Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kanker Ovarium Sulit Dideteksi, Waspada Jika Mengalami Gejala Ini

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi sakit perut. Shutterstock
Ilustrasi sakit perut. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kesadaran perempuan akan bahaya kanker ovarium main meningkat, sayangnya belum ada tes skrining rutin untuk mendeteksi dini penyakit ginekologi paling mematikan itu. Itulah sebabnya, penting mewaspadai setiap perubahan pada organ reproduksi.

Dilansir dari eatthis.com, kanker ovarium adalah istilah umum untuk sebagian besar kanker yang terkait dengan ovarium, baik di tuba maupun arela lain di sekitarnya. Rata-rata, wanita memiliki kemungkinan 1,3 persen terkena kanker ovarium. Menurut National Cancer Institute Amerika Serikat, terdapat 22.500 kasus per tahun.

Tidak ada penyebab yang jelas kanker ovarium, namun wanita yang membawa gen BRCA1 dan BRCA2 yang langka memiliki risiko 30 hingga 40 persen lebih tinggi terkena kanker ovarium atau payudara. Aktris Angelina Jolie, yang ibunya meninggal karena kanker payudara pada 2007, menjalani mastektomi serta pengangkatan ovarium dan saluran tuba pada 2013 setelah mengetahui bahwa ia memiliki gen BCRA1.

Faktor lain yang membuat wanita berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini antara lain menopause terlambat, endometriosis dan infertilitas, selain faktor lingkungan dan gaya hidup seperti obesitas.

Sayangnya, gejala kanker ovarium sangat samar dan seringkali tidak terdeteksi. Gejalanya awalnya bisa tampak biasa, seperti merasa cepat kenyang, kembung terus-menerus yang tidak kunjung hilang, perubahan halus pada saluran pencernaan, rasa penuh dan nyeri panggul, pendarahan tidak teratur dan aneh. Itulah yang membuat deteksi kanker sulit.

Sangat jarang tapi bisa terjadi, kanker ovarium diawali dari kista yang tak kunjung hilang bahkan membesar. Ketika kista tumbuh sangat besar mulai menekan organ lain di perut atau jika kanker ovarium telah menyebar ke organ jauh, maka gejalanya akan terasa lebih berat.

Gejala lain yang bisa muncul antara lain kehilangan selera makan, sering buang air kecil, sembelit, diare, nyeri saat berhubungan seksual, serta mual dan muntah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidak ada pencegahan atau pengujian yang jelas terhadap kanker ovarium, namun para peneliti menemukan bahwa pil KB disebut dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah terkena penyakit ini. Selain itu, ligasi tuba (mengikat tuba) atau melepaskan tuba falopi juga dikaitkan dengan pengurangan risiko terkena kanker ovarium.

"Kami tidak merekomendasikan biopsi kista ovarium," kata Ashley F. Haggerty, asisten profesor kebidanan dan ginekologi di Rumah Sakit University of Pennsylvania, Amerika Serikat. "Wanita dengan diagnosis kanker ovarium harus melakukan tes genetik karena ini adalah informasi penting bagi mereka dan keluarga, juga memberikan pilihan pengobatan tambahan untuk pasien tersebut."

Wanita memiliki risiko genetik kanker ovarium dianjurkan untuk mengangkat saluran tuba dan ovarium setelah tak lagi ingin memiliki anak, menurut Haggerty, atau pada usia 35 hingga 45 tahun tergantung pada mutasi.

"Jika tidak memiliki risiko genetik tinggi, maka tidak ada tes rutin yang dilakukan untuk skrining kanker ovarium," kata Haggerty. Kalaupun dokter menemukan kista pada pemeriksaan, dokter mungkin akan menyarankan pencitraan ginekologi yang lebih spesifik untuk menilai apakah kista terlihat normal atau lebih mengkhawatirkan.

Deteksi dini k anker ovarium bisa dilakukan dengan menelusuri riwayat keluarga dan memperhatikan gejala tetap yang muncul. “Menurut saya, jika memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara atau kanker lainnya, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter."

