TEMPO.CO, Jakarta - Menggigit kuku terlihat seperti kebiasaan yang biasa saja. Banyak orang melakukannya, dari anak-anak sampai orang dewasa. Tapi hati-hati, menggigit kuku bukan hanya kebiasaan tapi jauh lebih serius dari itu.
Neeraj Nagaich, konsultan senior gastroenterologi di India mengatakan bahwa menggigit kuku lebih merupakan masalah perilaku. Anak-anak, atau bahkan remaja, yang stres atau cemas, menggigit kuku untuk mengendalikan pikiran mereka.
“Ini harus dilihat sebagai masalah yang memprihatinkan. Jika Anda melihat anak menggigit kukunya, kemungkinan besar ia memiliki masalah. Luangkan waktu untuk anak dan coba tanyakan apa yang membuatnya stres. Jika tidak dikendalikan sedini mungkin, ini dapat berkembang menjadi gangguan obsesif-kompulsif dan akan sulit untuk dilepaskan,” kata Nagaich, dikutip dari Pink Villa, Kamis, 16 September 2021.
Dia menambahkan bahwa menggigit kuku dapat memiliki efek serius pada kesehatan seseorang. Bukan hanya merusak kuku, tapi juga bisa menyebabkan penyakit seperti erosi rongga mulut hingga masalah gastrointestinal. Pencernaan yang buruk, sering diare, bau mulut dan kesulitan mengunyah makanan, semuanya adalah akibat dari menggigit kuku.
“Seiring waktu masalah ini dapat memperburuk dan membuat seseorang jatuh sakit parah. Karena ada begitu banyak kotoran dan bakteri yang hidup atau berkembang biak di kuku kita dan kita memakannya dengan cara tertentu,” katanya.
Baca Juga:
Menggigit kuku juga dapat menurunkan harga diri seseorang. “Melihat kuku yang tergigit, yang seringkali tidak enak dilihat, di depan umum bisa merusak harga diri seseorang. Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk mengatasi kebiasaan ini sesegera mungkin, dan sebelum menjadi masalah,” kata Nagaich.
Meskipun tidak ada pengobatan permanen untuk menghentikan kebiasaan menggigit kuku, berbicara dengan orang lain akan membantu. Nagaich mengatakan melakukan latihan pernapasan seperti yoga, meditasi, atau kunjungan ke psikolog jika diperlukan, akan membantu mengurangi kebiasaan tersebut. “Tapi ingat ini harus dilakukan sebelum kebiasaan itu berlebihan,” saran Nagaich.
Baca juga: Penyebab Kutikula Kuku Mudah Terkelupas dan Cara Mencegahnya Menurut Ahli