TEMPO.CO, Jakarta - Kehamilan adalah perjalanan yang menyenangkan bagi setiap perempun, meski menghadapi beragam tantangan. Misalnya Akibat perubahan hormonal, seorang wanita mengalami beberapa perubahan fisik selama sembilan bulan perjalanannya. Sementara kebanyakan perubahan kembali normal setelah melahirkan, ada juga yang bertahan untuk waktu yang lama termasuk masalah kulit.
Perubahan fisik, hormonal dan imunologis yang terjadi selama fase ini juga mengubah kulit ibu hamil. Sama seperti kesehatan fisik dan mental Anda, setiap perubahan pada kulit tidak boleh dianggap enteng. Melansir laman Times of India, berikut adalah lima perubahan yang harus Anda perhatikan selama kehamilan dan hubungi dokter kulit Anda.
1. Tahi lalat
Ukuran, bentuk, dan warna, wanita mengalami segala macam perubahan pada tahi lalat mereka selama kehamilan. Sesuai data, sekitar 10 persen wanita melaporkan perubahan tahi lalat yang ada selama fase ini. Sebagian besar perubahan ini bersifat sementara karena peregangan kulit, terutama di area seperti payudara dan perut. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang tahi lalat seperti itu. Namun, beberapa perubahan bisa menjadi tanda potensi kanker kulit dan pemeriksaan rutin dapat membantu mengekangnya pada tahap awal. Jadi, carilah tahi lalat yang tidak simetris, memiliki batas, kebanyakan berwarna atau hitam dan memiliki diameter lebih dari 6mm.
2. Garis linea nigra
Baca Juga:
Banyak wanita hamil juga mengembangkan coklat vertikal di perut mereka. Disebut sebagai linea nigra, garis hitam ini terbentuk karena perubahan hormonal. Garis serupa juga terlihat di pinggul dan paha. Ini adalah bagian alami dari kehamilan dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Garis-garis ini memudar setelah melahirkan. Beberapa wanita juga mengalami eksim dan penggelapan kulit. Jika kondisinya menjadi ekstrem dan tidak terkendali, konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan beberapa pelembab atau salep.
3. Tag kulit
Sama seperti tahi lalat, pertumbuhan kutil kecil, longgar, dan tidak berbahaya juga umum terjadi selama fase kehamilan. Tag ini kebanyakan muncul di bawah lengan dan payudara. Mereka sebagian besar muncul selama trimester kedua dan ketiga karena peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron. Sayangnya, tidak ada yang dapat Anda lakukan untuk mencegahnya. Tetapi Anda dapat dengan mudah menghilangkannya setelah kehamilan setelah berkonsultasi dengan dokter Anda.
4. Stretch mark
Stretch mark atau distensae adalah perubahan umum yang terjadi selama kehamilan. Untuk memberi ruang bagi bayi yang sedang tumbuh, rahim mengembang dan dengan itu, otot-otot perut juga meregang. Peregangan kulit juga umum terjadi di area seperti payudara, bokong, dan pinggul. Setelah melahirkan, kemerahan kembali normal, tetapi bekasnya tetap selamanya. Jika Anda khawatir dengan bekasnya, oleskan salep sebagai retinoid untuk mempercepat proses penyembuhan.
5. Jerawat
Dari komedo hitam hingga komedo putih, hormon kehamilan juga dapat menyebabkan jerawat parah. Jerawat ini sangat berbeda dari yang pecah selama masa remaja. Wabah jerawat ini bisa sangat sulit untuk ditangani dan bisa bertahan selama masa kehamilan. Yang terbaik adalah tidak melakukan perawatan jerawat apa pun sendiri. Bicaralah dengan dokter kulit atau dokter Anda untuk perawatan yang tepat.
Baca juga: Kareena Kapoor Pakai Bahan-bahan Dapur untuk Atasi Masalah Kulit selama Hamil