Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips Me Time bagi Ibu Baru, 5 Menit Bisa Efektif untuk Cegah Stres

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi perempuan menulis. shutterstock.com
Ilustrasi perempuan menulis. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah kesibukan mengurus rumah dan anak, seorang ibu juga membutuhkan me time atau waktu untuk diri sendiri. Tujuannya adalah agar ibu agar tidak merasa stres dan dapat menjalani hari dengan lebih tenang. Namun, banyak ibu yang kesulitan mendapatkannya. Kalau pun bisa, tak sedikit yang tidak memanfaatkannya dengan optimal. 

Muara D. Makarim, seorang NLP-Certified Life Coach, memberikan beberapa tips agar me time ibu bisa efektif meski hanya lima menit. 

"Untuk benar-benar me time, idealnya 30 menit. Tapi kalau anaknya masih bayi, sungguh dimengerti bahwa ini susah sekali. Tapi ibu tetap bisa lakukan minimal lima menit sehari," kata Muara saat jumpa virtual belum lama ini, ditulis Senin, 15 November 2021. 

Ibu bisa memiliki me time yang efektif di pagi hari. Sebelum anak dan suami bangun, ibu bisa bangun lebih cepat lima menit. Manfaatkan waktu itu, jangan cek handphone apalagi bermain media sosial atau chat dengan teman. Dalam waktu lima menit, ibu harus fokus pada diri sendiri dan membuat jurnal dengan menuliskan empat hal.

Pertama, apresiasi diri dengan menuliskan kelebihan yang dimiliki.

"Kelebihan apa yang kita cintai dan sering dipuji orang lain? Misalnya, saya supermom, saya selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anak, saya cantik, saya friendly. Pujilah diri sendiri," tutur Muara.

Kedua, apresiasi terhadap hidup dengan menuliskan hal-hal yang bisa disyukuri.

"Misalnya, punya anak yang lucu, punya pasangan yang baik, bersyukur karena kita masih sehat dan punya pendapatan setiap bulan," ujar Muara.

Ketiga, menuliskan tiga prioritas yang akan dilakukan pada hari itu. Muara tidak menganjurkan untuk menulis lebih dari tiga karena akan membebani otak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dan jangan anggap tiga hal itu sebagai pekerjaan, tapi anggap menjadi sesuatu yang menyenangkan," imbuhnya.

Keempat, menuliskan sesuatu yang ingin dicapai dalam hidup meskipun belum terjadi.

"Misalnya, saya ingin menjalani hidup yang lebih tenang dan seimbang. Meski belum terjadi, itu harus ditulis," kata Muara.

Dia menjelaskan, bahwa saat kita menulis hal yang kita inginkan berulang-ulang, maka otak akan mencerna bahwa hal tersebut sudah terjadi. Setelah itu, otak akan berkomunikasi dengan badan yang menyebabkan hidup menjadi lebih tenang dan seimbang.

Baca juga: Ibu Merasa Bersalah Meninggalkan Anak untuk Me Time, Jawab 2 Pertanyaan Ini

ANTARA

elalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

19 jam lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?


Dekan Unas Dituduh Catut Nama Dosen UMT di Jurnal, Pahami Perbedaan Jurnal SINTA dan Jurnal Scopus

3 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dekan Unas Dituduh Catut Nama Dosen UMT di Jurnal, Pahami Perbedaan Jurnal SINTA dan Jurnal Scopus

Meskipun jurnal SINTA dan Scopus memiliki peran yang penting dalam mendukung penelitian ilmiah, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.


Top 3 Tekno: Cara Instal HyperOS, Cuaca BMKG, dan Jurnal Indeks Scopus

3 hari lalu

Xiaomi HyperOS. Foto : Xiaomiui
Top 3 Tekno: Cara Instal HyperOS, Cuaca BMKG, dan Jurnal Indeks Scopus

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Selasa pagi ini, 16 April 2024, dipuncaki berita informasi 3 cara instal HyperOS di perangkat Xiaomi, Redmi, dan Poco.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

3 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Dekan Unas Dituding Catut Nama Dosen UMT di Publikasi Jurnal Scopus, Kenali Jurnal Terindeks Scopus

4 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
Dekan Unas Dituding Catut Nama Dosen UMT di Publikasi Jurnal Scopus, Kenali Jurnal Terindeks Scopus

Dekan Unas Kumba Digdowiseiso dituduh catut nama dosen UMT di jurnal scorpus. Ini penjelasan soal jurnal terindeks scorpus.


Dosen Malaysia Tuding Guru Besar Unas, Ini Dampak Penggunaan Jurnal Predator

4 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dosen Malaysia Tuding Guru Besar Unas, Ini Dampak Penggunaan Jurnal Predator

Publikasi berorientasi profit ini sering dikenal sebagai jurnal predator.


Guru Besar Unas Dituding Gunakan Jurnal Predator, Kenali Jurnal Berkualitas Scopus

5 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Guru Besar Unas Dituding Gunakan Jurnal Predator, Kenali Jurnal Berkualitas Scopus

Jurnal predator adalah jurnal internasional yang dalam proses penerbitannya tidak didapati proses peninjauan ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan.


Dekan Unas Diduga Catut Nama Dosen UMT, Pengamat: Buntut Tuntutan Kuantitas Jurnal

5 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
Dekan Unas Diduga Catut Nama Dosen UMT, Pengamat: Buntut Tuntutan Kuantitas Jurnal

Kasus ini terjadi karena tuntutan pemerintah soal tingginya kuantitas publikasi jurnal ilmiah.


Luapkan Amarah dengan Menulis Lalu Membuangnya

6 hari lalu

Ilustrasi anak menulis (Pixabay.com)
Luapkan Amarah dengan Menulis Lalu Membuangnya

Ada beragam cara orang meluapkan amarah. Menulis perasaan negatif dan membuangnya dianggap bisa atasi amarah.


Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

15 hari lalu

Wem Pratama, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, diamankan usai mengaku telah membunuh ibu kandungnya. TEMPO/Istimewa
Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.