Baca juga: 6 Faktor yang Bikin Wanita Berisiko Tinggi Terkena Kanker Ovarium

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bahaya Pewarna Makanan bagi Kesehatan, Alergi sampai Kanker

1 hari lalu

Ilustrasi camilan manis atau permen (Pixabay.com)
Bahaya Pewarna Makanan bagi Kesehatan, Alergi sampai Kanker

Masyarakat disarankan untuk menghindari pewarna makanan untuk mencegah risiko kesehatan seperti reaksi alergi atau bahkan kanker.


Kiky Saputri Alami Keguguran, Ada Kista yang Gerogoti Asupan Makanan

1 hari lalu

Kiky Saputri dan suaminya saat mengabarkan harus kehilangan janin di perutnya. Foto: Instagram.
Kiky Saputri Alami Keguguran, Ada Kista yang Gerogoti Asupan Makanan

Kiky Saputri menjelaskan, ada kista yang menggerogoti asupan makanan ke janinnya.


Sebab Ada Orang yang Lebih Panjang Umur Dibanding yang Lain

1 hari lalu

Ilustrasi panjang umur. shutterstock.com
Sebab Ada Orang yang Lebih Panjang Umur Dibanding yang Lain

Ada orang yang diberi anugerah panjang umur. Pakar pun menyebut berbagai faktor yang mempengaruhi.


Olivia Munn Didiagnosis Kanker Payudara setelah Jalani Mammogram, pada Usia Berapa Harus Dilakukan?

5 hari lalu

Olivia Munn, aktris dan pembawa acara televisi, menceritakan bahwa dirinya didiagnosis kanker payudara. Instagram.com/@oliviamunn
Olivia Munn Didiagnosis Kanker Payudara setelah Jalani Mammogram, pada Usia Berapa Harus Dilakukan?

Olivia Munn membagikan kisahnya didiagnosis kanker payudara hanya dua bulan setelah menjalani mammogram. Saran mammogram di AS pun kini berubah.


Olivia Munn Didiagnosis Kanker Payudara, 4 Kali Operasi dan Mastektomi

5 hari lalu

Olivia Munn, aktris dan pembawa acara televisi, menceritakan bahwa dirinya didiagnosis kanker payudara. Instagram.com/@oliviamunn
Olivia Munn Didiagnosis Kanker Payudara, 4 Kali Operasi dan Mastektomi

Olivia Munn mengungkapkan kepada publik perjuangannya mengalami kanker payudara pada tahun 2023


5 Manfaat Makan Pepaya

6 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


12 Maret Diperingati Hari Glaukoma Sedunia: Kenali Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

7 hari lalu

Ilustrasi wanita bermata cokelat. Pixabay.com
12 Maret Diperingati Hari Glaukoma Sedunia: Kenali Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Peringatan tersebut bertujuan untuk mengingatkan semua orang mengenai faktor risiko glaukoma dan melakukan pemeriksaan kesehatan mata secara teratur.


Ginekolog Sebut Perkembangan Kanker Serviks Bisa Dicegah, Cek Caranya

9 hari lalu

Ilustrasi Kanker Serviks. Cancerbox.org
Ginekolog Sebut Perkembangan Kanker Serviks Bisa Dicegah, Cek Caranya

Spesialis kandungan mengatakan perkembangan kanker serviks bisa dicegah dengan menghentikan perilaku berisiko dan menjalani tindakan penanganan tepat.


Kanker Serviks Dominasi Proporsi Kasus Kanker, Mayoritas Terdeteksi pada Stadium Lanjut

9 hari lalu

Ilustrasi Kanker Serviks. Cancerbox.org
Kanker Serviks Dominasi Proporsi Kasus Kanker, Mayoritas Terdeteksi pada Stadium Lanjut

Kanker serviks mendominasi proporsi kasus kanker yang sering dijumpai sekitar 62 persen.


Inilah Tanda-tanda Awal Serangan Jantung

12 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Inilah Tanda-tanda Awal Serangan Jantung

Serangan jantung memiliki tanda-tanda awal. Apa saja?