Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

8 Kebiasaan Buruk yang Bisa Merusak Kesehatan Otak, Mudah Pikun saat Tua

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi demensia. REUTERS
Ilustrasi demensia. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Semua orang ingin bisa berpikir jernih dan memiliki ingatan yang tajam seiring dengan bertambahnya usia. Tapi kebiasaan yang buruk bisa mengacaukan kesehatan otak dan akhirnya mudah pikun saat tua.

RahulJandial, ahli bedah saraf yang berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat, berbagi kebiasaan berbahaya yang bisa menurunkan kesehatan otak.

1. Duduk seharian 

Duduk sepanjang hari merusak kesehatan secara keseluruhan, tidak terkecuali otak. "Duduk adalah tidak aktif, dan tidak aktif buruk bagi otak," kata Jandial, seperti dilansir dari Livestrong.

Menurut dia, gerakan menjaga arteri otak tetap terbuka sehingga neuron halus tetap dialiri dengan darah. Dengan kata lain, aktivitas fisik meningkatkan aliran darah yang mengangkut oksigen dan nutrisi penting ke otak. Ditambah lagi, itu meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres. 

2. Antisosial

"Kesepian terkait dengan depresi," kata Jandial. Dan itu juga bisa berperan dalam penurunan kognitif. Sebuah studi Oktober 2020 di The Journals of Gerontology: Series B menemukan bahwa orang yang kurang aktif secara sosial menunjukkan hilangnya integritas materi abu-abu yang lebih besar di wilayah otak tertentu yang dikaitkan dengan demensia.

3. Mendengar musik terlalu keras

Paparan yang terlalu lama terhadap suara keras dapat mengubah cara otak memproses ucapan, menurut sebuah penelitian kecil pada hewan di Ear and Hearing edisi November/Desember 2014. Para peneliti mencatat bahwa gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan dapat mempengaruhi pengenalan otak terhadap suara bicara. Meski penelitian dilakukan terhadap hewan, ini juga mungkin  mempengaruhi manusia karena gangguan pendengaran dikaitkan dengan demensia, kata Jandial.

Jika ingin mendengarkan musik keras, turunkan  volume suara hingga 70 dBA yang umumnya dianggap aman, menurut National Institute on Deafness and Other Communication Disorders.

4. Kurang tidur

Sebuah studi September 2018 di Sleep menyimpulkan bahwa kinerja kognitif – termasuk memori, penalaran, pemecahan masalah dan keterampilan komunikasi – terganggu pada orang yang biasanya tidur kurang dari tujuh atau lebih dari delapan jam per malam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Merokok

Dari kanker hingga penyakit jantung, merokok merusak hampir semua organ tubuh termasuk otak. "Merokok merusak lapisan pembuluh darah dan dapat menyebabkan penyempitan, yang dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak," kata Jandial.

Sekali lagi, semakin sedikit darah beroksigen yang membasahi otak, semakin sedikit nutrisi penting yang diterimanya. 

6. Terlalu banyak gula

Penelitian pada hewan menunjukkan hubungan antara konsumsi gula dan penuaan sel dan gangguan memori, menurut Harvard Medical School. Dan pada manusia, gula darah tinggi dapat mempengaruhi konektivitas fungsional otak, mengecilkan otak atau menyebabkan pembuluh darah kecil yang menghambat aliran darah di otak sehingga menyebabkan kesulitan kognitif, menurut Harvard Medical School.

7. Terlalu banyak garam

Natrium atau garam yang berlebihan dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi. Efek dari hipertensi kronis adalah berkurangnya aliran darah ke otak, membuat otak lebih rentan terhadap atrofi dan gangguan kognitif, menurut sebuah studi Neurologi Juni 2014.

Konsumsi garam untuk orang berusia 14 tahun ke atas sebanyak 1.500 miligram sehari, menurut Harvard T.H. Chan School of Public Health.

 8. Alkohol

Selain efek sementara seperti penglihatan kabur, bicara cadel, dan waktu reaksi yang lambat, minum alkohol dalam jumlah banyak dapat meningkatkan risiko mengalami gangguan otak yang lebih serius dan permanen, menurut National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism (NIAAA). Ini karena alkohol dalam jangka panjang dapat mengecilkan otak dan menyebabkan kekurangan materi putih otak, serat yang mengangkut informasi antara materi abu-abu, menurut NIAAA.

Baca juga: 4 Kebiasaan Pagi yang Bermanfaat untuk Kesehatan Otak

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

2 jam lalu

Ilustrasi anak kejang/epilepsi. Redcross.org.uk
Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

Masih banyak orang yang salah kaprah terkait epilepsi. Dokter beri faktanya untuk meluruskan.


26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

3 hari lalu

Ilustrasi epilepsi. firstaidlearningforyoungpeople.redcross.org.uk
26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Epilepsi merupakan gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas otak yang tidak normal.


4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

4 hari lalu

Ilustrasi video game. Sumber: Korea e-Sports Association via Facebook/asiaone.com
4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

Kecanduan game atau media sosial sangat buruk terhadap kemampuan kognitif anak. Berikut empat dampak jeleknya.


Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

5 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

Aneurisma otak yang pecah menimbulkan banyak gejala, termasuk "sakit kepala petir", yang dikenal dengan rasa sakit yang tiba-tiba dan menyiksa.


Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

5 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?


Awas, Gangguan Pendengaran Dapat Percepat Demensia pada Lansia

9 hari lalu

ilustrasi lansia (pixabay.com)
Awas, Gangguan Pendengaran Dapat Percepat Demensia pada Lansia

Fungsi seperti mendengar dan berbicara dapat mempengaruhi proses demensia


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

10 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


Dokter Sebut Manfaat Tidur Siang bagi Otak dan Tekanan Darah

12 hari lalu

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Meruyert Gonullu
Dokter Sebut Manfaat Tidur Siang bagi Otak dan Tekanan Darah

Praktisi kesehatan menjelaskan tidur siang yang berkualitas banyak manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Berikut di antaranya.


Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

13 hari lalu

Headache, Migrain
Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

Selain multiple sclerosis dan stroke, migrain juga lebih banyak menyerang wanita. Pakar beri saran pencegahan dan cara mengatasi.


Intel Luncurkan Prosesor i9-14900KS dengan Frekuensi Turbo 6,2 GHz

13 hari lalu

Ilustrasi Logo Intel. REUTERS/Dado Ruvic
Intel Luncurkan Prosesor i9-14900KS dengan Frekuensi Turbo 6,2 GHz

Prosesor i9-14900KS memiliki kekuatan besar dengan 24 core (8 berorientasi kinerja dan 16 core efisiensi), 32 thread, dan Intel Smart Cache 36MB.