TEMPO.CO, Jakarta - Kesepian meningkat selama pandemi satu setengah tahun terakhir. Dan bahkan ketika kita berinteraksi sehari-hari dengan tetangga atau dan teman, Anda masih bisa merasa terisolasi.
Psikiater Samantha Boardman menjelaskan apa yang dapat kita lakukan lebih baik untuk memerangi epidemi kesepian saat ini. "Kita semua tahu bahwa penting untuk cukup tidur dan berolahraga atau makan—tetapi mungkin kontributor yang paling dapat diandalkan untuk kesejahteraan kita adalah hubungan sosial kita," ujarnya dalam episode terbaru dari podcast mindbodygreen. Dia menambahkan tidak semua interaksi sosial diciptakan sama.
Ketika sampai pada interaksi sosial yang memelihara kebutuhan kita akan koneksi, dua faktor yang paling berharga adalah percakapan yang bermakna, dan pengalaman "cinta yang dirasakan," menurut Boardman. Cinta yang dirasakan adalah tentang perasaan dipahami dan diperhatikan oleh seseorang. Dia juga berbagi tips menanamkan interaksi Anda dengan dua faktor penting itu.
3 cara mengatasi kesepian
1. Lakukan percakapan yang bermakna dengan orang yang Anda sayangi (dan yang peduli dengan Anda)
"Memiliki interaksi positif yang sering dengan orang lain yang Anda rasa peduli dengan Anda dalam beberapa hal sangat penting," kata Boardman, dan percakapan yang bermakna adalah salah satu cara untuk melakukannya. Dia mencatat bahwa percakapan yang bermakna datang untuk benar-benar memperhatikan, menyingkir dari telepon, dan menggali lebih dalam dari biasanya. "Biasanya percakapan yang baik melibatkan lebih banyak mendengarkan daripada berbicara," tambahnya.
2. Mengukir waktu—bahkan hanya lima menit
Hanya lima menit koneksi asli akan melakukan lebih dari berjam-jam interaksi tanpa koneksi. Boardman menyarankan untuk mengukir setidaknya lima menit dari hari Anda hanya untuk hadir dan mengobrol—terutama dengan orang-orang terkasih—di luar hal-hal logistik seperti siapa yang menjemput anak-anak, atau jika mesin pencuci piring perlu diperbaiki. Ini terkait dengan percakapan yang bermakna dan menggali lebih dalam dengan orang yang Anda cintai.
3. Berhati-hatilah
Boardman mengatakan bahkan interaksi biasa bisa lebih bermakna jika kita memberi sedikit lebih banyak perhatian dan disengaja tentang mereka. Saat Anda mengambil kopi berikutnya, tanyakan kepada barista Anda bagaimana kabar mereka—dan sungguh-sungguh, misalnya. Anda juga dapat menghubungi teman yang sudah lama tidak berbicara dengan Anda dan meluangkan waktu untuk mengobrol.
Tidak ada yang kebal terhadap kesepian—tetapi ada cara untuk melawannya saat perasaan itu menyerang. Setiap interaksi adalah kesempatan untuk mengatasi keterasingan, dan ketika kita fokus pada intensionalitas, percakapan yang bermakna, dan koneksi, kita menemukan bahwa kita jauh lebih tidak sendirian daripada yang mungkin kita rasakan.
Baca juga: Kesepian Intens Menyerang di Usia 20-an, 50-an, dan Akhir 80-an