TEMPO.CO, Jakarta - Para pecinta keju tentunya bisa langsung membedakan mana keju hasil olahan dan mana keju artisan. Keju yang biasa kita santap sehari-hari umumnya adalah keju olahan.
Mengutip Times of India, keju olahan biasanya diproduksi dalam skala besar dengan cara mempasteurisasi susu sapi. Ini adalah proses pengawetan makanan dengan cara memanaskannya untuk membunuh mikroorganisme.
Keju olahan dibuat dengan menekan dadihnya dan membuang whey atau laktrosetum, sejenis cairan berwarna agak keruh. Tujuan dari proses ini demi menghasilkan lebih banyak keju dalam waktu singkat.
Lain cerita dengan keju artisan. Pada dasarnya, keju artisan adalah jenis keju buatan tangan alias keju tradisional. Cara pengolahan yang berbeda tentu menghasilkan tekstur dan cita rasa yang berbeda pula.
Pembuatan keju artisan menggunakan susu sapi, susu domba, dan susu kambing. Keju artisan memiliki cita rasa dan tekstur yang lebih unik, serta biasanya hanya diproduksi dalam jumlah sedikit. Sebab itu, jika kamu mendapati toko roti atau kue dengan label artisan, artinya segala bahan pembuat roti dan kue tersebut dibuat dengan tangan dan jumlahnya yang terbatas.
Dalam membuat keju artisan, para perajin mempertahankan mikroflora asli pada susu mentah yang tidak akan aktif saat memasuki proses pasteurisasi. Kemudian keju artisan melalui proses fermentasi.
Dari sini, maka kandungan protein, lemak, dan laktosa pada keju artisan akan meningkat. Itu sebabnya cita rasa dan tekstur keju artisan berbeda dengan keju olahan atau keju buatan pabrik.
LAURENSIA FAYOLA | TIMES OF INDIA
Baca juga:
Keju Inovasi dari Profesor IPB Ini Aman Bagi Penderita Alergi Susu