Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kesepian Berdampak Buruk bagi Kesehatan, Sama Bahayanya dengan Obesitas

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi wanita kesepian. shutterstock.com
Ilustrasi wanita kesepian. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Obesitas dan merokok adalah dua faktor risiko yang bisa menyebabkan penyakit mematikan. Satu lagi faktor risiko yang jadi ancaman yang sama bahayanya, bahkan bisa lebih, adalah kesepian atau kesendirian. 

Dilansir darI Express.co,uk, Rabu, 27 Oktober 2021, penelitian yang melibatkan 300 ribu orang menemukan bahwa hidup lebih lama membutuhkan lebih dari diet sehat, olahraga rutin, dan gen yang baik. Berdasarkan Australian Longitudinal Study of Ageing, ikatan sosial yang kuat juga bisa meningkatkan umur panjang hingga 50 persen dalam satu dekade. 

Selain itu, data mengungkapkan bahwa memiliki teman dekat dapat memberikan dampak kesehatan yang lebih baik daripada hanya dekat dengan keluarga.

Punya sedikit teman dinilai sama bahayanya dengan merokok 15 batang sehari, dan lebih berbahaya daripada obesitas, menurut laporan Business Insider. Sementara, orang yang memiliki teman paling banyak cenderung hidup lebih lama sebesar 22 persen.

"Kesepian, hidup sendiri dan hubungan sosial yang buruk sama buruknya untuk kesehatan, seperti merokok 15 batang sehari," menurut penelitian itu. 

Lebih lanjut, peneliti juga mengungkapkan bahwa kesepian dapat meningkatkan risiko kematian hingga 26 persen, lebih buruk bagi daripada obesitas

Alasannya, kesepian dan isolasi sosial dikaitkan dengan peningkatan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, depresi, penurunan kognitif, dan demensia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Marmalade Trust, lembaga yang menyelidiki topik kesepian, menyatrakan bahwa manusia secara biologis memiliki kebutuhan kontak sosial. "Kesepian adalah ketidaksesuaian yang dirasakan antara kualitas atau kuantitas hubungan sosial yang dimiliki seseorang dan apa yang ingin mereka miliki."

Kesepian bisa terjadi bahkan ketika seseorang sedang dalam suatu hubungan atau saat menghabiskan waktu bersama teman atau keluarga. Hal itu biasanya terjadi karena dia merasa tidak dimengerti atau diperhatikan oleh orang-orang di sekitar.

Ada lima jenis kesepian yang teridentifikasi, yakni kesepian emosional, kesepian sosial, kesepian sementara, kesepian situasional, dan kesepian kronis.

Beberapa hal yang meningkatkan perasaan kesepian antara lain pindah dari rumah, memulai belajar atau bekerja di tempat baru, menjadi orang tua baru, putus cinta, berduka cita, dan pensiun. 

Baca juga: 7 Gejala Kesepian Kronis, Merasa Terisolasi Hingga Tak Punya Teman Sejati

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 
 
 
Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

6 jam lalu

Ilustrasi stroke. autoimuncare.com
Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

1 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

4 hari lalu

Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

5 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

7 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

7 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

10 hari lalu

Winter Aespa. Instagram
Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

11 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

12 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.