TEMPO.CO, Jakarta - Mewarnai rambut sering kali tidak mendapat hasil yang memuaskan, misalnya warna yang dihasilkan tidak sesuai dengan ekspektasi. Selain itu, rambut sering kali menjadi rusak dan patah karena proses pewarnaan ini.
Indra Tanudarma, Head of Education L’Oréal Professionnel, mengatakan, hasil pewarnaan rambut yang tidak sesuai dengan keinginan disebabkan oleh kondisi rambut yang terdapat banyak kandungan metal di dalamnya. Tidak hanya itu, warna rambut yang luntur dan tidak dapat bertahan lama juga bisa diakibatkan oleh paparan sinar UV.
“Setelah proses pewarnaan rambut, biasanya rambut jadi lebih rawan menyerap metal. Ditambah lagi dengan sinar UV sehari-hari yang berinteraksi dengan kandungan metal pada rambut, tentu dapat membuat refleksi menjadi lebih warm, warna rambut malah menjadi kusam, dan luntur. Oleh karena itu, perawatan di rumah pun penting,” jelas Indra yang dikutip dalam acara peluncuran Metal DX L’Oréal Professionnel, Kamis, 16 September 2021.
Masyarakat Indonesia cenderung memiliki kandungan metal yang tinggi di dalam rambutnya. Sesuai hasil penelitian kolaborasi antara L’Oréal dengan Universitas Loannina, rata-rata rambut masyarakat Indonesia memiliki kandungan metal yang tinggi yaitu sebanyak 67 persen dari total keseluruhan.
Kandungan metal yang tinggi ini diakibatkan oleh kualitas air yang dipakai untuk membersihkan rambut sehari-hari. Air yang terlihat sangat bersih sekali pun dapat mengandung metal yang tinggi dan mempengaruhi kondisi rambut.
Penelitian yang dilakukan kedua lembaga tersebut memperkenalkan Glicoamine, yaitu zat aktif yang dapat menetralisasi kandungan metal dengan cara mengikat dan menetralkan metal yang ada dalam serat rambut. Bahan yag terdapat di rangkaian produk Metal DX L’Oréal Professionnel ini dinilai dapat menjadi alternatif untuk mencapai ekspektasi pewarnaan rambut yang sesuai.
Baca juga: French Balayage Teknik Pewarnaan Rambut yang Sesuai Kulit Wanita Indonesia
SITI HAJAR SUWARDI