Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Mitos Parenting yang Bisa Memperburuk Hubungan Orang Tua dan Anak

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Prostoleh
Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Prostoleh
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi orang tua tentunya merupakan suatu anugerah. Itu datang dengan harapan, aspirasi, dan beban kebahagiaan yang besar. Namun, mengasuh anak bukan tanpa tantangan. Ini menuntut usaha dan dedikasi, tetapi Anda tidak boleh percaya pada gagasan yang tidak benar tentang mengasuh anak.

Anda mungkin bercita-cita untuk menjadi orang tua yang sempurna, Anda dapat mencoba dalam segala hal, tetapi pastikan Anda menghindari mitos parenting anak yang memberi Anda kesan yang salah. Anda mungkin tidak mengetahuinya, tetapi beberapa trik mengasuh anak yang menurut Anda akan berhasil, sebenarnya dapat menyebabkan lebih banyak kerugian daripada kebaikan apa pun. Melansir laman Times of India, berikut adalah mitos pengasuhan yang mungkin menyabotase hubungan Anda dengan diri sendiri dan anak Anda.

Mitos 1: Orang tua harus sempurna dalam mengasuh anak

Manusia adalah makhluk yang tidak sempurna, begitu pula orang tua. Tentunya, Anda dapat berusaha untuk menjadi versi terbaik dari diri Anda, tetapi mendorong diri sendiri untuk menjadi sempurna hanya akan membuat Anda lelah. Yang harus Anda pahami adalah bahwa anak Anda ingin Anda berusaha, tetapi dia juga ingin melihat Anda bahagia dan puas. Dalam mencoba menjadi orang tua yang sempurna, Anda menghilangkan perawatan diri sendiri dan juga mungkin berakhir dengan membenci diri sendiri dan hidup Anda. Daripada berusaha menjadi sempurna, berikan anak Anda segalanya dan jangan mengharapkan imbalan apa pun.

Mitos 2: Anak-anak perlu didorong

Banyak orang tua berpikir bahwa mendorong anak-anak mereka, bersikap tegas terhadap mereka, dan memaksa mereka untuk mencapai puncak kesuksesan akan membuat mereka mencapai tujuan dan ambisi mereka. Namun, tidak demikian. Seorang anak membutuhkan cinta dan kehangatan sebanyak orang lain di dunia ini. Memaksa mereka untuk fokus pada studi, olahraga, dan aktivitas lainnya, hanya akan melelahkan mereka. Pada akhirnya mungkin menjadi bumerang dan membuat mereka kehilangan minat pada hal-hal yang sebelumnya menarik bagi mereka.

Mitos 3: Mempermalukan anak akan membuat mereka menurut

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ini lebih penting daripada yang dipikirkan orang tua sebelum mengkritik atau mempermalukan anak-anak mereka. Sementara beberapa orang mungkin percaya bahwa mempermalukan anak kecil akan membuat mereka melakukan pekerjaan mereka dengan baik, bahkan jika itu karena takut, sejujurnya, itu toxic. Mereka mungkin kehilangan kepercayaan diri, menjadi lebih tertutup, mungkin terus kehilangan suara mereka dan banyak lagi. Berikan kritik yang produktif. membuat mereka menyadari di mana kesalahan mereka, tetapi juga membimbing mereka untuk menjadi manusia yang lebih baik.

Mitos 4: Seseorang harus melindungi anaknya agar tidak terluka

Orang tua pasti ingin anaknya bebas dari bahaya apapun. Itu naluri setiap orang tua. Tetapi apakah melindungi mereka dari setiap masalah dan risiko dalam hidup itu produktif? Pikirkan tentang itu. Anda dapat melindungi anak Anda ketika mereka masih muda, tetapi bagaimana ketika mereka tumbuh dewasa. Tanpa memiliki pengetahuan sebelumnya tentang teknik pemecahan masalah, tanpa pengalaman untuk mengatasi tantangan, mereka akan gagal dalam menghadapi bahaya di masa depan dalam hidup mereka. Pelajaran hidup sangat penting, tidak hanya dalam bentuk nasihat lisan tetapi juga dalam bentuk praktis.

Mitos 5: Orang tua harus berkorban, merelakan mimpinya

Banyak orang tua, setelah menjadi orang tua, menyerah pada impian dan cita-cita mereka. Mereka percaya satu-satunya tugas mereka adalah membesarkan anak-anak mereka menjadi manusia yang cantik dan baik, sementara individualitas mereka sendiri memudar seiring waktu. Namun, penting bahwa orang tua merawat diri mereka sendiri, impian mereka, kesehatan mereka sendiri dan kesejahteraan mental.

Baca juga: Rambu Bagi Orang Tua Saat Menemani Anak Bermain Lego

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

5 jam lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

9 jam lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

2 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

2 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

4 hari lalu

Ilustrasi wanita lelah bekerja. Freepik.com
Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

Jika karyawan mengalami burnout, bukan hanya ia sendiri yang harus mencari solusi mengatasinya. Atasan juga perlu memperhatikan hal ini.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

5 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

7 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu


Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

7 hari lalu

Ilustrasi anak main game. Shutterstock.com
Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

Kak Seto mengatakan game atau permainan dengan kekerasan dan konten negatif mesti dibersihkan karena berdampak buruk pada anak.


Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

7 hari lalu

Ilustrasi lansia. Mirror.co.uk
Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

Banyak warga senior yang merasa kesepian setelah masa pensiun sehingga mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Apa yang perlu dilakukan?


4 Program Kesehatan yang Bisa Dorong Produktivitas Karyawan

8 hari lalu

Ilustrasi surat keterangan sakit / sehat dari dokter. Nieuwsblad.be
4 Program Kesehatan yang Bisa Dorong Produktivitas Karyawan

Produktivitas karyawan yang tinggi harus dibarengi dengan perhatian dan dukungan yang memadai dari perusahaan. Apa saja benefit yang bisa ditawarkan?