Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Inspiratif Dwi Listyo Rahayu, Ahli Oseanografi Peraih LIPI Sarwono Award

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Penerima LIPI Sarwono Award, Dwi Listyo Rahayu, peneliti bidang oseanografi di Balai Bio Industri Laut LIPI. Kredit: LIPI
Penerima LIPI Sarwono Award, Dwi Listyo Rahayu, peneliti bidang oseanografi di Balai Bio Industri Laut LIPI. Kredit: LIPI
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti bidang oseanografi di Balai Bio Industri Laut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI, Profesor Dwi Listyo Rahayu meraih penghargaan LIPI Sarwono Award 2021. Perempuan yang biasa disapa Prof Yoyo ini masuk radar panitia penghargaan bertema 'Biodiversitas untuk Bioekonomi Bagi Kemandirian Bangsa'.

"Saya diusulkan untuk menerima penghargaan ini mungkin karena sudah lama menekuni bidang ini," kata Dwi Listyo Rahayu kepada Tempo, Senin, 23 Agustus 2021. Sepanjang kariernya, perempuan yang lahir pada 31 Juli 1957 ini, telah mendeskripsikan banyak jenis baru, yakni new genus dan new species dari perairan Indonesia dan perairan lain di Indo Pacific.

Dwi Listyo Rahayu mencatatkan empat genus baru dan 74 spesies baru kelomang, serta 6 genus baru dan 76 spesies baru kepiting. Sebagai peneliti biodiversity, Prof Yoyo aktif mengikuti berbagai ekspedisi bersama peneliti bidang taksonomi sistimatik biota laut dan berlayar ke berbagai penjuru. Dia sempat berada di atas kapal Belanda selama satu bulan untuk berlayar dari Ambon menuju Makassar.

Salah satu pengalaman tak terlupakan bagi Dwi Listyo Rahayu adalah saat mengikuti ekspedisi di Filipina. Dia dijemput oleh mahasiswa yang tidak tahu kalau Prof Yoyo seorang perempuan. Dia harus menunggu lama karena tak tahu orang yang menjemputnya, dan orang yang menjemput tak mengira jika orang yang dituju adalah perempuan.

"Dalam bayangan mereka Dwi Listyo Rahayu adalah seorang pria tua dan gemuk," katanya. Lantaran tak juga berjumpa dengan penjemput, akibatnya dia tertinggal kapal feri untuk menuju tempat ekspedisi berlangsung. Meski begitu, Prof Yoyo tak marah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dwi Listyo Rahayu menjelaskan, bidang oseanografi masih sangat terbuka untuk penelitian. Perempuan asal Mojokerto, Jawa Timur, ini berharap hasil penelitiannya bermanfaat bagi kesejahteraan dan ilmu pengetahuan. "Buat para peneliti perempuan, pilihlah bidang yang kalian suka dan tekuni dengan sepenuh hati," pesan dia.

Saat ini Prof Yoyo tengah mengerjakan spesimen yang dikoleksi dari perairan Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dia juga masih menggarap hasil ekspedisi deep sea biodiversity di Selatan Jawa atau The South Java deep-sea Biodiversity Expedition (SJADES) 2018.

LAURENSIA FAYOLA

Baca juga:
Kalahkan Megawati, Sri Mulyani Tokoh Perempuan Paling Berpengaruh

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

2 hari lalu

Teripang. klikdokter
Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

Saat ini suplemen zinc yang tersedia di pasaran masih perlu pengembangan lanjutan.


BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

3 hari lalu

Suasana hutan dan lahan gambut yang telah habis terbakar di Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Senin, 11 September 2023. Berdasarkan data BMKG pada 10 September 2023, dari hasil deteksi titik panas dengan menggunakan sensor VIIRS dan MODIS pada satelit polar (NOAA20, S-NPP, TERRA dan AQUA) yang memberikan gambaran lokasi wilayah yang mengalami kebakaran hutan dan lahan, terdapat 554 titik panas di Kalimantan Barat. ANTARA FOTO/Jessica Wuysang
BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

Implimentasi model agrosilvofishery pada ekosistem gambut perlu dilakukan secara selektif.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

3 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

7 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

11 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

Ada empat akar masalah Papua, yakni sejarah dan status politik, diskriminiasi, kekerasan dan pelanggaran HAM berat, dan kegagalan pembangunan.


Siklon Tropis Olga dan Paul Meluruh, Dua Gangguan Cuaca Menghadang Pemudik Saat Arus Balik

11 hari lalu

Penumpang Kapal Motor (KM) Dobonsolo menggunakan sepeda motor saat tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu, 14 April 2024. Kementerian Perhubungan memberangkatkan peserta mudik gratis pada arus balik Lebaran 2024 dengan rincian sebanyak 1.705 orang penumpang dan 663 unit sepeda motor melalui jalur transportasi kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang tujuan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dengan menggunakan Kapal Pelni KM Dobonsolo. TEMPO/M Taufan Rengganis
Siklon Tropis Olga dan Paul Meluruh, Dua Gangguan Cuaca Menghadang Pemudik Saat Arus Balik

Cuaca di Indonesia selama periode arus balik mudik hingga sepekan mendatang masih dipengaruhi oleh dua gangguan cuaca skala sinoptik.


Peneliti BRIN Mendesain Kontainer 40 Kaki untuk Kapal Mini LNG

23 hari lalu

Desain Kontainer LNG BRIN (Dok. Humas BRIN)
Peneliti BRIN Mendesain Kontainer 40 Kaki untuk Kapal Mini LNG

Peneliti BRIN melakukan riset untuk mengembangkan kontainer ISO LNG untuk kapal pengangkut LNG mini.


Kembalikan Kejayaan Biodiversitas di IKN, Guru Besar Konservasi UI Usul Pembuatan Koridor Ekologi

24 hari lalu

Massa buruh membawa poster saat menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 14 Maret 2023. Para buruh juga menuntut pemerintah untuk menghentikan obral tanah dan hutan untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). TEMPO/M Taufan Rengganis
Kembalikan Kejayaan Biodiversitas di IKN, Guru Besar Konservasi UI Usul Pembuatan Koridor Ekologi

Dengan konsep kota hutan, ada peluang untuk mengembalikan kejayaan biodiversitas di kawasan IKN.


Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

28 hari lalu

Pemandangan udara terlihat dari kawasan hutan yang dibuka untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, 6 Juli 2010. REUTERS/Crack Palinggi/File Foto
Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan seringkali tidak mendapatkan hak akses yang cukup untuk memanfaatkan sumber daya di dalamnya.


Laba-laba Jantan dan Betina di Cina Ini Kerja Sama Penyamaran Jadi Bunga

29 hari lalu

Pasangan laba-laba kepiting (Thomisus spp) diduga berkamuflase di antara bunga Hoya pandurata. Esajournals.onlinelibrary.wiley.com
Laba-laba Jantan dan Betina di Cina Ini Kerja Sama Penyamaran Jadi Bunga

Satu spesies laba-laba yang ditemukan di Cina diduga telah berevolusi hingga pejantan dan betina bisa berpasangan menyerupai rupa bunga.