TEMPO.CO, Jakarta - Banyak istilah perawatan kulit namun tidak semua dapat memahaminya dengan baik. Seperti kandungan niacinamide dan retinol, serta perawatan populer seperti chemical peeling, termasuk dalam kategori bahan dan praktik yang baik untuk kulit kita. Begitu juga dengan mikrodermabrasi, prosedur yang dapat Anda peroleh dari dokter kulit atau ahli kecantikan.
"Microdermabrasi adalah perawatan abrasif yang menghilangkan lapisan terluar kulit untuk membantu mempromosikan sel-sel baru melalui pengelupasan kulit," kata dokter kulit Azza Halim, kepada POPSUGAR. "Ini tidak memerlukan anestesi topikal, dan ini adalah prosedur cepat dengan waktu henti yang minimal."
Baca juga:
Mikrodermabrasi biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan dilakukan dengan menggunakan mesin khusus yang digunakan untuk mengelupas kulit. Anda dapat menjalani prosedur ini di mana saja dari sebulan sekali hingga setiap minggu sekali.
Dokter kulit Amy Wechsler mikrodermabrasi membuang semua sel mati di bagian atas epidermis, yang disebut stratum korneum, dengan lembut. "Dalam menghilangkan sel-sel itu sekaligus, itu merangsang sel-sel di bawahnya untuk memperbarui semua pada saat yang sama. Tidak ada bahan kimia yang terlibat, ini adalah perawatan mekanis," ujar Wechsler.
Jika Anda mencari perawatan yang akan membersihkan pori-pori secara mendalam dan/atau mengatasi garis-garis halus, stretch mark, tekstur kulit tidak merata, dan hiperpigmentasi, Anda harus berkonsultasi dengan dokter kulit atau ahli kecantikan tentang mikrodermabrasi.
"Kulit Anda akan terlihat lebih halus dan rata," kata Dr. Wechsler. "Akan ada lebih banyak cahaya atau kecerahan pada kulit. Semua sel-sel mati di atas dapat membuat kulit Anda tampak agak kusam atau abu-abu. Setelah mikrodermabrasi, Anda akan memiliki warna kulit yang rata tanpa sel kulit mati dan keabu-abuan.
Menurut dr Halim, mikrodermabrasi dapat menyebabkan efek samping seperti iritasi, kapiler pecah, kemerahan, dan bengkak. Namun semua efek ini dapat diatasi dan tidak akan menimbulkan efek jangka panjang atau cedera. Meskipun umumnya merupakan prosedur yang aman bagi banyak orang, ini tidak untuk semua orang, khususnya orang-orang dengan kulit rawan jerawat.
"Saya menemukan bahwa jika Anda memiliki jerawat aktif, mikrodermabrasi dapat merangsangnya dan membuatnya sedikit lebih buruk," kata Dr. Wechsler. "Ada beberapa dokter yang benar-benar tidak setuju dengan saya dan sengaja melakukan mikrodermabrasi pada pasien jerawat mereka. Saya telah melihat pasien itu setelahnya dan mereka menjadi lebih buruk."
Jika Anda akan melakukan mikrodermabrasi, Dr. Wechsler menyarankan agar Anda menghindari mencari perawatan lain dalam minggu yang sama sehingga Anda tidak mengiritasi kulit Anda. "Sebelum perawatan, saya tidak ingin orang hanya melakukan peeling, microneedling, atau laser. Kulit harus tidak disentuh oleh prosedur lain setidaknya selama seminggu, jika tidak dua," katanya.
Jika Anda membandingkan mikrodermabrasi dengan pengelupasan kimia atau chemical peeling, perbedaan utamanya adalah bahwa yang pertama tidak melibatkan bahan kimia.
"Saya pikir mikrodermabrasi adalah yang terbaik karena tidak ada bahan kimia dan tidak ada kerusakan pada epidermis," kata Dr Wechsler. "Saya suka chemical peelinga, tetapi chemical peeling utama yang kami gunakan di sini berbasis asam salisilat. Itu bagus jika Anda sangat berjerawat atau memiliki jerawat aktif karena menenangkannya."
Setiap kali Anda menjalani prosedur pengelupasan kulit, Anda harus menindaklanjuti dengan pelembap dan tabir surya. "Setelah mikrodermabrasi, kulit benar-benar menyerap dan menerima pelembap atau serum jauh lebih baik daripada jika Anda tidak mendapatkannya," kata Dr. Wechsler. "Jadi kulit Anda bisa lebih lembap, dan itu bertahan selama beberapa minggu. Karena wajah Anda menerima kelembapan dengan sangat baik, itu akan terasa lebih halus."
Baca juga: Remajakan Kulit dengan Teknologi Mikrodermabrasi Athena