Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waktu Terbaik untuk Meditasi, Pagi atau Malam Hari?

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi meditasi. puer-chay.ru
Ilustrasi meditasi. puer-chay.ru
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Meditasi adalah salah satu aktivitas paling sehat untuk pikiran dan tubuh. Selain membantu mengurangi depresi, kecemasan, stres dan rasa sakit, mengurangi peradangan, meditasi dapat meningkatkan respons kekebalan dan meningkatkan penuaan yang lebih sehat, menurut Harvard Health Publishing.

Jika ingin mendapat manfaat optimal, apakah ada waktu yang terbaik untuk bermeditasi?

Jodie Skillicorn, seorang psikiater holistik dan penulis Healing Depression Without Medication: A Psychiatrist's Guide to Balancing Mind, Body, and Soul, mengungkap tidak ada waktu terbaik untuk bermeditasi. Hal paling penting adalah menemukan waktu yang cocok untuk masing-masing orang dan konsisten melakukannya sebagai latihan harian.

"Saya, misalnya, bermeditasi di pagi hari sebelum keluarga saya bangun ... karena saya tahu sisa hari saya akan lebih baik untuk itu," kata Skillicorn yang dikutip dari Livestrong. "Tapi jam berapa yang paling cocok untuk saya mungkin tidak cocok untuk orang lain."

Jadwal, preferensi, dan kebutuhan setiap orang berbeda, jadi secara logis, waktu terbaik untuk bermeditasi akan berbeda tergantung pada individunya. "Kuncinya adalah menemukan waktu yang berhasil dan kemudian menaatinya," kata Skillicorn. Dengan kata lain, waktu tidak terlalu penting, konsistensi lebih penting.

Setiap orang bisa mencari waktu yang paling cocok, Skillicorn mengatakan setiap waktu ada kelebihannya, baik pagi, tengah hari, dan malam hari atau saat-saat stres atau kecemasan datang.

1. Pagi hari

"Bagi banyak orang, lebih mudah untuk menciptakan waktu di pagi hari sebelum aktivitas dimulai karena kemungkinan tidak ada gangguan atau hal yang tidak diharapkan,” kata Skillicorn. Tetapi jika tidak termasuk orang yang suka bangun pagi, atau anak bangun sangat pagi dan menuntut perhatian orang tua, maka mungkin ini bukan waktu terbaik.

Tapi, ada alasan mengapa orang lebih baik memilih pagi hari. Menghabiskan bahkan beberapa menit untuk bernapas sebelum kehidupan menjadi sibuk dapat membuat lebih mudah untuk mengatasi saat-saat kacau, kata Skillicorn.

2. Tengah hari

Tengah hari mungkin waktu yang tepat untuk meditasi dan mengambil jeda selama beberapa menit. "Banyak pasien saya memilih untuk bermeditasi saat istirahat makan siang di tempat kerja," kata Skillicorn. "Ini memberikan kesempatan untuk menghilangkan stres di pagi hari dan menciptakan ruang yang bersih untuk sisa hari itu."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, ini sangat tergantung pada lingkungan kerja masing-masing orang. Kadang kala jam makan siang diisi dengan rapat tak terduga atau harus menjawab banyak email dan telepon sehingga taka da waktu bermeditasi.

3. Malam hari

"Bermeditasi di malam hari bisa menjadi cara yang bagus untuk menjernihkan pikiran dan tubuh dari stres hari itu untuk tidur malam yang lebih baik," kata Skillicorn.

"Saya bermeditasi berbaring setidaknya selama beberapa menit setiap malam sebelum tertidur untuk menyesuaikan tubuh, pikiran dan emosi saya, dan memperhatikan dan mengakui apa yang ada sampai saya tertidur," katanya.

Tapi, sekali lagi, situasi tak terduga mungkin muncul dan menggagalkan rencana meditasi malam hari, misalnya terlalu lelah untuk bermeditasi setelah begadang untuk menyelesaikan sebuah proyek, bergaul dengan teman atau merawat anak.

4. Saat stres dan cemas

"Seringkali orang akan menggunakan meditasi untuk mengatasi pemicu stres atau masalah yang muncul, yang tentu saja baik-baik saja," kata Skillicorn. Tapi, ini sebagai pelengkap karena tidak ada gunanya jika meditasi tidak dilakukan rutin.

"Menggunakan meditasi untuk menghilangkan emosi yang tidak nyaman hanyalah bentuk lain dari penolakan terhadap pengalaman dan akan sering menyebabkan peningkatan ketegangan dan frustrasi, membuat kita berpikir, 'Itu tidak berhasil.'"

Lebih baik lagi jika meditasi berjalan beriringan dengan olahraga. Keduanya sama-sama membantu mengurangi stres, kecemasan, dan depresi, menurut University of Washington. Tapi meditasi sebaiknya dilakukan sebelum atau setelah olahraga? Pada akhirnya tergantung pada jadwal dan apa yang paling cocok untuk seseorang, tapi bermeditasi sebelum berolahraga atau selama aktivitas dapat membantu fokus pada tubuh.

Baca juga: 7 Jenis Meditasi Populer, dari Transendental Hingga Zen

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

1 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

2 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

3 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

3 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

3 hari lalu

Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

Tindakan ini dipandang sebagai cara untuk meluapkan rasa sakit dan stres psikologis hingga mengembalikan rasa tenang.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

4 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

5 hari lalu

Aurelie Moeremans saat melakukan upacara melukat. Foto: Instagram.
Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

Aurelie Moeremans mengungkapkan dirinya saat ini tengah menepi dari media sosial untuk penyembuhan dari depresi yang dirasakannya.


Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

7 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.


Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

11 hari lalu

Sebuah potret Kim Jong-hyun, yang lebih dikenal dengan nama panggung Jonghyun SHINee, terlihat di sebuah rumah sakit di Seoul, Korea Selatan,  19 Desember 2017. Penyanyi utama dari boy band ini mati diduga bunuh diri. AP
Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

Kematian tragis Jonghyun SHINee telah memunculkan perbincangan baru di Korea Selatan tentang tekanan yang berat yang diberikan oleh industri hiburan.


Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

11 hari lalu

Kim Jonghyun, personel grup SHINee ditemukan tewas tak bernyawa di apartemennya di kawasan Cheongdamdong. Jonghyun memutuskan mengakhiri hidupnya dengan menghirup gas kriket batubara. Instagram/@kjonghyun.018
Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

Salah satu anggota SHINee, Kim Jonghyun ditemukan tewas di apartemennya pada 18 Desember 2017 karena menghirup karbonmonoksida