TEMPO.CO, Jakarta - Wedang uwuh merupakan minuman tradisional khas Yogyakarta. Kata uwuh sendiri memiliki arti "sampah". Dinamakan uwuh karena minuman terbuat dari berbagai macam bahan tumbuhan seperti kayu manis, cengkeh, daun pala, dan lain-lain yang dicampur menjadi satu, dan jika dilihat akan nampak seperti sampah.
Dilansir dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, asal mula wedang uwuh berasal dari kisah Sultan Agung yang merupakan Raja Mataram di Yogyakarta. Suatu hari Sultan Agung bersama beberapa pengawalnya sedang mencari tempat untuk dijadikan sebagai pemakaman keluarga raja. Beberapa tempat telah mereka kelilingi, hingga akhirnya Bukit Merak Imogiri yang terletak di Bantul terpilih menjadi tempat yang paling cocok.
Sebelum akhirnya pilihan benar-benar diputuskan, Sultan Agung memutuskan untuk semedi (menyepi) terlebih dahulu di tempat tersebut untuk memantapkan hati.
Pada malam itu sang raja meminta pada salah seorang pengawalnya untuk membuatkan minuman dengan tujuan untuk menghangatkan tubuh sembari proses semedi tetap dilakukan di atas bukit. Pengawal tersebut kemudian membuatkan wedang secang dan meletakkannya di bawah pepohonan yang berdekatan dengan tempat semedi sang raja.
Seiring dengan berjalannya malam, angin semakin bertiup kencang dan berhasil menerbangkan beberapa daun dan ranting pohon. Kemudian dedaunan dan ranting-ranting itu tak sengaja jatuh pada wedang milik sang raja dan telah bercampur dan larut menjadi satu. Berhubung situasinya sudah gelap gulita, sang raja tak menyadari bahwa ada yang salah dengan minumannya. Ia pun langsung meminum dan menikmatinya tanpa rasa curiga sedikit pun.
Hari berikutnya sang raja kembali memanggil pengawal dan memintanya dibuatkan minuman yang sama persis dengan yang ia minum semalam. Sang raja berkata bahwa minuman yang belum pernah ia rasakan itu sangat enak dan dapat menghangatkan tubuhnya dari udara dingin di Bukit Imogiri.
Merasa penasaran dengan perkataan sang raja, pengawal kemudian mengambil wadah minum sang raja untuk memastikan minuman yang ia buat. Lalu setelah melihat wadah minum sang raja, pengawal langsung terkejut karena ia merasa bahwa yang berada di wadah minum sang raja bukanlah bahan-bahan minuman yang ia buat.
Ia kemudian mengamati bahan-bahan yang ada pada wadah tersebut dan meraciknya pada malam selanjutnya. Hingga akhirnya minuman itu menjadi favorit di lidah sang raja dan masyarakat Yogyakarta. Mereka pun pada akhirnya menamakan minuman itu dengan sebutan "Wedang uwuh".
PRIMANDA ANDI AKBAR
Baca juga: Cara Buat Wedang Uwuh, Banyak Khasiat Bukan Minuman Sampah