TEMPO.CO, Jakarta - Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar mengumumkan kehamilannya melalui unggahan di Instagram dan Youtube, Sabtu, 21 Agustus 2021. Dia menunjukkan video saat menjalani pemeriksaan USG kehamilannya.
Aurel mengaku bahwa ia sudah merahasiakan kehamilannya selama 3 bulan. “MasyaAllah… Terima kasih ya Allah engkau telah mempercayakan kami lagi untuk menjadi orang tua. Setelah 3 bulan kita rahasiain. Alhamdulillah sekarang udah 3 bulan lebih makanya kita baru berani jawabin pertanyaan temen2,” tulisnya dalam keterangan unggahan video yang diabadikan saat usia kehamilan Aurel 2 bulan.
Pasangan ini pun memiliki alasan khusus merahasiakan kabar kehamilannya dari publik. Mereka ingin memastikan kondisi kehamilan kedua ini dengan baik, setelah sebelumnya sempat mengalami keguguran.
Selain mengungkapkan kondisi kehamilannya, Aurel Hermansyah juga mengatakan bahwa ia menjalani NIPT atau Noninvasive Prenatal Testing, metode untuk menentukan risiko bahwa janin akan lahir dengan kelainan genetik tertentu. Hasilnya menunjukkan bahwa janinnya dalam kondisi sehat dan normal. "Alhamdulillah hasilnya semua normal, sehat, aku jadi lebih lega meski kemarin enggak bisa tidur, searching di google saking takutnya," ujarnya dalam vlog Youtube AH. "Untuk ibu-ibu hamil 3 bulan masa yang bener-bener krusial wajib cek 4D, NIPT, jadi tahu kalau ada apa-apa."
Melansir laman What To Expect, NIPT adalah skrining prenatal, yang melihat DNA dari plasenta bayi Anda dalam sampel darah Anda untuk mengidentifikasi apakah Anda berisiko tinggi melahirkan anak dengan kelainan genetik. Namun, skrining seperti NIPT tidak dapat menentukan dengan pasti apakah bayi Anda benar-benar memiliki kelainan kromosom, hanya kemungkinan memiliki kondisi tersebut. Tetapi meskipun tidak dapat memastikan apakah bayi Anda memiliki kelainan genetik, ini sangat akurat - akurasi 97 hingga 99 persen untuk tiga kondisi yang paling umum.
Hasil skrining NIPT dapat membantu Anda dan dokter Anda memutuskan langkah selanjutnya, termasuk apakah akan menjalani tes diagnostik seperti chorionic villus sampling (CVS) atau amniosentesis (“amnio”). Tes genetik ini menganalisis materi genetik bayi sendiri, yang dikumpulkan dari cairan ketuban atau plasenta, untuk mengetahui dengan pasti 100 persen apakah bayi memiliki kelainan kromosom. Namun, tes ini bersifat invasif, yang berarti risiko kemungkinan keguguran kecil.
Pemeriksaan NIPT untuk kelainan kromosom yang paling umum, yaitu Trisomi 21 (sindrom Down), Trisomi 18 (sindrom Edwards), dan Trisomi 13 (sindrom Patau). NIPT juga mendeteksi golongan darah dan jenis kelamin Rh bayi Anda. Selain itu, karena tes ini melihat sampel darah Anda, beberapa peneliti berpikir mungkin juga menjadi alat skrining untuk ibu. Dalam satu penelitian, beberapa hasil NIPT menunjukkan bayi berisiko mengalami masalah genetik. Tetapi kemudian jelas bahwa bayi itu tidak berisiko dan hasilnya benar-benar menunjukkan serangan awal kanker pada ibu. Temuan ini memerlukan penelitian lebih lanjut sebelum praktisi mulai menggunakan tes untuk tujuan ini - tetapi karena tes tersebut berpotensi mendeteksi kanker stadium awal sebelum gejalanya terlihat, ini dapat membantu wanita mendapatkan tes diagnostik dan perawatan lebih awal, ketika itu lebih efektif.
Baca juga: Aurel Hermansyah Hamil Lagi Bersyukur Banyak yang Mendoakan