Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Usia Ini Paling Rentan Mengalami Obesitas dalam 10 Tahun Mendatang

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi berat badan. Shutterstock
Ilustrasi berat badan. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 membuat gaya hidup berubah. Banyak orang yang kini lebih memperhatikan kesehatan dengan mengonsumsi makanan menyehatkan dan olahraga, tapi jadwal makan yang tidak teratur, jam kerja yang panjang, stres, dan gaya hidup tidak aktif selama di rumah membuat risiko kenaikan berat badan meningkat, bahkan obesitas.

Obesitas merupakan pemicu penyakit kronis seperti diabetes dan kardiovaskular. Studi baru yang dikutip Times of India, Selasa, 7 September 2021, menunjukkan bahwa orang dewasa muda memiliki risiko paling besar mengalami kenaikan berat badan dibandingkan kelompok umur lainnya dalam beberapa tahun mendatang.

Studi yang dilakukan tim dari University College London, University of Cambridge, dan Berlin Institute of Health and Charite Universitatsmedizin Berlin, yang diterbitkan The Lancet Diabetes and Endocrinology menemukan bahwa kelompok dewasa muda merupakan faktor risiko penting untuk penambahan berat badan daripada jenis kelamin, etnis atau karakteristik wilayah sosial ekonomi. Risiko kenaikan berat badan paling tinggi pada kelompok usia dewasa dan terus menurun seiring bertambahnya usia.

Para peneliti melihat catatan kesehatan perawatan primer anonim lebih dari 2 juta orang dewasa di Inggris antara tahun 1998 dan 2016 untuk menyelidiki risiko kenaikan berat badan pada usia yang berbeda di antara kelompok yang berbeda.

Hasilnya, ditemukan bahwa orang berusia 18 hingga 24 tahun empat kali lebih mungkin mengalami kelebihan berat badan dan mengalami obesitas selama 10 tahun ke depan dibandingkan dengan orang berusia 65 hingga 74 tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para peneliti menduga bahwa orang dewasa muda mengalami perubahan besar dalam hidup. Mereka mungkin mulai bekerja, melanjutkan pendidikan ke universitas atau meninggalkan rumah untuk pertama kalinya, kebiasaan yang mereka bentuk saat ini mungkin melekat pada mereka sampai dewasa.

Studi ini juga menemukan bahwa di antara orang dengan obesitas, ditemukan bahwa mereka yang berusia antara 35 dan 54 adalah yang paling sulit menurunkan berat badan dibandingkan dengan orang dewasa lainnya.

Baca juga: Orang Obesitas Tak Perlu Langsung Diet Ekstrem, Ini 3 Kiat Turunkan Berat Badan

 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

22 jam lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

4 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

5 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

5 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

5 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

8 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

12 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.


Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

13 hari lalu

Fatin Shidqia. Dok. Istimewa
Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.


Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

14 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.


Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

15 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.