Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Merasa Kesepian saat Berinteraksi dengan Orang Lain, Ini 3 Tips Mengatasinya

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi wanita. Freepik.com/Teksomolika
Ilustrasi wanita. Freepik.com/Teksomolika
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kesepian meningkat selama pandemi satu setengah tahun terakhir. Dan bahkan ketika kita berinteraksi sehari-hari dengan tetangga atau dan teman, Anda masih bisa merasa terisolasi.

Psikiater Samantha Boardman menjelaskan apa yang dapat kita lakukan lebih baik untuk memerangi epidemi kesepian saat ini. "Kita semua tahu bahwa penting untuk cukup tidur dan berolahraga atau makan—tetapi mungkin kontributor yang paling dapat diandalkan untuk kesejahteraan kita adalah hubungan sosial kita," ujarnya dalam episode terbaru dari podcast mindbodygreen. Dia menambahkan tidak semua interaksi sosial diciptakan sama.

Ketika sampai pada interaksi sosial yang memelihara kebutuhan kita akan koneksi, dua faktor yang paling berharga adalah percakapan yang bermakna, dan pengalaman "cinta yang dirasakan," menurut Boardman. Cinta yang dirasakan adalah tentang perasaan dipahami dan diperhatikan oleh seseorang. Dia juga berbagi tips menanamkan interaksi Anda dengan dua faktor penting itu.

3 cara mengatasi kesepian

1. Lakukan percakapan yang bermakna dengan orang yang Anda sayangi (dan yang peduli dengan Anda)

"Memiliki interaksi positif yang sering dengan orang lain yang Anda rasa peduli dengan Anda dalam beberapa hal sangat penting," kata Boardman, dan percakapan yang bermakna adalah salah satu cara untuk melakukannya. Dia mencatat bahwa percakapan yang bermakna datang untuk benar-benar memperhatikan, menyingkir dari telepon, dan menggali lebih dalam dari biasanya. "Biasanya percakapan yang baik melibatkan lebih banyak mendengarkan daripada berbicara," tambahnya.

2. Mengukir waktu—bahkan hanya lima menit

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hanya lima menit koneksi asli akan melakukan lebih dari berjam-jam interaksi tanpa koneksi. Boardman menyarankan untuk mengukir setidaknya lima menit dari hari Anda hanya untuk hadir dan mengobrol—terutama dengan orang-orang terkasih—di luar hal-hal logistik seperti siapa yang menjemput anak-anak, atau jika mesin pencuci piring perlu diperbaiki. Ini terkait dengan percakapan yang bermakna dan menggali lebih dalam dengan orang yang Anda cintai.

3. Berhati-hatilah

Boardman mengatakan bahkan interaksi biasa bisa lebih bermakna jika kita memberi sedikit lebih banyak perhatian dan disengaja tentang mereka. Saat Anda mengambil kopi berikutnya, tanyakan kepada barista Anda bagaimana kabar mereka—dan sungguh-sungguh, misalnya. Anda juga dapat menghubungi teman yang sudah lama tidak berbicara dengan Anda dan meluangkan waktu untuk mengobrol.

Tidak ada yang kebal terhadap kesepian—tetapi ada cara untuk melawannya saat perasaan itu menyerang. Setiap interaksi adalah kesempatan untuk mengatasi keterasingan, dan ketika kita fokus pada intensionalitas, percakapan yang bermakna, dan koneksi, kita menemukan bahwa kita jauh lebih tidak sendirian daripada yang mungkin kita rasakan.

Baca juga: Kesepian Intens Menyerang di Usia 20-an, 50-an, dan Akhir 80-an

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

6 hari lalu

Ilustrasi lansia. Mirror.co.uk
Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

Banyak warga senior yang merasa kesepian setelah masa pensiun sehingga mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Apa yang perlu dilakukan?


Kenali Pemicu Kesepian dan Atasi sebelum Merusak Kesehatan Mental

23 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Kenali Pemicu Kesepian dan Atasi sebelum Merusak Kesehatan Mental

Kesepian paling banyak dialami usia 45-54 tahun dan 6 persen responden mengaku mengalami kesepian parah. Ada apa di baliknya dan cara mengatasi?


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

32 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Kenali 6 Tanda Trust Issue, Susah Jika Sudah Tak Lagi Percaya

45 hari lalu

Trust issue merupakan istilah yang merujuk pada ketidakpercayaan yang disebabkan karena trauma masa lalu. Ini penjelasannya. Foto: Canva
Kenali 6 Tanda Trust Issue, Susah Jika Sudah Tak Lagi Percaya

Trust issue merupakan kondisi di mana seseorang tidak mudah percaya dengan orang lain. Apa tanda-tandanya?


Merasa Sering Sial dan Kurang Beruntung, Ayo Bangkit dengan 4 Langkah Berikut

54 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi atau teh hangat. Freepik.com/Tirachardz
Merasa Sering Sial dan Kurang Beruntung, Ayo Bangkit dengan 4 Langkah Berikut

Daripada terus menyalahkan diri atau kesialan saat sedang tidak beruntung, lebih baik lakukan ini agar bisa bangkit dan melupakan hari yang buruk.


ChatGPT Kini Dilengkapi Fitur Memori Digital untuk Mengingat Riwayat Percakapan

15 Februari 2024

Chatgpt. Shutterstock
ChatGPT Kini Dilengkapi Fitur Memori Digital untuk Mengingat Riwayat Percakapan

ChatGPT dapat mengingat detail informasi penting dari pengguna seperti hal-hal yang sebelumnya ditanyakan dan menerapkan ingatan itu pada percakapan berikutnya.


Tips Lebih Aman Lakukan Percakapan Pesan lewat WhatsApp

4 Februari 2024

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Tips Lebih Aman Lakukan Percakapan Pesan lewat WhatsApp

Berikut beberapa langkah tambahan yang dapat diambil untuk meningkatkan keamanan percakapan pengguna WhatsApp.


Berhenti Berbohong soal Kematian pada Anak, Fakta Lebih Penting

26 Januari 2024

Ilustrasi anak sedih/murung. Shutterstock.com
Berhenti Berbohong soal Kematian pada Anak, Fakta Lebih Penting

Orang tua selalu berusaha melindungi anak dari apapun, termasuk perasaan sedih dan kehilangan karena kematian sehingga merasa perlu berbohong.


Psikolog Sebut Secondhand Embarrassment Bisa Bikin Stres, Apa Itu?

23 Januari 2024

Ilustrasi pria pemalu. shutterstock.com
Psikolog Sebut Secondhand Embarrassment Bisa Bikin Stres, Apa Itu?

Secondhand embarrassment atau perasaan malu tak langsung untuk orang lain dirasakan karena manusia adalah makhluk sosial, bisa bikin stres.


Dewas KPK Perlu Konfirmasi Ulang Bukti Percakapan Alexander Marwata dengan Kasdi Subagyono soal Pengadaan Pupuk

20 Januari 2024

Anggota Dewas KPK Syamsuddin Haris usai melaksanakan sidang etik 93 Pegawai KPK dengan dugaan pungli di Rutan KPK, di Gedung C1 KPK, Jumat, 19 Januari 2024. TEMPO/Bagus Pribadi
Dewas KPK Perlu Konfirmasi Ulang Bukti Percakapan Alexander Marwata dengan Kasdi Subagyono soal Pengadaan Pupuk

"Jadi kami masih mengonfirmasi ulang, mengklarifikasi pada sejumlah pihak," kata Anggota Dewas KPK Syamsuddin Haris