Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Psikologis di Balik Kegemaran Menonton Film Horor

image-gnews
Ilustrasi menonton film horor. Freepik.com
Ilustrasi menonton film horor. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang menyukai genre film horor. Mereka memiliki kekbabasan untuk mengekspos diri ke sisi paling gelap dan menakutkan dari sifat manusia tanpa rasa takut yang sebenarnya akan bahaya atau rasa bersalah.

Setiap orang tentu saja memiliki preferensi berbeda. Tetapi menurut psikolog klinis, Chloe Carmichael ada beberapa pemikiran tentang alasan potensial mengapa sebagian dari kita menyukai film horor, seperti dilansir dari laman Mind Body Green berikut ini.

1. Menarik perhatian

Bagi Anda yang memiliki kapasitas yang tinggi dalam disosiasi psikologis, yang berhubungan dengan kemampuan untuk "menghentikan ketidakpercayaan" yang menyita perhatian anda terhadap suatu film atau buku tertentu, selama beberapa jam Anda akan terfokus untuk menyaksikan dan fokus terhadap hal tersebut. Di sisi lain, jika kapasitas disosiasi dan penyerapan kita sangat tinggi maka Anda akan mengalami trauma ketika menonton film horror bahkan Anda akan terbayang dan merasakan rasa takut selama berhari-hari.

2. Meningkatkan adrenalin

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Film-film menakutkan meningkatkan adrenalin tubuh kita dengan sensasi yang mendebarkan dan menahan napas. Faktanya, sirkuit neurologis yang membuat kita gemetar dan berkeringat karena ketakutan dengan sirkuit neurologis dan tubuh yang aktif ketika kita gemetar dan berkeringat.

3. Aman untuk menjelajahi
Film horor adalah cara yang aman untuk memuaskan "sisi bayangan" dari sifat manusia, sebagai bagian dari pertahanan psikologis yang disebut "sublimasi”.  Ini sebenarnya dianggap sebagai hal yang sangat sehat untuk dilakukan: Misalnya, psikoanalis terkadang berspekulasi bahwa ahli bedah dapat menyublimkan dorongan kekerasan yang tidak disadari melalui proses yang dapat diterima secara sosial (dan sangat membantu!) mengiris orang di meja bedah; atau bahwa seorang petinju di ring kejuaraan telah menemukan arena katarsis untuk kekerasan yang dapat diterima secara sosial.

Film horor dapat melakukan ini untuk kita dalam skala yang jauh lebih kecil dan lebih ringan. Ini adalah cara yang dapat diterima secara sosial dan ramah bagi kita untuk bereksperimen secara mental dengan sisi gelap kita. Film-film ini juga memberi kita kesempatan untuk melakukannya dalam hubungan dengan teman dan keluarga, yang dapat menciptakan kepastian yang menenangkan bahwa aspek diri kita ini sebenarnya cukup "normal" dan tidak berbahaya.
 
Setiap orang dan situasi individu berbeda, dan berubah seiring waktu. Misalnya, kecenderungan ke arah disosiasi dapat berubah seiring bertambahnya usia, bersama dengan minat sadar atau tidak sadar pada tabu sosial—semua faktor ini dapat memengaruhi cara kita memproses film horor. Tentu saja, paparan trauma yang sebenarnya dapat sangat memengaruhi cara kita mengalami ketakutan —dan tidak selalu seperti yang kita bayangkan. Sementara film horor dapat memicu PTSD untuk beberapa korban trauma, penelitian menunjukkan bahwa orang lain mungkin merasa berdaya untuk mengekspos diri mereka pada rangsangan yang menakutkan sambil mengetahui bahwa mereka benar-benar aman.
 
Yang penting adalah mengetahui bahwa film—termasuk yang menakutkan—bisa menjadi cara yang bagus untuk menjelajah, atau sekadar menghibur diri sendiri. Ingat saja, Anda yang bertanggung jawab, dan Anda tidak boleh merasa harus menonton film yang benar-benar mengganggu Anda atau membuat Anda merasa benar-benar tidak nyaman.

YINOLA CRISSY ELENROSE HADRIAN

Baca juga: 3 Alasan Film Horor Banyak Disukai, Bisa Mendekatkan Pasangan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

1 hari lalu

The Beatles. Foto: Instagram/@thebeatles
Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be


Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

3 hari lalu

Cuplikan trailer Next Stop Paris, film hasil AI Generatif buatan TCL (Dok. Youtube)
Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.


7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

4 hari lalu

Poster film The Green Knight. Foto: Wikipedia.
7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.


Pengaruh Trauma Masa Lalu pada Hubungan Sekarang, Cek Dampaknya

4 hari lalu

Ilustrasi wanita meminta maaf pada kekasih/pacar/pasangan. shutterstock.com
Pengaruh Trauma Masa Lalu pada Hubungan Sekarang, Cek Dampaknya

Trauma yang tersisa berisiko merusak hubungan dan bedampak pada kemampuan untuk memilih secara emosional seseorang dalam hidupnya.


8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

7 hari lalu

Mansion di film The Godfather (Paramount Picture)
8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.


Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

9 hari lalu

Aktor Christian Bale menghadiri pemutaran perdana film terbarunya, `Exodus:Gods and Kings` di Madrid, Spanyol, 4 Desember 2014. REUTERS
Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal


7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

10 hari lalu

Film The Idea of You. (dok. Prime Video)
7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.


Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

11 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@noah_site
Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

Selain terkenal sebagai komika, Babe Cabita juga pernah membintangi beberapa judul film, berikut di antaranya.


Serba-serbi Film Horor The First Omen, Lebih Seram Mana Dibandingkan The Omen 1976?

12 hari lalu

The First Omen. Foto: m.21cineplex.com.
Serba-serbi Film Horor The First Omen, Lebih Seram Mana Dibandingkan The Omen 1976?

Film horor The First Omen telah tayang di bioskop, mengulang kengerian di film The Omen 1976. Lebih horor mana?


5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

12 hari lalu

The First Omen. Foto: Istimewa
5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

The First Omen adalah prekuel dari film horor supernatural klasik 1976 The Omen. The Omen mengungkap konspirasi setan yang melibatkan Pastor Brennan, Pastor Spiletto, dan Suster Teresa, yang rela mengorbankan nyawanya untuk melindungi Damien.