TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang memiliki kebiasaan tidur berbeda. Ada yang lebih suka tidur miring, memeluk bantal, telentang, bahkan tengkurap. Tapi diantara banyak kebiasaan itu, tidur tengkurap dianggap yang paling buruk.
Inilah beberapa alasan mengapa tidur tengkurap tidak disarankan.
1. Menyebabkan sakit leher
Tidur tengkurap bisa dibilang merupakan posisi tidur terburuk, menurut spesialis tidur Michael Breus, penulis The Power of When. Alasannya, posisi itu bisa menyebabkan rasa sakit dan nyeri yang cukup parah, terutama di leher.
Ketika tidur tengkurap, orang sering kali mengangkat leher terlalu tinggi. Plus, leher dipelintir ke satu sisi sepanjang malam. Akibatnya, banyak yang mengalami sakit leher di pagi hari setelah tidur tengkurap, kata Breus.
2. Meregangkan punggung bawah
Nyeri punggung bawah adalah masalah umum lainnya yang dikaitkan dengan tidur tengkurap, menurut Klinik Cleveland. Tidur dengan posisi itu memperpanjang leher dan tulang belakang, yang memberi tekanan ekstra pada sendi di tulang belakang dan punggung bawah. Ketika tidur tengkurap, sulit menjaga tulang belakang sejajar dengan benar, kata Breus.
3. Membuat banyak pergerakan
Orang yang tidur tengkurap juga sering banyak bergerak sepanjang malam, kata Breus. Tidur telungkup menekan sendi di leher dan punggung. Dan itu juga bisa menyebabkan lengan mati rasa, mengingat biasanya mereka berada di bawah beban tubuh.
Karena ketidaknyamanan yang dapat ditimbulkan oleh posisi ini, orang yang tidur tengkurap cenderung lebih sering bergeser atau tersentak di malam hari, menyebabkan gangguan tidur. Dan kurang tidur berkualitas terkait dengan semua jenis efek kesehatan negatif, seperti kelebihan berat badan dan tekanan darah tinggi.
4. Memperburuk refluks asam
Setiap posisi tidur datar dapat memperburuk gejala refluks asam, dan itu termasuk tidur tengkurap. Ketika berdiri atau duduk tegak, gravitasi membantu mencegah asam di perut naik kembali ke tenggorokan, menurut GI Society. Tetapi ketika berbaring di tempat tidur, gravitasi tidak ada untuk membantu, sehingga asam lebih mudah naik dan mengganggu tidur.
Menurut Breus, posisi tidur paling optimal adalah telentang. Ini memang bisa bermasalah bagi orang yang sering mendengkur, karena posisi ini dapat mempersulit pernapasan (pendengkur lebih baik menyamping). Tapi itu yang terbaik untuk persendian dan keselarasan tubuh.
Baca juga: 7 Tips Tidur Lebih Cepat untuk Wanita 40-an
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.