TEMPO.CO, Jakarta - Menurut beberapa psikolog, menggunakan kata “tidak” kepada anak-anak dapat membatasi pertumbuhan dan membuat mereka meragukan keputusan ketika dewasa kelak. Konsep ini telah memunculkan gaya pengasuhan baru di mana orang tua mencoba membatasi kata “tidak” dan menyetujui sebagian besar keinginan anak, kecuali ada alasan yang sangat bagus untuk tidak melakukannya. Itu disebut dengan pengasuhan Itu disebut "yes parenting”.
Mengikuti gaya pengasuhan ini tidak berarti orang tua harus membiarkan anak melakukan apa pun yang mereka mau. Ini lebih tentang membatasi diri dari mengatakan “tidak” ketika tidak diperlukan dan menetapkan batasan yang sehat.
Konsep “yes parenting” muncul karena banyak orang tua terlalu sering mengatakan tidak kepada anak-anak mereka, bahkan ketika itu tidak diperlukan. Studi menunjukkan bahwa seorang anak berusia satu tahun tidak mendengar sekitar 400 kali sehari, memang terlalu banyak.
“Yes parenting” mendorong orang tua untuk mengatakan lebih banyak “ya” dan membiarkan anak-anak mereka menjelajahi dunia. Jika mereka mengajukan tuntutan yang tidak dapat diterima, maka ulangi kalimat tersebut sedemikian rupa sehingga mereka tidak harus menggunakan kata “tidak”. Namun sama seperti gaya orang tua lainnya, gaya pengasuhan ini juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
Kelebihannya, para ahli percaya bahwa pola asuh ini memiliki banyak manfaat yang bisa membantu anak-anak untuk menjadi lebih sukses di masa depan dan meningkatkan hubungan antara anak-anak dan orang tua. Ini memungkinkan anak untuk menjalani hidup mereka tanpa takut jatuh atau gagal.
Berikut adalah beberapa kelebihan mengikuti gaya pengasuhan ini.
1. Memperkuat ikatan antara orang tua-anak
Ketika orang tua menyetujui permintaan anak, kemungkinan anak-anak menyembunyikan sesuatu dari orang tua akan berkurang. Orang tua tidak perlu memata-matai mereka untuk mengetahui apa yang mereka lakukan.
2. Membangun kepercayaan diri pada anak
Membiarkan anak-anak melakukan apa yang mereka inginkan, bahkan ketika tahu bahwa mereka mungkin gagal, akan membantu membangun kepercayaan diri mereka.
3. Membuat mereka lebih kreatif
“Yes parenting” membuat anak-anak lebih kreatif, memahami dunia dengan cara yang lebih baik, dan mencoba hal-hal baru karena mereka tahu bahwa orang tua mereka akan selalu menyetujuinya.
4. Membantu anak menerima “tidak” lebih mudah
Ketika permintaan anak-anak selalu dipenuhi, mereka menjadi dapat menerima jawaban “tidak” tanpa drama.
5. Lebih sedikit mengamuk
Anak-anak kemungkinan besar akan lebih sedikit mengamuk karena keinginan mereka dipenuhi.
Kekurangannya, pola asuh ini berusaha membangun batasan yang sehat dan mendisiplinkan anak dengan cara yang positif. Ini membantu anak mengejar mimpinya tanpa membahayakan orang lain. Tapi orang tua perlu mengetahui kapan harus mengatakan tidak pada permintaan anak.
Jadi, inilah kekurangan “yes parenting”.
1. Sulit menetapkan batasan
Ketika orang tua tidak membatasi anak-anak untuk melakukan hal-hal yang tidak dapat diterima, anak-anak sulit mengenali batasan yang ditetapkan oleh orang lain.
2. Membuat anak-anak egois
Anak akan merasa segala sesuatu tentang diri mereka sendiri dan mulai percaya bahwa dunia berputar di sekitar mereka. Ada kemungkinan mereka meremehkan perasaan dan kebutuhan orang lain.
3. Melelahkan orang tua
Memenuhi permintaan anak-anak yang tidak biasa mungkin juga melelahkan secara emosional bagi orang tua.
Bagi orang tua, tak ada satu gaya parenting yang berlaku untuk semua anak. Setiap anak berbeda dan mereka perlu pengasuhan yang tak sama. Orang tua perlu mencoba dan melihat apa yang berhasil untuk anak dan mana yang tidak.
Baca juga: Gaya Parenting Putri Diana yang Mendobrak Aturan Kerajaan
TIMES OF INDIA