Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

8 Tips Mempersiapkan Anak Kembali Belajar Tatap Muka ke Sekolah

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi anak-anak sekolah mengenakan masker saat belajar. REUTERS/Sivaram V
Ilustrasi anak-anak sekolah mengenakan masker saat belajar. REUTERS/Sivaram V
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa sekolah mulai menerapkan pembelajaran tatap muka terbatasa di masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM level 3. Sebagai orang tua tentu memiliki kekhawatiran mempersiapkan anak-anak kembali ke sekolah. Tentu saja, penting menjaga keselamatan anak-anak, keluarga, dan satu sama lain.

Pakar parenting Caroline Maguire mengatakan orang tua adalah panutan terbesar bagi anak. "Kita perlu memperhatikan emosi kita sendiri agar dapat hadir untuk anak-anak kita. Tidak apa-apa untuk mengungkapkan kecemasan dan kekhawatiran, tetapi kita harus berusaha untuk tetap tenang," ujarnya. Maguire juga membagikan beberapa tips untuk mempersiapkan anak kembali ke sekolah, seperti dilansir dari laman Mind Body Green berikut ini.

1. Buat rencana

Setelah Anda mengetahui rincian peraturan sekolah—dan ketika mereka berubah—bagikan dengan anak Anda. Apakah akan ada aturan memakai masker? Apa harapan terkait jarak sosial? Buat bersama rencana sebelum dan sesudah sekolah dengan anak Anda yang membahas prosedur ini. Ini akan membantu mengurangi kecemasan mereka, terutama ketika pedoman bergeser dan berubah seiring berjalannya tahun ajaran, dan membantu manajemen waktu. Perhitungkan waktu tambahan, buat garis waktu.

2. Mempersiapkan, mempratinjau, dan memecahkan masalah

Mempratinjau seperti apa sekolah itu dapat membantu anak Anda memproses kekhawatiran dan memecahkan masalah yang berpotensi menjadi rintangan. Tanyakan apa yang mereka harapkan dan apa yang mereka khawatirkan.

Bantu mereka membangun pemikiran masa depan dengan memvisualisasikan pagi, kelas, dan rutinitas. Bermain peran dan memerankannya. Jika Anda tidak dapat mengunjungi sekolah, maka tunjukkan gambar secara online, tunjukkan bagian luar sekolah, dan minta teman dan saudara untuk mengisi beberapa informasi untuk anak Anda.

3. Jadwalkan kesenangan, gairah, dan minat

Meskipun awal sekolah mungkin terasa suram, kebutuhan kita untuk menantikan kesenangan bahkan lebih penting. Anak-anak mungkin mengenakan masker di siang hari, tetapi di luar sekolah dapat menjadi waktu untuk mengeksplorasi hal-hal yang membuat semua ini berharga. Cobalah untuk membantu anak Anda merencanakan dan bersenang-senang dan istirahat sehingga mereka memiliki sesuatu untuk diharapkan yang memenuhi minat dan hasrat mereka.

4. Bersiaplah untuk kecemasan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat pandemi ini terus berlanjut, anak Anda mungkin mengalami kecemasan. Memproyeksikan rasa percaya diri dan pengertian sambil tidak meminimalkan kekhawatiran mereka. Kekhawatiran mereka nyata, dan kita sebagai orang tua perlu bertanya dan mendengarkan dengan seksama. Empati berjalan jauh. Mulailah transisi dengan langkah-langkah kecil. Berkendara melewati sekolah, berbelanja bersama untuk perlengkapan dan pakaian sekolah baru, dan rencanakan makan siang. Anak-anak dengan kecemasan sering kekurangan keterampilan memecahkan masalah dan meragukan diri mereka sendiri. Untuk masalah yang lebih besar, lihat apakah bersama-sama Anda dapat memecahkan masalah.

5. Memfasilitasi berhubungan kembali dengan teman-teman

Bersihkan keterampilan sosial sebelum sekolah kembali, dan atur beberapa teman bermain dengan jarak sosial sekarang—terutama mereka yang akan berada di kelas anak Anda. Bertemu sebelum sekolah dimulai dapat membantu anak Anda meredakan kecemasan. Mengetahui seseorang yang akan berada di kelas mereka akan membuat transisi sedikit lebih mudah.

