TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang yang baru merencanakan kehamilan di usia 30-an, saat keuangan sudah stabil dan sudah memiliki modal yang cukup untuk memiliki anak. Meski ini merupakan keputusan pribadi, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika ingin hamil di usia tersebut.
Konsultan kesuburan dari India, Anindita Singh, mengatakan hamil setelah usia 35 dapat membawa banyak komplikasi yang mempengaruhi tingkat kesuburan. Dia mengatakan kemungkinan untuk hamil lebih rendah karena tingkat kesuburan menurun, meningkatnya risiko keguguran, serta kehamilan berisiko tinggi termasuk komplikasi plasenta previa, kelahiran prematur, kemungkinan kelainan seperti sindrom Down.
“Kehamilan awal selama usia 20-an atau awal 30-an memiliki lebih sedikit atau tanpa komplikasi. Jika kamu dan pasangan merencanakan bayi di pertengahan/akhir usia 30-an, kamu perlu mengumpulkan informasi tentang kesehatan reproduksi dan fisik,” dia menyarankan.
Berikut adalah lima hal penting yang perlu diketahui saat merencanakan hamil di usia 30-an, yang dilansir dari Indian Express, Senin, 22 Oktober 2021.
1. Kehamilan bisa terjadi di akhir usia 30-an
Hamil kapan saja sebelum berusia 37 tahun masih dimungkinkan, tapi perlu berhati-hati dengan status kesehatan saat ini dan kedekatan dengan menopause. Jangan percaya bahwa begitu mencapai usia 35 peluang untuk hamil tidak ada. Hanya saja setelah usia 35, kualitas telur dan tingkat kesuburan mulai menurun, yang mengurangi kemungkinannya.
2. Usia pasangan juga penting
Meskipun usia calon ibu penting selama proses tersebut, usia pasangan juga penting. Kesuburan pria juga menurun seiring bertambahnya usia, tetapi angkanya lebih rendah daripada wanita.
3. Minta intervensi medis
Jika pasangan sudah berusia pertengahan atau akhir 30-an dan tidak dapat hamil dalam waktu enam bulan setelah mencoba, jangan ragu untuk mencari intervensi medis. Bahkan, lebih baik memulai dengan pemeriksaan kesuburan sebelum merencanakan bayi. Jika ada komplikasi, mulailah pengobatan sesegera mungkin.
4. Terapi kesuburan belum tentu berhasil
Sebelum berpikir untuk hamil setelah usia 35, harus ingat bahwa terapi kesuburan tidak dapat menyelesaikan semua komplikasi kesuburan terkait usia. Perawatan kesuburan lebih berhasil jika masalahnya ditemukan lebih awal.
Misalnya, tingkat keberhasilan dengan inseminasi intrauterin (IUI) akan berbeda di usia 20-an dan 30-an.
5. Terapkan gaya hidup sehat
Gaya hidup sehat berperan penting untuk memastikan kesuburan tidak cepat menurun. Ketika berusia di atas 35 tahun, perlu berhati-hati dengan pola makan dan kesehatan. Dokter/spesialis kebidanan akan menyarankan berolahraga secara teratur, makan makanan bergizi, memperbaiki pola tidur dan kurangi stres, menghindari gula dan kafein, dan berhenti merokok dan minum alkohol agar cepat hamil.
Baca juga: Posisi Tidur yang Aman untuk Ibu Hamil, Hindari Dua Posisi Ini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.