Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Mengapa Gejala Sakit seperti Batuk dan Demam Lebih Terasa di Malam Hari

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi wanita batuk. Freepik.com/Jcomp
Ilustrasi wanita batuk. Freepik.com/Jcomp
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di siang hari semua baik-baik saja, tapi begitu malam tiba, tubuh terasa seperti hancur berantakan. Gejala sakit seperti batuk terus-terusan atau demam ringan, yang tadinya tidak terasa, tiba-tiba muncul. Pernah mengalami hal seperti itu?

Jangan panik karena kondisi itu sangat umum. Penyebab yang paling mungkin adalah sistem kekebalan tubuh yang bekerja keras di malam hari agar tetap sehat, menurut Jared Braunstein, seorang dokter perawatan primer di Manhattan, Amerika Serikat.

1. Sistem imun bekerja di malam hari

Ada alasan mengapa infeksi seperti flu biasa, flu, dan virus perut cenderung lebih terasa di malam hari. Pada siang hari, ketika tubuh sibuk mengeluarkan energi untuk bergerak, mencerna makanan, dan yang lainnya, sistem kekebalan memilih diam. Saat malam tiba, ketika seluruh tubuh istirahat, sistem kekebalan memanfaatkan cadangan energi dan mulai bekerja.

"Pada dasarnya, sistem kekebalan tubuh kita bekerja pada jam sirkadian, di mana sebagian besar pekerjaan dilakukan saat kita tidur," kata Braunstein kepada Elite Daily. Dan ketika sistem Anda melawan virus atau bakteri penyerbu, respons kekebalan itu dapat menyebabkan tubuh terasa sakit dan demam dengan berkeringat atau mungkin kedinginan. Tapi ini akan kembali membaik di pagi hari.

2. Batuk lebih parah saat tubuh terbaring

Alasan lainnya, ada beberapa penyakit dan gejala yang cenderung menyerang di malam hari ketika berbaring dan tidur. Salah satu gejala tersebut adalah batuk. "Batuk lebih buruk di malam hari karena kita cenderung membuat lebih banyak lendir pada waktu itu, dan ketika kita berbaring di tempat tidur, lendir menetes ke bagian belakang tenggorokan dan menyebabkan refleks batuk," kata Braunstein.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Braunstein juga menyoroti dua kondisi lain yang diperburuk dengan berbaring: refluks asam dan gagal jantung kongestif, yang dapat menyebabkan sesak napas saat berbaring.

3. Orang cenderung lebih memperhatikan di malam hari

Kemungkinan lain adalah orang tidak menyadari merasa sakit sampai berhenti beraktivitas. Ketika disibukkan dengan deadline, rapat, tugas kelas, ujian, atau apa pun, orang tak memikirkan apa yang dirasakan. Tapi ketika aktivitas berhenti di malam hari, semua gejala jadi lebih terasa.

Hal terpenting yang harus dilakukan jika merasa sakit di malam hari adalah memastikan minum banyak cairan. Selain itu, sesuaikan dengan kondisinya. Misalnya, jika mengalami batuk basah yang sangat parah, cobalah menopang tubuh dengan bantal tambahan agar tidak terbaring. Atau, jika menderita demam, Braunstein merekomendasikan untuk mengonsumsi pereda nyeri yang dijual bebas.

Jika gejala sakit saat malam tidak mereda dalam tiga hingga empat hari, Braunstein menyarankan untuk menghubungi dokter. “Anda mungkin mengalami infeksi bakteri, yang paling baik diobati dengan antibiotik.”

Baca juga: Alami Keringat Berlebih di Malam Hari? Mungkin Penyebabnya Ini

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

19 jam lalu

Ilustrasi cuci tangan. Dok. Save The Children
Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

2 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

2 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

2 hari lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.


Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

2 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.


Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

2 hari lalu

Tasya Kamila dan Randi Bachtiar bersama dua anaknya merayakan Lebaran 2023 di Hartford, Connecticut, Amerika Serikat. Foto: Instagram/@tasyakamila
Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

Tasya Kamila punya kiat sendiri untuk mengatasi batuk pilek pada anak-anaknya di rumah yang dapat ditiru oleh orang tua lainnya.


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

3 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


Masih Jalani Arus Balik Lebaran? Lakukan Power Nap untuk Bantu Kembalikan Fokus Menyetir

5 hari lalu

Seorang pengemudi tidur setelah menghadapi kemacetan di Jalur Indramayu, Jawa Barat, Senin (5/9). Pada Puncak Arus Balik lebaran tahun ini terjadi kemacetan hampir di semua kota sehingga waktu tempuh menuju Jakarta hampir 2 kali lipat dibanding waktu normal. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Masih Jalani Arus Balik Lebaran? Lakukan Power Nap untuk Bantu Kembalikan Fokus Menyetir

Power nap dapat membantu kembalikan fokus selama perjalanan panjang arus balik lebaran. Bagaimana caranya?


Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

12 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. pixabay.com
Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura yang menyerang selama libur Lebaran 2024 sebabkan komplikasi penyakit lain. Ini pencegahannya


Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

12 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?