6. Menavigasi teman bermain

Setahun tanpa teman bermain membuat interaksi sosial menjadi lebih menantang bagi semua anak, terutama mereka yang memiliki tantangan sosial. Teman bermain adalah cara bagi anak-anak untuk berlatih dan terlibat kembali, tetapi banyak anak yang berjuang sekarang karena kurangnya koneksi, kematangan yang tertinggal, dan model sosial yang lebih sedikit. Saat memilih teman bermain, cari teman yang temperamennya mirip dengan anak Anda. Ini akan memberikan kesempatan untuk bermain lebih baik dan membantu anak Anda mempraktikkan perilaku sosial yang sedang mereka kerjakan.

7. Deteksi kesenjangan anak Anda

Lingkungan, keadaan, teman sebaya, dan panutan kita membentuk cara kita belajar. Setelah berbulan-bulan sekolah di rumah dan menjaga jarak sosial, anak-anak mungkin telah mengembangkan kesenjangan dalam keterampilan sosial mereka. Teman sebaya, permainan interaktif, dan sifat timbal balik dari kebersamaan dengan orang lain adalah cara anak-anak mempelajari keterampilan sosial, emosional, dan kehidupan yang baru. Cari tahu di mana anak Anda membutuhkan dukungan dengan bekerja sama dengan guru mereka.

Baca juga: 3 Tanda Mengenali Kecemasan pada Anak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Menerapkan Gentle Parenting yang Mudah untuk Orang Tua

18 jam lalu

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Cara Menerapkan Gentle Parenting yang Mudah untuk Orang Tua

Gentle parenting merupakan pola asuh yang mengedepankan kelembutan dan empati saat berkomunikasi dengan anak. Dengan pola asuh ini, anak terbukti akan jauh lebih stabil dari segi emosi dan kedewasaan. Berikut selengkapnya


Kronologi Bayi di Malaysia Terkena Kanker Ovarium, Ini Penjelasannya

18 jam lalu

Ilustrasi kanker ovarium. Istimewa
Kronologi Bayi di Malaysia Terkena Kanker Ovarium, Ini Penjelasannya

Penyebab kanker ovarium pada bayi masih menjadi pertanyaan besar.


IKN Nusantara Bangun Sekolah Internasional dan Model Pengembangan Pendidikan, Ini Faktanya

21 jam lalu

(Berjilbab) Potret Iriana Jokowi di peresmian Istana Negara di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur pada Jumat, 11 Oktober 2024. Foto: Instagram/@jokowi
IKN Nusantara Bangun Sekolah Internasional dan Model Pengembangan Pendidikan, Ini Faktanya

IKN Nusantara tengah membangun sekolah internasional dan delapan sekolah model sebagai bagian dari peta jalan pendidikan.


Uni Eropa Kecam Serangan Israel terhadap Rumah Sakit Penampung Warga Palestina di Gaza

1 hari lalu

Orang-orang berusaha memadamkan api di lokasi serangan Israel terhadap tenda-tenda pengungsi Palestina, di tengah konflik Israel-Hamas, di Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah, 14 Oktober 2024. Setidaknya tiga orang tewas, dan 40 lainnya terluka setelah serangan udara Israel menghantam beberapa tenda warga Palestina di dalam Rumah Sakit Al-Aqsa. REUTERS/Ramadan Abed
Uni Eropa Kecam Serangan Israel terhadap Rumah Sakit Penampung Warga Palestina di Gaza

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengutuk serangan Israel terhadap sebuah rumah sakit dan sebuah sekolah di Gaza


Ini Penyebab Kekerasan Seksual terhadap Anak Marak Terjadi di Panti Sosial dan Lembaga Pendidikan Berasrama

1 hari lalu

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Ai Maryati Solihah (tengah) bersama sejumlah Komisioner KPAI dan perwakilan LBH saat audiensi dengan Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 7 Agustus 2024. Audiensi tersebut mengenai kasus  kematian Afif Maulana, remaja yang tewas diduga karena dianiaya oknum kepolisian. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ini Penyebab Kekerasan Seksual terhadap Anak Marak Terjadi di Panti Sosial dan Lembaga Pendidikan Berasrama

Ai juga menyinggung ada relasi kuasa yang berperan dalam setiap kejadian kekerasan seksual terhadap anak.


