dapat memperburuk bengkak, karena alkohol membuat kulit dehidrasi dan menyebabkan peradangan.

4. Alergi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Reaksi alergi dapat memperburuk mata bengkak karena ada pembengkakan kronis di daerah hidung yang tidak kunjung hilang, ini juga bisa terjadi di daerah mata.

5. Merokok

Faktor gaya hidup yang berkontribusi menyebabkan mata bengkak. Perokok kehilangan kolagen di kulit lebih cepat daripada bukan perokok.

Cara mengobati mata bengkak tergantung pada penyebabnya. Jika kurang tidur atau minum alkohol, solusi terbaik adalah tidur lebih banyak dan minum lebih sedikit. Kurangi juga asupan garam dan pastikan mendapatkan cukup kalium. Sebab, mata bengkak bisa menjadi lebih buruk ketika mineral ini tidak seimbang.

Brazo juga menyarankan mengompres area bengkak dengan seuatu yang dingin, misalnya irisan mentimun selama 15 menit. "Biasanya dingin akan mengecilkan area bengkak selama beberapa jam. Ketika kulit dingin maka akan lebih kencang, dan ini menahan [bengkak] kembali," jelasnya. Anda bisa menggunakan kompres dingin atau irisan mentimun, dioleskan selama lima hingga 15 menit.

Tapi untuk mata bengkak yang bersifat persisten, tak ada cara lain selain operasi.  Prosedur ini disebut blepharoplasty kelopak mata bawah, dan merupakan prosedur rawat jalan di mana ahli bedah akan mengangkat lemak kelopak mata bawah menjadi potongan-potongan kecil.

Baca juga: Sudah Tidur Tujuh Jam tapi Masih Mengantuk saat Bangun? Ini Penyebabnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

3 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

5 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

6 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?


Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

8 hari lalu

Winter Aespa. Instagram
Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?


Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

8 hari lalu

Ilustrasi perempuan memakai pelembap. (Self)
Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

Lanolin adalah pelembab kulit untuk mencegah dan mengatasi kulit yang kering, kasar, gatal, atau iritasi.


Mengenang Roberto Cavalli, Desainer Legendaris yang Suka Tiru Kulit Binatang

8 hari lalu

Model yang kerap menjadi model di peragaan busana untuk rumah mode papan atas seperti Givenchy, Dolce and Gabbana, dan Roberto Cavalli, Izabel Goulart terlihat seksi saat mengahdiri penayangan film
Mengenang Roberto Cavalli, Desainer Legendaris yang Suka Tiru Kulit Binatang

Roberto Cavalli perancang busana asal Italia ternama itu tutup usia di angka 83 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

13 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.


Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

13 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

Gejala kanker paru pada bukan perokok bisa berbeda dari yang merokok. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.


Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

14 hari lalu

Kacang salah satu penyebab alergi (pixabay.com)
Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

Dokter anak serta pakar alergi dan imunologi di California mengungkapkan beberapa fakta menarik tentang alergi kacang. Simak faktanya.


Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

17 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

Penyakit autoimun tidak dapat dicegah namun terdapat cara untuk mengurangi risikonya. Bagaimana pula gejalanya?