Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Zat Aditif pada Makanan yang Bisa Membahayakan Kesehatan

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi makanan kemasan. Shutterstock
Ilustrasi makanan kemasan. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Makanan kemasan dan makanan instan umumnya mengandung zat aditif atau tambahan untuk memperpanjang umur simpan dan meningkatkan rasa.

Sekitar 85 persen makanan kemasan mengandung zat aditif, yakni bahan kimia yang digunakan untuk membuat makanan terasa lebih enak, terlihat lebih menarik, dan bertahan lebih lama. Bahan kimia ini tersembunyi di balik nama dan nomor samar yang dikaitkan dengan kanker, diabetes, penyakit jantung, obesitas, dan bahkan ADHD jika jumlahnya berlebihan. Beberapa di antaranya cukup berbahaya sehingga dilarang di beberapa negara. 

Berikut adalah beberapa bahan tambahan makanan umum yang harus diwaspadai, yang dilansir dari Times of India, Sabtu, 2 Oktober 2021. Hindari mengonsumsi makanan yang mengandung zat ini. 

1. Lemak terhidrogenasi atau lemak trans

Zat tambahan makanan ini tidak hanya meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan menyebabkan peradangan tetapi juga meningkatkan risiko serangan jantung, kanker, Penyakit Alzheimer, diabetes, dan obesitas. Meskipun Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat melarang penggunaan lemak trans sintetis dalam makanan, produsen makanan diizinkan untuk menyatakan suatu produk memiliki nol lemak trans jika mengandung kurang dari 0,5 g / porsi. 

2. Pewarna buatan

Pewarna makanan buatan tertentu memiliki hubungan kuat dengan hiperaktif, ADD, dan ADHD, menurut dokter anak dan peneliti. Beberapa di antaranya berasal dari tar batubara, kata American Chemical Society, yang lain mengandung karsinogen seperti benzidine. Nama-nama seperti Sunset Yellow, Brilliant Blue, Citrus Red, Amaranth dan Indigo Carmine mungkin terdengar tidak berbahaya tetapi telah dikaitkan dengan beberapa efek samping yang serius dan bahkan gangguan organ dan dilarang oleh banyak negara untuk digunakan pada makanan bayi, anak-anak, dan bahkan hewan peliharaan.

3. Antioksidan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Antioksidan memang dapat melindungi sel dari radikal bebas. Zat ini juga digunakan dalam makanan untuk mencegah minyak dan lemak menjadi tengik. Jenis antioksidan seperti Butylated Hydroxyanisole (E320) perlu diantisipasi sebagai karsinogen manusia, menurut Departemen Kesehatan dan Kemanusiaan AS. Adapun Propyl Gallate telah dikaitkan dengan tumor dalam penelitian pada hewan. Lainnya seperti TBHQ (E319) bisa berakibat fatal dalam dosis besar (5g atau lebih) dan dilarang di negara-negara tertentu.

4. Kalium bromat 

Jika ada makanan mengandung penguat roti atau adonan, periksa kembali apakah ada kandungan kalium bromat. Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (International Agency for Research on Cancer) mengklasifikasikan kalium bromat sebagai kemungkinan karsinogen. Uni Eropa, Inggris, dan Kanada telah melarang zat aditif ini.

5. Pemanis buatan 

Pemanis buatan mungkin bebas kalori tetapi dapat menyebabkan obesitas, sindrom metabolik, dan diabetes tipe 2. Center for Science in the Public Interest (CSPI) menemukan hubungan antara 2 pemanis yang paling umum digunakan, Acesulfame-K dan Aspartame dengan kanker. Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan zat aditif ini penghancuran bakteri ramah usus, terutama di Sucralose. Lainnya menunjukkan bahwa jika memakannya berlebihan, ada peningkatan lemak perut dan metabolisme yang berubah. 

Setiap zat aditif yang tidak sehat ini memiliki alternatif yang lebih aman. Kuncinya adalah membaca label kemasan dan membaca bahan-bahannya terlebih dahulu. 

Baca juga: Daftar Zat Berbahaya dalam Makanan Sehari-hari

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Menyimpan Kolang Kaling agar Tahan Lama, Bisa sampai Seminggu

2 jam lalu

Pegadang memilah kolang kaling di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. Di bulan Ramadan pedagang mengaku penjualan kolang kaling meningkat, di hari normal pedagang hanya bisa menjual 4 kwintal dalam waktu seminggu sementara di bulan Ramadan kali ini 1 kwintal dalam sehari yang dijual harga eceran Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu per kilogram. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Cara Menyimpan Kolang Kaling agar Tahan Lama, Bisa sampai Seminggu

Kolang kaling merupakan buah yang umumnya tahan selama 2-3 hari. Berikut cara menyimpan kolang kaling agar tahan lama, hingga 1 minggu.