Ragam Tanda Anda dan Pasangan Tak Ubahnya Sahabat tanpa Rasa Cinta

2 hari lalu

Ilustrasi pasangan. loversguide.net
Ragam Tanda Anda dan Pasangan Tak Ubahnya Sahabat tanpa Rasa Cinta

Hidup serumah tapi hubungan seperti teman. Berikut tanda-tanda hubungan Anda dan pasangan lebih sebagai sahabat tanpa rasa cinta.


Kementerian Pendidikan Ukraina Dukung RUU Larang Penggunaan Bahasa Rusia di Sekolah Negeri

3 hari lalu

Alisa Ustinova dari Kharkiv, berjalan selama pengenalan sekolah oleh seorang guru selama pertemuan sekolah di Sekolah Tadeusz Gajcy No. 58 di Warsawa, Polandia, 1 September 2022. REUTERS/Kacper Pempel
Kementerian Pendidikan Ukraina Dukung RUU Larang Penggunaan Bahasa Rusia di Sekolah Negeri

Sebagian besar warga negara Ukraina bisa berbahasa Rusia atau mengerti bahasa Ukraina dan bahasa Rusia.


Jokowi Berkunjung ke Solo, Nostalgia di Sekolahnya dari SD hingga SMA

3 hari lalu

Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana turun dari Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 jenis Boeing 737-800 usai mendarat di Bandara Nusantara, Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Jumat, IKN, Jumat, 11 Oktober 2024. Untuk pertama kalinya Presiden Jokowi dengan pesawat Kepresidenan Indonesia-1 jenis Boeing 737-800 mendarat di Bandara Nusantara, IKN. Foto: Sekretariat Presiden
Jokowi Berkunjung ke Solo, Nostalgia di Sekolahnya dari SD hingga SMA

Presiden Jokowi akhir pekan ini pulang ke Kota Solo. Ia mengunjungi sekolah-sekolah yang menjadi almamaternya.


Kasus Anak Nikita Mirzani, Polisi Tunggu Hasil Visum untuk Tetapkan Tersangka

4 hari lalu

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi saat ditemui di kantornya, Senin, 3 Oktober 2022. Tempo/M. Faiz Zaki
Kasus Anak Nikita Mirzani, Polisi Tunggu Hasil Visum untuk Tetapkan Tersangka

Visum tambahan terhadap LM adalah permintaan dari penyidik untuk mendapatkan barang bukti mengungkap kasus asusila yang dilaporkan Nikita Mirzani.


Polisi Masih Buru Yandi Supriyadi Tersangka Pencabulan Anak-anak Panti Asuhan Darussalam An-nur

4 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi (kanan) bersama Kapolres Metro Tangeang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho (kiri) menunjukan foto tersangka yang masuk dalam DPO saat menggelar keterangan pers terkait penetapan tersangka kasus dugaan pelecehan seksual (rudapaksa) terhadap puluhan anak Panti Asuhan Darussalam An Nur di Mapolres Metro Tangerang Kota, Tangerang, Banten, Selasa, 8 Oktober 2024. Dalam kasus tersebut polisi menetapkan 3 tersangka yakni Sudirman selaku ketua yayasan, Yusuf Bachtiar selaku pengasuh dan 1 tersangka yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Yandi Supriyadi. ANTARA/Muhammad Iqbal
Polisi Masih Buru Yandi Supriyadi Tersangka Pencabulan Anak-anak Panti Asuhan Darussalam An-nur

Polisi masih memburu pengurus yayasan panti asuhan Darussalam An'nur Yandi Supriyadi, 29 tahun.