Macam Makanan yang Sebaiknya Tidak Dipanaskan Lagi

5 hari lalu

Ilustrasi memanaskan makanan (Pixabay.com)
Macam Makanan yang Sebaiknya Tidak Dipanaskan Lagi

Beberapa jenis makanan sebaiknya tidak dihangatkan kembali dan harus selalu dimakan saat segar. Apa saja?


Ragam Makanan yang Dibutuhkan Sistem Imun Sehat

6 hari lalu

Ilustrasi kubis. Unsplash.com/Isara Somboon
Ragam Makanan yang Dibutuhkan Sistem Imun Sehat

Kurang gizi adalah penyebab paling umum sistem imun yang buruk. Berikut 10 jenis makanan yang mudah didapat dan sangat membantu kesehatan imun.


Komisi IX DPR RI Pantau Makanan di Pasar Cibinong

6 hari lalu

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena saat mengecek produk-produk makanan yang dijual Di Pasar Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/3/2024). Foto: Husen/nr
Komisi IX DPR RI Pantau Makanan di Pasar Cibinong

Komisi IX DPR RI memastikan tidak ada produk makanan yang mengandung bahan berbahaya, di Pasar Cibinong, Bogor.


Bantuan Kemanusiaan yang Dikirim lewat Laut Tiba di Utara Gaza

9 hari lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara, 3 Januari 2024. Lebih dari 22.000 orang meninggal dalam aksi genosida Israel di Palestina sejak Oktober 2023. REUTERS/Emad Gabon
Bantuan Kemanusiaan yang Dikirim lewat Laut Tiba di Utara Gaza

World Central Kitchen mengkonfirmasi 200 ton bantuan kemanusiaan sudah tiba di utara Gaza pada Jumat, 15 Maret 2024.


5 Tips Menjaga Bau Mulut saat Puasa

10 hari lalu

Ilustrasi bau mulut. shutterstock.com
5 Tips Menjaga Bau Mulut saat Puasa

Bau mulut yang tidak sedap bisa menjadi masalah, terutama saat berinteraksi dengan orang lain.


Bahaya Pewarna Makanan bagi Kesehatan, Alergi sampai Kanker

10 hari lalu

Ilustrasi camilan manis atau permen (Pixabay.com)
Bahaya Pewarna Makanan bagi Kesehatan, Alergi sampai Kanker

Masyarakat disarankan untuk menghindari pewarna makanan untuk mencegah risiko kesehatan seperti reaksi alergi atau bahkan kanker.


4 Makanan-Minuman yang Harus Dihindari bagi Penderita Penyakit Ginjal Kronis

11 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
4 Makanan-Minuman yang Harus Dihindari bagi Penderita Penyakit Ginjal Kronis

Empat makanan-minumuman ini sebaiknya dihindari penderita penyakit ginjal kronis karena dapat memperburuk kondisi ginjal.


Baznas Salurkan Bantuan Kemanusiaan Rp60 Miliar ke Gaza

12 hari lalu

Rizaludin Kurniawan, Pemimpin bidang Pengumpulan BAZNAS. sumber: TEMPO/Suci Sekar
Baznas Salurkan Bantuan Kemanusiaan Rp60 Miliar ke Gaza

Baznas sejak erangan 7 Oktober 2024 sudah mengirimkan delapan tahap bantuan kemanusiaan ke Gaza atau total sekitar 60 truk.


Kapal Bantuan Pertama Tiba di Gaza, 200 Ton Makanan Siap Dibagikan untuk Warga Palestina

12 hari lalu

Tongkang World Central Kitchen (WCK) berisi makanan yang tiba di lepas pantai Gaza, di mana terdapat risiko kelaparan setelah lima bulan kampanye militer Israel, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 15 Maret 2024. REUTERS
Kapal Bantuan Pertama Tiba di Gaza, 200 Ton Makanan Siap Dibagikan untuk Warga Palestina

Sebanyak 200 ton bahan makan telah tiba di Gaza oleh badan amal Amerika Serikat untuk dibagikan kepada warga Palestina